Masa pensiun
yang sejahtera bukan hanya impian, tetapi sesuatu yang bisa direncanakan sejak
dini. Sayangnya, banyak orang menunda persiapan dana pensiun karena merasa
masih memiliki waktu yang panjang.
Padahal,
semakin cepat Anda mulai menabung dan berinvestasi, semakin besar manfaat yang
bisa Anda dapatkan. Berikut lima tips untuk menyiapkan tabungan hari tua agar
tetap aman saat pensiun.
1.
Tentukan
Target Dana Pensiun yang Dibutuhkan
Langkah pertama dalam perencanaan pensiun
adalah menentukan berapa banyak dana yang dibutuhkan untuk mempertahankan gaya
hidup yang diinginkan setelah tidak lagi bekerja.
Perhitungan ini harus
mempertimbangkan berbagai faktor seperti biaya hidup bulanan, inflasi,
perawatan kesehatan, kebutuhan rekreasi, serta kemungkinan biaya tak terduga di
masa depan.
Sebagai gambaran, banyak ahli
keuangan menyarankan bahwa dana pensiun sebaiknya mencakup 70-80% dari
penghasilan terakhir sebelum pensiun. Jika penghasilan Anda saat ini Rp10 juta
per bulan, maka Anda setidaknya membutuhkan Rp7-8 juta per bulan saat pensiun.
2.
Manfaatkan
Instrumen Investasi yang Tepat
Hanya mengandalkan tabungan di
rekening bank tidak cukup karena inflasi akan mengurangi daya beli uang Anda di
masa depan. Oleh karena itu, penting untuk memanfaatkan instrumen investasi
yang sesuai dengan kebutuhan dan profil risiko Anda.
Memilih instrumen investasi yang
tepat sangat penting untuk memastikan dana pensiun Anda berkembang dan mampu
mengalahkan inflasi. Jika merasa kurang paham, Anda bisa berkonsultasi dengan
perencana keuangan profesional agar strategi investasi lebih optimal.
3.
Maksimalkan
Program Pensiun dari Perusahaan
Jika Anda bekerja di perusahaan
yang memiliki program pensiun, manfaatkan fasilitas tersebut sebaik mungkin.
Beberapa perusahaan menyediakan program dana pensiun seperti:
·
Jaminan
Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun dari BPJS Ketenagakerjaan: JHT dapat dicairkan sesuai
ketentuan, sementara Jaminan Pensiun memberikan penghasilan bulanan saat
pensiun.
·
Dana
Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK): Beberapa perusahaan menyediakan DPLK yang
memungkinkan karyawan menabung dana pensiun dengan kontribusi bersama antara
karyawan dan perusahaan.
·
Asuransi
Pensiun atau Program Pensiun Mandiri: Jika perusahaan tidak memiliki program pensiun,
Anda bisa mengikuti program pensiun mandiri yang ditawarkan oleh lembaga
keuangan atau asuransi.
Pastikan Anda memahami aturan
pencairan dan manfaat dari setiap program pensiun yang Anda ikuti. Dengan
memaksimalkan program pensiun yang ada, Anda bisa memiliki tambahan dana yang
signifikan untuk masa pensiun.
4.
Diversifikasi
Sumber Penghasilan Pasif
Selain menabung dan berinvestasi,
memiliki sumber penghasilan pasif dapat menjadi cara terbaik untuk menjaga
stabilitas finansial di masa pensiun. Sumber penghasilan pasif ini bisa berupa
dividen saham, properti sewa, atau bisnis kecil.
Diversifikasi sumber penghasilan
pasif ini penting untuk mengurangi risiko ketergantungan pada satu aset saja.
Dengan memiliki lebih dari satu sumber pendapatan, Anda bisa lebih aman
menghadapi berbagai kemungkinan di masa pensiun.
5.
Hindari
Hutang Konsumtif yang Berlebihan
Hutang konsumtif bisa menjadi beban
besar di masa pensiun jika tidak dikelola dengan baik. Beberapa jenis utang
yang perlu dihindari atau dikurangi menjelang pensiun antara lain kartu kredit
atau pinjaman konsumtif lainnya.
Kartu kredit dengan bunga tinggi
jika tidak dikelola dengan baik akan membengkak dan menggerus tabungan pensiun
Anda. Pinjaman tanpa rencana yang jelas juga bisa menjadi penghambat Anda dalam
menyiapkan dana pensiun yang cukup.
Sebelum pensiun, buatlah strategi
pelunasan utang dan hindari menambah utang baru. Dengan mengurangi utang, Anda
bisa lebih fokus menggunakan tabungan pensiun untuk kebutuhan hidup, bukan
untuk membayar cicilan.
—
Jangan
menunggu sampai terlambat! Mulailah menyusun strategi tabungan pensiun sekarang
agar masa depan finansial Anda tetap terjamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar