Halo sobat yayuarundina – Banyak isu penting yang bermunculan
dalam beberapa waktu ini. Hampir semuanya membuat hati kita menciut, bahkan
marah besar. Termasuk juga bencana Megathrust dengan kekuatan 8,9 yang akan
melanda Indonesia. Innalillahiwainnailaihirojiun.
Dampak bencana |
Isu Megathrust ini disampaikan oleh
Kepala Pusat BMKG, Daryono. Kita harus mewaspadai lempeng yang sudah lama tak
aktif, yaitu megathrust selat Sunda dan
Mentawai Siberut. Sudah dua abad. Tepatnya seismic gap atau kekosongan gempa
besar itu terjadi selama 267 tahun di selat Sunda dan 227 tahun di Siberut.
Gempa besar terakhir di selat Sunda terjadi sekitar tahun 1757. Adapun gempa
besar terakhir di kawasan Mentawai Siberut tercatat pada tahun 1797.
Siapa yang tidak takut? Isu ini
mengingatkan saya pada bencana Tsunami yang pernah melanda beberapa daerah di
Indonesia. Tentu saja, yang paling memorable adalah Tsunami Aceh. Ehh, rasanya
merinding sekali mengingat musibah besar tersebut. Apakah Megatrust akan lebih
dahsyat dari itu?
Apa Itu Megathrust?
Megathrust adalah gempa bumi besar yang terjadi di perairan
dangkal dengan kedalaman kurang dari 45 – 50 kilometer. Satu lempeng tektonik
tertekan di bawah lempeng yang lain.
Megathrust merupakan gempa lintas
lempeng yang paling kuat di muka bumi. Kekuatannya bisa lebih dari 9 sr.
Bencana Tsunami Aceh pada 2004 lalu merupakan salah satu contoh megathrust.
Peristiwa ini biasanya akan terjadi
lagi dalam kurun waktu tertentu, bisa puluhan atau ratusan tahun. Oleh karena
itu, gempa bumi ini dikatakan berulang tahun. Bisakah dicegah?
Bagaimana Cara Menyikapi
Isu Megathrust ini?
Bagaimanapun kepanikan atau ketakutan
kita, hal ini wajib disikapi dengan baik. Bagaimanapun megathrust adalah
peristiwa alam yang tak bisa dihindari. Kun Fayakun. Kalau harus
terjadi, maka terjadilah.
Ary Ginanjar mengatakan bahwa isu
megathrust ini wajib dihadapi dengan ini. Pakar ESQ itu mengungkapkan bahwa
kita harus kembali pada ketakwaan dan keimanan. Semua kecerdasan manusia wajib
dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan ini agar bisa menciptakan keseimbangan
abadi. Kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual
akan sia-sia tanpa dibalut oleh keimanan dan ketakwaan.
Ary Ginanjar, Pakar ESQ |
Percaya dan yakin akan keberadaan
Sang Maha Pencipta, Allah SWT. Kita patuhi segala perintahnya dan jauhi segala
larangannya. Itulan inti iman dan taqwa. Sebuah proses hati yang maha dahsyat.
Inilah sebuah quotes yang cakep bingits dari
akun Instagram Ary Ginanjar.
Sebuah
bangsa akan mengalami kejayaan, ketika hati menjadi panglima. Juga akan
mengalami keemasan, ketika hati dan akal pikiran disatukan. Dan akan mengalami
kehancuran, ketika akal pikiran dan nafsu menjadi panglima.
( Arnold Toynbee )
Di momen hari kemerdekaan Republik
Indonesia pada 17 Agustus 2024 ini, beliau berharap agar bangsa ini kembali
menjadi bangsa yang dibangun atas dasar keimanan dan ketakwaan. Kita semua
percaya bahwa ada kehendak Ilahi. Allah Yang Maha Segalanya. Hanya dengan
keimanan dan ketakwaanlah, hati kita akan kembali tenang dalam menghadapi
setiap bencana. Kita hanya bisa berpasrah diri. Ikhlas. Kalau sudah waktunya,
tidak ada siapapun yang dapat menghalanginya. Manusia diwajibkan berusaha
semaksimal mungkin, Allahlah yang akan memberikan hasil terbaiknya.
Jujur, saya sangat menyetujui
pernyataan dari pak Ary Ginanjar ini. Sebuah nasihat yang mampu menurunkan
gemuruh hati yang bergelombang dahsyat ketika mendengar beberapa isu yang bikin
rusuh belakangan ini. Saya sempat was-was, bagaimanakah jadinya Indonesia
nanti? Semoga baik-baik saja!
Mengapa Muncul Isu Megathrust?
Sebuah pernyataan mengejutkan
disampaikan oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati. Isu megathrust ini bertujuan
untuk mengedukasi masyarakat agar bersiap menghadapi bencana megathrust ini,
seperti dikutip dari laman CNN.
"Sebetulnya isu megathrust itu
bukan isu yang baru. Itu isu yg sudah sangat lama. Tapi kenapa BMKG dan
beberapa pakar mengingatkan? Tujuannya adalah untuk 'ayo, tidak hanya ngomong
aja, segera mitigasi (tindakan mengurangi dampak bencana)," ujar
Dwikorita, dikutip dari CNN Indonesia, Minggu (25/8/2024).
"Jadi tujuannya ke sana;
mitigasi dan edukasi, persiapan, kesiapsiagaan," imbuh dia.
Karakter orang Indonesia yang masih
harus dipaksa-paksa, ditakut-takuti, menyebabkan penyebaran isu megathrust akan
dianggap berhasil untuk mendidik. Mendidik orang Indonesia agar lebih aware
(perhatian) terhadap bencana alam. Kita wajib berusaha untuk meminimalisir
dampak negatif yang bakal terjadi.
Salah satu yang wajib kita pelihara
adalah peralatan tanda tsunami. Alat peringatan tsunami ini banyak yang rusak
dan tidak berfungsi dengan baik. Kesadaran untuk merawat alat-alat peringatan
bencana ini masih sangat kurang, hingga kita selalu kecolongan. Inilah salah
satu edukasi bencana yang perlu dilakukan. Kalian setuju kan, Sob? Mari lakukan
peawatan peralatan bencana sejak sekarang juga!
Mengingat kekosongan gempa besar ini lebih
lama daripada Nankai Jepang, tentu dampaknya akan lebih serius. Ini yang harus
kita antisipasi bersama. Kesiapsiagaan dan upaya penyelamatan diri jika terjadi
gempa dan bencana lainnya adalah bentuk edukasi yang harus selalu dilakukan.
Konon kabarnya, Jepang sudah rutin melaksanakannya, termasuk di sekolah.
Negara Indonesia yang dikelilingi
beragam jenis bencana, gunung berapi, gempa dan sebagainya tentu saja lebih
wajib melakukan pelatihan-pelatihan seperti ini sesering mungkin. Dengan
demikian, masyarakat tidak akan panik dan tahu cara bertindak dan menyelamatkan
diri.
Megathrust |
Sebuah Pembelajaran Penting
dari Isu Megathrust
Nah, sobat yayuarundina.com – Rasanya sudah saatnya kita
mengedepankan akal pikiran. Bukan otot ataupun adu jotos. Apalagi adu mulut. No…
No… No…. Sudah bukan zamannya lagi kita menyebarkan hoaks. Isu itu wajib
kita hadapi dengan tenang. Kritisi. Tak perlu gerasak gerusuk. Bersikap terburu-buru.
Cek dulu kebenarannya.
Isu diciptakan dan disebarkan orang
dengan beragam tujuan. Bisa positif atau negatif. Bisa jadi sebuah pembelajaran
atau fitnah. Ambillah yang positifnya! Buang jauh-jauh isu negatif! Kritisi.
Ada apa dibalik isu negatif tersebut? Adakah yang salah? Perbaikilah!
Marilah kita selalu berdoa untuk
keselamatan diri kita, keluarga, bangsa
dan negara Indonesia!
“Ya Allah, berikanlah keselamatan kepada
kami lahir dan batin. Bukakanlah hati kami untuk menerima cahaya-Mu. Berikanlah
kami petunjuk dan kecerdasan lahir batin!”
Aamiin
Nah, sobat yayuarundina.com – Mari kita mempersiapkan lahir, batin
dan ilmu untuk menghadapi megathrust ini! Selamat beraktivitas normal seperti biasanya.
Sampai jumpa
Salam literasi
Artikel ini adalah bagian dari
latihan Komunitas LFI supported by BRI
Sumber Tulisan dan Gambar:
https://nawacita.co/index.php/2024/08/24/bmkg-sampaikan-potensi-ancaman-gempa/
MaasyaaAllah.... luar biasa
BalasHapus