Halo
Sobat yayuarundina.com, kali ini kita berbicara tentang dunia Blogger Sebagai Karier Protean Bagi Guru. Hmmm… apa sih karier
protean? Ada yang tahu?
Acara Blogger di hotel Crown Plaza Bandung |
Bukan hal yang aneh sebenarnya guru sekarang menulis di blog. Bahkan, ada guru yang mampu menjuarai lomba blog, seperti Bang Yoo. Blogger menjadi nilai plus untuknya. Jadi, tak herankan kalau Blogger bisa menjadi karier protean bagi guru.
Blogger sebagai
karier protean bagi guru sebenarnya memberikan kontribusi positif untuk kemajuan
pendidikan dan pengembangan materi ajar. Banyak hal yang saya dapatkan dari
dunia blogger untuk materi bahasa Indonesia. Tak hanya teori, tapi praktek dan
kebutuhan lapangan. Ilmu bahasa Indonesia menjadi lebih membumi.
Blogger Sebagai Karier Protean Bagi Guru
Perkembangan
dunia guru sangat luar biasa, apalagi sejak pandemi. Begitu banyak hal tak
terduga yang terjadi. Termasuk untuk pengembangan karier guru. Tugas dan karier
guru bukan hanya di kelas. Tidak hanya terbatas pada tugas mengajar, mendidik,
walikelas, membimbing, atau menjadi pembina kegiatan ekstrakurikuler, tapi
sekarang menjadi lebih banyak dari itu!
Pandemi membawa
dunia digital pada dunia pendidikan. Aku yang sudah menjadi blogger sebelumnya
menjadi nano-nano rasanya. Sedih karena secara tiba-tiba dunia sekolah berhenti
begitu saja tanpa ada rencana sama sekali. Takjub karena dunia yang biasa
kutekuni memasuki dunia sekolah. “Akhirnya, sekolah mengalami kemajuan,” gumamku
dalam hati saat awal pandemi melanda. Bahagia karena aku memiliki kemampuan
blogger yang sangat menunjang proses pembelajaran di era baru ini, serba
teknologi. Walau banyak ilmu teknologi yang belum kukuasai, tapi aku gak
gaptek-gaptek amatlah hehehe…. Aku sudah mulai belajar jauh-jauh hari bahkan
tahun sebelumnya karena menjadi blogger.
Teknologi
menjadi bagian yang melekat erat dalam proses pembelajaran. Sejak pandemi,
banyak ilmu lagi yang kupelajari dan kupakai. Google meet. Google form. Beragam
aplikasi seperti Kahoot, Flipbook dan sebagainya. Inilah hikmah pandemic bagi
dunia pendidikan. Revolusi atau evolusi? Kapur digantikan spidol. Spidol
digantikan ponsel dan komputer atau laptop. Kuota jadi membengkak diluar
dugaan.
Seiring
perubahan itu, banyak juga informasi baru yang kuketahui. Karena aktivitas
banyak di rumah, dunia maya menjadi bagian dari aktivitas kehidupan baru kita.
Salah satu informasi penting adalah acara Temu Pendidik Nusantara yang diadakan
oleh Komunitas Guru Belajar Nusantara. Dari sini, banyak ketakjubanku karena
orang-orang di luar sana sudah banyak memanfaatkan teknologi untuk proses
pembelajaran. Mentimeter. Google Earth untuk membuat teks deskripsi dan masih
banyak lagi.
Di Temu Pendidik
Nusantara 9 yang berlangsung unik, aku mengenal istilah karier protean. Berkat
pak Suhud Rois, aku diarahkan dan didorong untuk menjadi pembicara di kelas
kemerdekaan dan kelas karier. Pak Suhud memintaku untuk berbagi informasi
tentang menjadi blogger. “Blogger menjadi karier proteanku!”
INFO TPN: https://www.yayuarundina.com/2022/08/keren-tpn-9-daerah-bandung-cimahi.html
Berkat pak
Suhud, Teh Ani Berta dan Komunitas Indonesian Blogpreuner (ISB), aku merasa
mantap berbicara tentang Blogger Sebagai Karier Protean Bagi Guru.
Sebelumnya, Teh Ani dan Komunitas ISB telah membekaliku dengan ilmu public speaking.
Kami belajar dari Tiga narasumber hebat, yaitu Erwin Parengkuan, Miss Renata
dan Tony Sahputra. Membuatku semakin mantap menduniakan Blogger sebagai Karier Protean Bagi
Guru.
Karier protean
adalah karier yang dikembangkan oleh seorang guru selain tugas utamanya sebagai
guru di sekolah. Guru bisa menjadi blogger, influencer, penulis, pelatih,
pengusaha, pembicara, event organizer, dan beragam pekerjaan lainnya. Pekerjaan
ini dilakukan di luar jam kerja guru, di luar sekolah tanpa mengganggu
kewajiban utamanya.
Dari sinilah
secercah cahaya muncul. Semangat baru. Banyak orang yang antusias terhadap
dunia blogger. Banyak orang yang ingin tahu lebih banyak tentang dunia ini. Sekarang,
guru sudah banyak yang menulis di blog. Menulis di Gurusiana umumnya. Satu
perkembangan yang menarik. Guru-guru muda semakin terdepan berada di dunia
teknologi. Kini, tak perlu khawatir, dunia pendidikan akan tertinggal.
Pasang Surut Menekuni Dunia Blogger
Tak mudah memang
menjalani dunia yang berbeda jika tak direstui atasan. Banyak atasan yang belum
melek dunia perbloggeran sepertinya.
Di awal-awal
menjalani karier blogger, tugas utama dan sampingan ini bisa berjalan seiring
sejalan. Waktu kerja guru yang lebih fleksibel sangat menguntungkan. Setelah
selesai mengajar di kelas, saya bisa menghadiri beragam acara blogger yang
rata-rata dilakukan pada siang atau sore hari dan week end. Inilah kelas
belajar saya yang bisa ditekuni dengan perasaan senang. Dapat ilmu baru,
benefit, bertemu dan bercanda dengan teman blogger, juga refreshing.
Meet Up Blogger Genpi Bandung Raya |
Lalu, peraturan
baru yang sangat membelenggu datang, finger print. Jam kerja guru menjadi full
day school. Pagi hingga sore. Jujur, jam kerja ini membuat kami menjadi
pengangguran kelas tinggi. Kami harus diam, menunggu sampai saatnya masuk
kelas. Bisa sampai tiga empat jam tanpa apa-apa. Kesal bukan main. Menjadi tak
produktif. “Ah, lebih baik kerja jadi blogger deh, Pak daripada diam tak jelas
begini,” harapku.
Pelan tapi
pasti, aku terenggut dari dunia perbloggeran. Aku semakin sering menolak hadir di
acara-acara blogger karena bentrok dengan jam kerja sekolah. Padahal,
kontribusi terbesar aku menulis di blog ini adalah karena ada acara-acara
tersebut. Tak ada acara, tak menulis di
blog. Haduh dilema melanda. Sakit. Sedih. Bingung. Hopeless. Aku terputus
dengan dunia blogger. Aku kembali hanya besar di sekolah. Kudet. Hingga
akhirnya pandemi datang. Lenyap sudah semua acara.
Revolusi Membangun Karier Di Dunia Blogger
Semesta yang tak
mendukung kalau boleh meminjam istilah Fiersa Besari membuatku sempat berhenti
dari dunia blogger. Sebuah dunia yang kucintai selain menjadi guru. Namun,
beberapa teman dekat yang memahamiku tetap memberikan harapan. Memberikan
semangat.
Jujur aku spechless
mengabarkan dunia perbloggeran pada mereka yang tak paham. Pada mereka yang
selalu berburuk sangka. “Biarlah waktu yang menjelaskannya!” bisikku dalam
hati.
Situasi pandemi memberikan
banyak keuntungan. Semakin banyak guru yang punya blog. Menulis di blog. Kata
blogger mulai dikenal. Aku pun semakin berani memproklamirkan diri sebagai guru
blogger. “Sesuatu itu memang harus diperjuangkan,” tekadku. “Mereka harus tahu
dunia blogger,” pikirku.
Aku mulai
membagikan link tulisan di Whatssapp, di grup atau status. Beragam reaksi masih
terjadi. Pujian datang. Dianggap salah masih. Dukungan juga ada. “Maju terus
pantang mundur deh. Yang penting tidak melalaikan tugas utamaku!” Aku juga
mulai menulis di blog untuk acara yang kuikuti, agar mereka paham tentang tugas
blogger. Menduniakan informasi positif!
BACA JUGA: https://www.yayuarundina.com/2022/10/cimitage-sosialisasi-sukses-wisata.html
Menghadiri acara
sepertinya bukan jalan terbaik dan cocok untuk menekuni dunia blogger sekarang
ini. Jam kerja yang full day tak bisa didobrak, kecuali kalau ada undangan
khusus secara resmi ke sekolahku. Ada restu dari atasan, atau ada mandat untuk
liputan khusus. Ini nih yang belum lazim sepertinya. Semoga nanti mah ada deh,
khusus mengundang Yayu Arundina sebagai guru blogger untuk meliput acara hehehe….
Menekuni blogger
sebagai karier protean bagi guru sepertinya memang harus sesuai alamnya, dunia
maya. Aktif ikut lomba. Dapat info dari grup WA. Yup, kegiatan perblogingan
yang bisa dilakukan secara online atau daring. Langsung menulis di blog. Inilah
revolusi membangun karier di dunia blogger.
Kini, aku
memiliki keyakinan bahwa blogger bisa menjadi karier protean bagi guru tanpa
mengganggu tugas utamanya. Komunitas Guru Belajar Nusantara (KGBN) telah
memberiku inspirasi dan semangat baru. Mungkin benar adanya perkataan almarhum
Pak De, seorang blogger senior yang juga sebagai tentara, ”Kita bisa jadi
blogger saat pensiun.”
Yang jelas, blog
ini jangan sampai kosong deh. Sulit memang menulis sendiri. Acara dulu menjadi
pemicu untuk menulis. Sekarang ikut ODOP menjadi cara baruku untuk rajin update
tulisan lagi di blog. Dalam jangka waktu yang teratur, tema-tema khusus menjadi
ide untuk menulis di blog. Doakan ya Sob, agar aku bisa konsisten menulis
sampai tuntas bahkan setelah program ini selesai.
Jihad terbesar
seorang blogger adalah update tulisan secara rutin, teratur, konsisten agar traffic
blognya bagus. Kalau bagus, insya allah rejeki datang. Setuju, Sob?
Makasih ya, udah
membaca curhatku
Sampai jumpa di
tema berikutnya
Salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar