Halo
Sobat yayuarundina.com, apa yang membuatmu bahagia? Menurutku, Suara
Alam itu Mampu membuat Manusia Menjadi Bahagia. Pas bangets jika Laleilmanino membuat judul lagu Dengar Suara Alam Bernyanyi. Tak percaya?
Pandanglah indahnya biru yang menjingga
Simpanlah gawaimu, hirup dunia
Sambutlah mesranya bisik angin yang bernada
Dengar alam bernyanyi
Hutan Cikole Lembang yang Masih Hijau |
Suara Alam Buat Manusia Jadi Bahagia
Pernahkah kalian
merindukan alam? Hijaunya pepohonan, udara bersih dan segar, gemericik air yang
bening, suara nyanyian burung, desir angin dan lain sebagainya. Jujur, aku
sangat merindukannya. Tak salah jika banyak pengusaha membuat tempat-tempat
kemping dengan kemewahan. Glamping. Fasilitas yang nyaman. Tak lagi penuh derita
seperti zaman pramuka dulu hehehe….
Glamping yang
memanjakan. Tempat tidur yang nyaman. Menikmati hijaunya pepohonan. Menatap
langit, bintang dan bulan pada malam hari, Menikmati api unggun sambil buat
acara bakar-bakar makanan. Jagung, sosis, seafood. Fasilitas mck yang bagus.
Menikmati alam terbuka dengan penuh suka cita.
Aku masih ingat
saat mendaki gunung Papandayan di Garut. Saat itu, aku sudah menyerah kalah.
Daripada muncak, mending jaga tenda. Menunggu teman-temanku turun kembali.
Namun, semua teman-temanku justru menjadi sponsor utama.
“Buat apa jauh-jauh ke sini kalau hanya duduk di tenda,!” kata mereka.
“Jangan sampai kamu menyesal tak bisa melihat keindahan alam ini,” sambung mereka.
“Ya, aku gak mau menghambat perjalanan kalian,” balasku.
“Kami tunggu, kita pergi bareng-bareng,” jawab mereka menyemangati.
“Aku pasti akan banyak berhenti untuk ambil nafas,” tolakku lagi.
“Jangan khawatir, aku tungguin kamu ambil dan atur nafas lagi,”
Akhirnya, aku
memutuskan untuk ikut mereka naik ke puncak. Menuju Tegal Alun yang memesona. Aku yang baru pertama kali naik gunung, jarang
olah raga, dan persiapan dadakan harus bersusah payah naik setelah shalat
Subuh. Beberapa kali, aku harus berhenti menarik nafas. Ini adalah keputusan
penting yang tak pernah kusesali. Aku sangat berterima kasih pada semua teman
yang pergi bersamaku saat itu. Sungguh solid.
BACA JUGA: https://www.yayuarundina.com/2017/10/papandayan-makna-sebuah-perjalanan.html
Satu
kebahagianku diantara kelelahan muncak adalah udara bersih yang melimpah. Setiap
berhenti di bawah pohon, aku beristirahat. Mengatur nafas kembali. Menarik
nafas dalam-dalam. Udara bersih yang tak pernah kurasakan di perkotaan,
memenuhi paru-paruku. Aku merasa segar. Anugrah alam yang sangat kusyukuri.
Sesak nafasku seolah-olah lenyap. Berganti aliran oksigen yang berlarian masuk
ke dalam tubuhku. Sungguh, kurasakan manfaat hutan Indonesia sebagai paru-paru
dunia. Alhamdulillah. #IndonesiaBikinBangga
Memori indah yang masih kurasakan hingga saat
ini. Sebuah momen yang jarang kutemui lagi. Kini, polusi menjadi keseharianku. Ah,
kemanakah gerangan kaburnya udara bersih itu? Kegersangan ada di mana-mana! Seandainya kotaku memiliki udara bersih setiap saat.
Apakah kalian
suka melihat perumahan atau kota yang gersang? Apakah kalian tidak suka dengan
taman-taman cantik yang tertata dengan apik? Aku sangat suka dengan taman-taman
yang indah di dalam perumahan atau bagian dari tata kota, Sob! Membuat sejuk
mata. Membuat hati kita bahagia tak terkira.
Penginapan di Cikole Resort yang asri |
Dengan alam yang masih terjaga dengan baik, kebutuhan hidup manusia akan terpenuhi dengan baik. Air bersih yang cukup melimpah, gizi makhluk air yang masih bagus dan tidak terkontamisasi bahan kimia penyebab kanker. Kita menikmati ikan bakar yang fresh dan gurih. Bahan pangan sayuran yang tumbuh dengan baik karena zat hara tanah juga masih bagus. Jika makan cukup, manusia jadi bahagia. #HutanKitaSultan Wah, begitu banyak manfaat hutan Indonesia nih, Sob
Bahkan di Korea, pohon Hackberry yang berusia 500 tahun menjadi daya tarik wisata setelah hadir dalam drama korea berjudul Ekstraordinary Attorney Woo yang dibintangi oleh Kang Tae Oh dan Park Eun Bin. Kalian sudah nonton drakor ini, Sob? Berwisata menjadi penyumbang kebahagiaan manusia juga.
Kerusakan Alam Terjadi Di Mana-mana
Dulu, saat aku
masih kecil, dengan mudah aku masih bisa melihat sawah-sawah yang menguning.
Pepohonan yang menghijau. Pemandangan gunung Tangkuban Parahu yang memukau.
Langit yang biru. Awan yang seputih kapas. Tanda-tanda rendahnya polusi! Kentut
Knalpot mobil masih diimbangi dengan hijaunya pepohonan yang berbaris rapi di
pinggir jalan.
Kini, entah
sejak kapan, semuanya berkurang drastis. Pohon-pohon besar yang memberikan
keteduhan, ditebang untuk pembangunan jalan. Dalam setiap pembangunan, pohon
dan hutan selalu jadi korban. Dimusnahkan begitu saja walau menjerit sangat
keras. Mereka seolah tak peduli. Taman-taman yang asri pun dirusak. Kehijauan
berubah menjadi kegersangan. #DengarAlamBernyanyi
Musibah datang
silih berganti. Banjir dan longsor saat musim hujan. Kekeringan dan panas saat
kemarau panjang. Banyak orang menjerit karena kekurangan air bersih untuk
mencuci, masak dan kebutuhan hidup lainnya. Tak jarang pula, orang harus
berjalan puluhan kilometer untuk sampai pada sumber air yang sudah tak sebersih
dan tak semelimpah dulu. Atau mereka harus sabar menanti datangnya bantuan air
bersih.
Pada suatu masa,
hutan Kalimantan yang menjadi paru-paru dunia pun tak luput dari cobaan. Jutaan
hektar dijadikan lahan gambut. Penebangan hutan dilegalkan demi keuntungan atau
gaya hidup komersil. Berdasarkan data dari Greenpiece, illegal logging ini mencapai 3.800.000 ha per tahun. Kesadaran
manusia pada alam sangat memprihatinkan. Kearifan lokal untuk hidup
berdampingan dengan alam kalah telak demi uang. Alam pun menangis
sejadi-jadinya! #Dengar AlamBernyanyi
Penebangan hutan
secara besar-besaran menyebabkan hilangnya tempat hidup ideal bagi para
binatang. Banyak binatang yang mengamuk karena habitatnya telah rusak. Kini, bukan hal yang aneh, jika manusia
berkonflik dengan binatang. Gajah dan harimau masuk desa. Binatang ternak,
bahkan manusia menjadi santapan harimau sumatera. Contoh nyata terjadi di
kecamatan Tapaktuan Aceh Selatan. Sampai-sampai tim BBTN dan BKSDA terjun
langsung ke lapangan!
Begitulah Sob,
kerusakan alam telah begitu parah. Berdasarkan data dari World Bank, ditaksir laju
deforestasi di Indonesia terjadi sekitar 700.000 – 1.200.000 ha per tahun. Kondisi
hutan dunia pun tak luput dari masalah ini. Kondisi ini memicu terjadinya pemanasan
global. Sampai-sampai aktivis lingkungan hidup, Severn Suzuki merasa takut berada di bawah langit karena rusaknya
lapisan ozon.
Untuk mencegah
kerusakan yang lebih hebat lagi, tak jarang pemerintah melakukan penyegelan proyek
dan menerbitkan PIPPIB, seperti yang terjadi di teluk Balikpapan. #TeamUpforImpact
Apa Yang harus Kita Lakukan?
Sobat
yayuarundina.com, apakah kalian akan tetap membiarkan kerusakan alam
ini terus terjadi? Apa yang harus kita lakukan?
Lagu Dengar Alam Bernyanyi Karya Laleilmanino
Satu langkah
pasti telah dilakukan oleh para pencipta lagu yang tergabung dalam Trio
Laleilmanino. Lale, Ilman, dan Nino. Ketiganya menelurkan lagu Dengar
Alam Bernyanyi pada tahun 2022 ini. Yuk, simak deh! Bisa kalian
dengarkan di Spotify atau Aple Music loh. Aksi kamu ini berarti royalty untuk
perlindungan hutan Indonesia. Makin sering, berarti makin banyak dana untuk perlindungan hutan Indonesia. Ayo,
buruan!
Laleilmanino menggandeng Chico Jericho, Sheila Dara dan Hivi untuk terlibat dalam lagu ini.
Sumber gambar: https://www.kompas.com/hype/read/2022/06/03/231700366/lagu-dengar-alam-bernyanyi-terpilih-jadi-official-theme-song-y20-2022- |
Asyik dan easy
listening lagunya. Dengan nada gembira, mereka mengajak kita untuk berbuat
sesuatu. Stop kerusakan alam! Kita yang
menjadi pengendalinya! #UntukmuBumiku.
Bersatulah, hajar selimut polusi
Ingatlah, hai, wahai kau manusia (wahai kau manusia)
Tuhan menitipkan aku
Ho, di genggam tanganmu (di genggam tanganmu)
Sumber Tulisan
https://www.menlhk.go.id/site/single_post/4874
https://bemu.umm.ac.id/id/berita/international-day-of-forests-2021.html
Buku Pelajaran
Bahasa Indonesia untuk SMP kelas IX Kurtilas tentang naskah pidato Severn Suzuki halaman 40-43
terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar