Hai
Sobat yayuarundina.com, kemarin, saya mempunyai keseruan yang luar
biasa dalam sebuah perjalanan menuju Kampung Naga Tasikmalaya bersama MGMP
Bahasa Indonesia Kota Cimahi. Pengen tahu kisahnya? Ini dia Cerita Unik
Merdeka Belajar: Berbagi Praktik Gerak PPMB Level 0 Di Bis.
Berawal Dari Sebuah Japrian WhattsappJalan-jalan ke kampung Naga
Sudah hampir dua
bulan ini, saya mengikuti kegiatan Program Penggerak Merdeka Belajar. Ada tiga
level yang harus dituntaskan. Level PraPPMB, Level 0 dan Level 1. Boleh
dibilang ini adalah rejeki sekaligus amanah yang tak terduga. Rejeki karena
banyak sekali ilmu baru. Amanah karena kita harus mampu menjadi penggerak.
Inilah yang melahirkan Cerita Unik Merdeka Belajar: Berbagi Praktik Gerak PPMB
Level 0 di Bis.
Cerita Unik
Merdeka Belajar: Berbagi Praktik Gerak PPMB Level 0 di bis ini berawal dari
sebuah japrian di Whatsapp. Setelah saya menginfokan kegiatan ini, Bu Teti
Aryati, temanku ingin tahu tentang KGBN.
“Apa sih KGBN
itu?” tanyanya penasaran melalui chat Whatsapp.
“Nanti, ya
cerita saat berada di Kampung Naga,” lanjutnya lagi.
Tring, seketika
dan secepat Flash Gordon, ide acara pun berseliweran di kepala. Trang tring
trang tring trang tring. Rangkaian acara mengalir deras seperti postingan Tik
Tok. Ok deh, aku coba untuk mewujudkannya.
Di antara
kerjaan sekolah yang berjibun, pelatihan merdeka belajar atau PPMB, TPN Daerah,
dan kegiatan lainnya yang hampir dilaksanakan
dalam waktu bersamaan, aku eksekusi ide cemerlang itu. Terlebih dahulu, aku
mohon izin kepada panitia. Alhamdulillah, mereka orang baik semua. Izin pun
kudapatkan.
Akhirnya, acara
Berbagi Praktik Baik PPMB Level 0 dilakukan di akhir perjalanan setelah
rangkaian acara lainnya. Perjalanan ke Kampung Naga ini dilakukan sebagai
bagian dari literasi budaya dan pemberian kenang-kenangan bagi pengawas pembina
MGMP Bahasa Indonesia, Ibu Dr. Hj. Rina Heryani, S.Pd, M.Pd yang berpindah tugas menjadi dosen
UPI Bandung.
Diskusi Seru Merdeka Belajar
Penyampaian
berbagi Praktik Baik PPMB Level O ini sesuai dengan arahan dari panitia.
Diawali dengan penyampaian tujuan kegiatan ini. Nonton bareng video Merdeka
Belajar yang disampaikan oleh Najeela Shihab, refleksi, program PPMB, opini merdeka
belajar, dan ajakan mengikuti TPN9.
Menjelang akhir
acara terjadi debat atau diskusi merdeka belajar. Ternyata banyak konsep yang
muncul. Merdeka belajar ini bisa
dihubungkan dengan kegiatan pembelajaran di kelas. Bahkan, dalam konsep yang
lebih umum. Pernyataan bu Mulyani menjadi pemicu munculnya diskusi seru ini.
Alhamdulillah, banyak ilmu baru yang muncul.
Setelah selesai
diskusi seru ini, pembawa acara, bu Yatin meminta bu Rina untuk membahasnya.
Jadi, wawasan kami semakin bertambah lagi. Sepertinya harus berlanjut nih
diskusi serunya hehehe….
Tantangan Berbagi Praktik Baik PPMB Level 0 Di Bis
Hai
sobat yayuarundina.com, pernahkah ada acara serius seperti ini yang
dilakukan di bis? Kalau saya sih jujur, ini yang pertama kalinya. Biasanya ya
kami melaksanakannya di ruangan alias di darat.
Tantangan utama
adalah berdiri stabil di bis. Waduuh ini luar biasa susahnya. Apalagi, saya
biasa diam saat berada di dalam bis. Duduk manis begitu hehehe…. Ternyata, apapun di dunia ini butuh ilmu dan
pengalaman ya. Saya jadi ingat para kondektur bis yang bisa leluasa bererak di
dalam bis. Jalan dan berdiri sambil meminta ongkos atau memberikan tiket dengan
mudah. Saya beberapa kali bergoyang-goyang, bahkan hamper terjengkang saat
menyampaikan materi. Untuuung, pk supirnya baik dan bisa membawa bis dengan
aman. Saya, akhirnya, harus memilih untuk bersandar di kursi.
Tantangan
lainnya adalah penayangan video. Saya melakukannya dengan membagikan link
youtube agar para peserta bisa melihatnya dengan ponsel masing-masing.
Seharusnya, video bisa diputar seperti lagu-lagu dengan memanfaatkan audio di
bis. Kalau seperti ini pasti lebih seru. Lebih enak dilihat dan lebih jelas
suaranya.
Nobar Video Merdeka Belajar |
Tantangan terakhir adalah sasana. Ini kan piknik, ya Sob. Biasa dengan suasana riang, santai, dan tanpa beban. Pada awalnya, saya sedikit pesimis acara ini tidak bisa dilakukan. Ditolak oleh para peserta. Wong mereka ingin bersenang-senang, bukan mendapatkan materi. Namun, acara nobar bisa diselipkan dalam acara piknik ini. Nobar kan bikin happy, yak an? Jadilah dengan restu ketua MGMP acara ini bisa dilakukan sesantai mungkin. Tapi, keseriusan tak bisa dihindari. Saat terjadi diskusi merdeka belajar, semua peserta menjadi lebih serius. Mikir semua. Waduh gawat! Untung tidak ada yang protes atau demo.
Acara berakhir,
tepat ketika bis sampai di kampung Naga, walau bu rina masih membahas merdeka
belajar. Beliau menunaskannya dengan cepat, sehingga saat parkir selesai, kami
bisa berfoto-foto ceria di bawah terik matahari.
“Ini acara yang
komplit ya. Ada santainya. Ada juga seriusnya,” kata bu Yatin menanggapi.
Ya, dalam perjalanan
ini, banyak acara yang muncul. Mulai dari sambutan, pemberian kenang-kenangan
atau cinderamata, nyanyi atau karokean, games, Tik Tokkan , baca puisi, cerita, dan seabreg acara lainnya yang tak
kalah seru. Perjalanan pergi dan pulang, peserta sepertinya tak bisa tidur
nyenyak di bis. Selama perjalanan full acara. Bagaimana perjalanan ini menurut
kalian, Sob?
Kampung Naga di Tasikmalaya Jawa Barat
Adakah yang
ingin berwisata juga ke Kampung Naga, di daerah Tasikmalaya Jawa Barat? Yuk,
jalan-jalan. Wisata literasi budaya. Mengenal segala keunikan kampung yang
terletak di gawir atau lembah ini. Siap menapaki 444 anak tangga yang landai. Seru
deh! Sebelum pandemi, banyak wisatawan mancanegara yang datang ke sini.
Wisata Literasi Budaya ke Kampung Naga |
Bisa juga membawa banyak oleh-oleh. Kaos, pakaian khas Sunda, tas, hiasan dinding, bahkan keranjang untuk hampers dengan harga yang murah meriah. Adakah Sobat yayuarundina.com yang sedang diet? Kalian bisa juga memboyong oleh-oleh beras merah dan beras hitam. Ada juga gula aren. Katanya sih lebih baik daripada gula putih, betul gak Sob?
Selain itu, kita
bisa menikmati bangunan khas kampung Naga, pemandangan dan aliran sungai yang
sudah mulai langka kita lihat. Bersih menyegarkan. Tak jarang pula, kita
melibatkan diri dalam kegiatan orang desa yang mungkin tak pernah kita lakukan.
Numbuk beras seperti yang dilakukan oleh beberapa teman-teman saya. Mereka
penasaran untuk menggunakan alu dan lisung. Kalau kalian bagaimana, Sob?
Nah, itulah
cerita unik merdeka belajar: Berbagi Praktik Gerak PPMB Level 0 di bis. Sebuah
kegiatan yang harus dilakukan oleh para guru penggerak. Sebuah tantangan untuk
bergerak agar berdampak. Kalian siap bergerak juga, Sob? Yuk, mari mari mari!
Oke deh, samapi
jumpa di postingan berikutnya ya
Salam
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus