6/13/2022

Cerita Unik Merdeka Belajar: Berbagi Praktik Gerak PPMB Level 0 Di Bis

 

Hai Sobat yayuarundina.com, kemarin, saya mempunyai keseruan yang luar biasa dalam sebuah perjalanan menuju Kampung Naga Tasikmalaya bersama MGMP Bahasa Indonesia Kota Cimahi. Pengen tahu kisahnya? Ini dia Cerita Unik Merdeka Belajar: Berbagi Praktik Gerak PPMB Level 0 Di Bis.


Jalan jalan
Jalan-jalan ke kampung Naga

Berawal Dari Sebuah Japrian Whattsapp

Sudah hampir dua bulan ini, saya mengikuti kegiatan Program Penggerak Merdeka Belajar. Ada tiga level yang harus dituntaskan. Level PraPPMB, Level 0 dan Level 1. Boleh dibilang ini adalah rejeki sekaligus amanah yang tak terduga. Rejeki karena banyak sekali ilmu baru. Amanah karena kita harus mampu menjadi penggerak. Inilah yang melahirkan Cerita Unik Merdeka Belajar: Berbagi Praktik Gerak PPMB Level 0 di Bis.

Cerita Unik Merdeka Belajar: Berbagi Praktik Gerak PPMB Level 0 di bis ini berawal dari sebuah japrian di Whatsapp. Setelah saya menginfokan kegiatan ini, Bu Teti Aryati, temanku ingin tahu tentang KGBN.

“Apa sih KGBN itu?” tanyanya penasaran melalui chat Whatsapp.

“Nanti, ya cerita saat berada di Kampung Naga,” lanjutnya lagi.

Tring, seketika dan secepat Flash Gordon, ide acara pun berseliweran di kepala. Trang tring trang tring trang tring. Rangkaian acara mengalir deras seperti postingan Tik Tok. Ok deh, aku coba untuk mewujudkannya.

Di antara kerjaan sekolah yang berjibun, pelatihan merdeka belajar atau PPMB, TPN Daerah,  dan kegiatan lainnya yang hampir dilaksanakan dalam waktu bersamaan, aku eksekusi ide cemerlang itu. Terlebih dahulu, aku mohon izin kepada panitia. Alhamdulillah, mereka orang baik semua. Izin pun kudapatkan.

Akhirnya, acara Berbagi Praktik Baik PPMB Level 0 dilakukan di akhir perjalanan setelah rangkaian acara lainnya. Perjalanan ke Kampung Naga ini dilakukan sebagai bagian dari literasi budaya dan pemberian kenang-kenangan bagi pengawas pembina MGMP Bahasa Indonesia, Ibu Dr. Hj.  Rina Heryani, S.Pd, M.Pd yang berpindah tugas menjadi dosen UPI Bandung.

Diskusi Seru Merdeka Belajar

Penyampaian berbagi Praktik Baik PPMB Level O ini sesuai dengan arahan dari panitia. Diawali dengan penyampaian tujuan kegiatan ini. Nonton bareng video Merdeka Belajar yang disampaikan oleh Najeela Shihab, refleksi, program PPMB, opini merdeka belajar, dan ajakan mengikuti TPN9.

Menjelang akhir acara terjadi debat atau diskusi merdeka belajar. Ternyata banyak konsep yang muncul.  Merdeka belajar ini bisa dihubungkan dengan kegiatan pembelajaran di kelas. Bahkan, dalam konsep yang lebih umum. Pernyataan bu Mulyani menjadi pemicu munculnya diskusi seru ini. Alhamdulillah, banyak ilmu baru yang muncul.

Setelah selesai diskusi seru ini, pembawa acara, bu Yatin meminta bu Rina untuk membahasnya. Jadi, wawasan kami semakin bertambah lagi. Sepertinya harus berlanjut nih diskusi serunya hehehe….

 

Tantangan Berbagi Praktik Baik PPMB Level 0 Di Bis

Hai sobat yayuarundina.com, pernahkah ada acara serius seperti ini yang dilakukan di bis? Kalau saya sih jujur, ini yang pertama kalinya. Biasanya ya kami melaksanakannya di ruangan alias di darat.

Tantangan utama adalah berdiri stabil di bis. Waduuh ini luar biasa susahnya. Apalagi, saya biasa diam saat berada di dalam bis. Duduk manis begitu hehehe….  Ternyata, apapun di dunia ini butuh ilmu dan pengalaman ya. Saya jadi ingat para kondektur bis yang bisa leluasa bererak di dalam bis. Jalan dan berdiri sambil meminta ongkos atau memberikan tiket dengan mudah. Saya beberapa kali bergoyang-goyang, bahkan hamper terjengkang saat menyampaikan materi. Untuuung, pk supirnya baik dan bisa membawa bis dengan aman. Saya, akhirnya, harus memilih untuk bersandar di kursi.

Tantangan lainnya adalah penayangan video. Saya melakukannya dengan membagikan link youtube agar para peserta bisa melihatnya dengan ponsel masing-masing. Seharusnya, video bisa diputar seperti lagu-lagu dengan memanfaatkan audio di bis. Kalau seperti ini pasti lebih seru. Lebih enak dilihat dan lebih jelas suaranya.

Merdeka belajar
Nobar Video Merdeka Belajar

Tantangan terakhir adalah sasana. Ini kan piknik, ya Sob. Biasa dengan suasana riang, santai, dan tanpa beban. Pada awalnya, saya sedikit pesimis acara ini tidak bisa dilakukan. Ditolak oleh para peserta. Wong mereka ingin bersenang-senang, bukan mendapatkan materi. Namun, acara nobar bisa diselipkan dalam acara piknik ini. Nobar kan bikin happy, yak an? Jadilah dengan restu ketua MGMP acara ini bisa dilakukan sesantai mungkin. Tapi, keseriusan tak bisa dihindari. Saat terjadi diskusi merdeka belajar, semua peserta menjadi lebih serius. Mikir semua. Waduh gawat! Untung tidak ada yang protes atau demo.

Acara berakhir, tepat ketika bis sampai di kampung Naga, walau bu rina masih membahas merdeka belajar. Beliau menunaskannya dengan cepat, sehingga saat parkir selesai, kami bisa berfoto-foto ceria di bawah terik matahari.

“Ini acara yang komplit ya. Ada santainya. Ada juga seriusnya,” kata bu Yatin menanggapi.

Ya, dalam perjalanan ini, banyak acara yang muncul. Mulai dari sambutan, pemberian kenang-kenangan atau cinderamata, nyanyi atau karokean, games, Tik Tokkan , baca puisi,  cerita, dan seabreg acara lainnya yang tak kalah seru. Perjalanan pergi dan pulang, peserta sepertinya tak bisa tidur nyenyak di bis. Selama perjalanan full acara. Bagaimana perjalanan ini menurut kalian, Sob?

Kampung Naga di Tasikmalaya Jawa Barat

Adakah yang ingin berwisata juga ke Kampung Naga, di daerah Tasikmalaya Jawa Barat? Yuk, jalan-jalan. Wisata literasi budaya. Mengenal segala keunikan kampung yang terletak di gawir atau lembah ini. Siap menapaki 444 anak tangga yang landai. Seru deh! Sebelum pandemi, banyak wisatawan mancanegara yang datang ke sini.

Wisata literasi budaya
Wisata Literasi Budaya ke Kampung Naga

Bisa juga membawa banyak oleh-oleh. Kaos, pakaian khas Sunda, tas, hiasan dinding, bahkan keranjang untuk hampers dengan harga yang murah meriah. Adakah Sobat yayuarundina.com yang sedang diet? Kalian bisa juga memboyong oleh-oleh beras merah dan beras hitam. Ada juga gula aren. Katanya sih lebih baik daripada gula putih, betul gak Sob?

Selain itu, kita bisa menikmati bangunan khas kampung Naga, pemandangan dan aliran sungai yang sudah mulai langka kita lihat. Bersih menyegarkan. Tak jarang pula, kita melibatkan diri dalam kegiatan orang desa yang mungkin tak pernah kita lakukan. Numbuk beras seperti yang dilakukan oleh beberapa teman-teman saya. Mereka penasaran untuk menggunakan alu dan lisung. Kalau kalian bagaimana, Sob?

Nah, itulah cerita unik merdeka belajar: Berbagi Praktik Gerak PPMB Level 0 di bis. Sebuah kegiatan yang harus dilakukan oleh para guru penggerak. Sebuah tantangan untuk bergerak agar berdampak. Kalian siap bergerak juga, Sob? Yuk, mari mari mari!

Oke deh, samapi jumpa di postingan berikutnya ya

Salam

 Sumber foto:

Bu Noor

Dokumentasi pribadi

 

 

 

3 komentar:

Featured Post

Festival Cireundeu Cimahi: Maknyus, Icip-Icip Nasi Goreng Rasi

  Halo sobat yayuarundina.com – Kali ini, kita jalan-jalan tipis di dalam kota Cimahi. Tanpa disengaja muncul informasi acara Festival Cire...