Halo
Sobat yayuarundina.com, di tulisan kali ini kita masih bernostagia.
Kali ini kita bernostalgia dengan iklan-iklan jadul. Inilah 3 Iklan Jadul
yang Memorable bangets, Bikin Kita Terharu.
Iklan Jadul yang Memorable Bangets Sumber: Pinterest |
Iklan Jadul di Layar Televisi
Sobat
yayuarundina.com, masa kecil dan remajaku identik dengan televisi tunggal,
TVRI. Entah tahun berapa, kemudian muncullah televisi swasta, RCTI.
Dari dunia televisi
inilah aku mengenal artis internasional, Sophia Laurent yang membintangi iklan
sabun Lux. Juga banyak artis yang sedang naik daun saat itu seperti Ira Maya
Sopha, Mak Wok, S. Bagio, Heny Purwonegoro, Lenny Marlina dan sebagainya.
Melalui iklan
juga, banyak produk yang dikenal luas di masyarakat, bahkan hingga kini belum
luntur. Pasta gigi, obat-obatan, vitamin, makanan, kecantikan dan lain-lain.
Saat menonton
Youtube tentang iklan-iklan jadul itu, aneka rasa membuncah di dada. Lucu,
bahagia, haru, sedih, dan sejuta rasa lainnya. Memori masa lalu kembali dalam
berbagai nuansa khasnya. Banyak anggota keluarga yang sudah berada di dunia
fana kembali melintas di pelupuk mata. Ah, betapa mereka sangat berjasa untuk
hidupku kini.
Inilah 3 Iklan Jadul yang Memorable Bangets, Bikin kita Terharu
Lulur Favorit Mamahku, Awet Ayu
1.
Iklan Lulur
Kalau berbicara tentang luluran,
pastilah kita akan berbicara tentang partner sejati. Partner sejatiku untuk
masalah kecantikan ini adalah mamahku. Beliau ini sebenarnya termasuk cuek
untuk masalah kecantikan. Namun, untuk hal dasar, seperti perawatan wajah,
rambut, dan tubuh, beliau termasuk yang suka memakai kosmetik ini.
Mamahku lebih senang menggunakan
bahan-bahan alami. Inilah beberapa bahan dasar yang sering digunakan mamahku
untuk perawatan kecantikannya:
a.
Asem
Asem yang berasal dari dapur dimanfaatkan
untuk membersihkan wajah. Selain, kosmetik pembersih wajah Viva. Dalam
waktu-waktu tertentu, beliau akan menggunakan asam yang sudah diberi air hangat
untuk membersihkan wajahnya.
Aku paling suka mengelus wajah mamah
setelah ini, halus sekali.
b.
Lidah buaya, Kangkung,
Orang-Aring
Bahan yang ini digunakan untuk
perawatan rambut. Lidah buaya tinggal ambil dari halaman rumah. Lalu bagian
dalamnya dioleskan ke rambut dan kulit kepala.
Kangkung biasanya akan membeli dalam
jumlah banyak, lalu dicacag atau
dipotong-potong sampai halus sekali. Digunakan untuk keramas sebelum
menggunakan shampoo.
Orang-aring merupakan minyak khusus
dalam botol kecil untuk menghitamkan rambut.
c.
Beras, Kencur
Beras kencur digunakan untuk luluran,
apalagi kalau badan terasa cape dan pegal.
Nah, selain bahan alami itu, mamahku
juga suka membeli luluran yang dijual bebas. Ini saatnya me time. Siap-siap aza nih, Sob kamar mandi akan kami kuasai dalam
jangka panjang.
Seringnya sih di hari Minggu special,
kami melakukan pembersihan dan perawatan tubuh. Mulai dari rambut sampai ujung
kaki.
Pagi-pagi menyiapkan bahan alami,
misalnya memotong-motong kangkung untuk keramas. Lalu, mandi besar sambil
luluran. Sebelum menggunakan bahan yang dijual komersil itu, mamahku biasanya
akan meminta bantuanku untuk menggosok punggungnya dengan batu kali yang sudah
terpilih. Membuang daki. Nanti, gentian.
Sesudah menggunakan batu, barulah
menggunakan lulur. Seringkali juga, langsung menggunakan lulur untuk merontokan
daki di seluruh bagian tubuh.
Tak jarang, jari-jari tangan kami
sampai keriput saking betahnya di kamar mandi.
Setelah ini, biasanya akan berjemur
sambil mengeringkan rambut.
Ini adalah hari yang paling
membahagiakan. Badan jadi wangi dan bersih. Rasanya kepercayaan diriku tumbuh
1000% untuk pergi sekolah keesokan harinya. Apalagi kalau akan bertemu sang
pujaan hati. Ahay deh!
Mamah dan Bapak sangat konsen untuk
masalah kebersihan tubuh ini. Termasuk potong kuku. Jadi, setiap Senin, saat
pemeriksaan kuku di sekolah, aku akan aman. Dulu, saat berada di sekolah dasar,
setelah upacara, guru kami akan memeriksa kuku satu per satu. Yang bersih, langsung
masuk kelas dan dapat pujian. Yang kukunya panjang dan kotor suka dicepret atau dipukul ringan dengan
mistar plastik atau jari-jari sang guru. Kadang bikin meringis, tapi seringnya
kami malah tertawa penuh rasa bersalah. Lalu, pulang sekolah, langsung potong
kuku.
Ah, kalau berbicara tentang mamah dan
bapak, beliau-beliau inilah yang paling berjasa untuk hidupku kini. Beliau
berjuang keras agar kami, anak-anaknya bisa bersekolah setinggi mungkin.
Diantara perjuangannya, tak sedikit pengorbanan mereka, khususnya mamah. Sering
puasa dan mengalah dalam banyak hal agar kami bisa makan makanan bergizi,
berpakaian bagus, dan mencapai cita-cita.
“Ah,
gak apa-apa Mamah tidak makan ikan. Habiskan saja oleh kalian! Mamah mah sudah
kenyang saat dulu makan ikan langsung dari balong ( kolam ikan ). Enin suka
bawa pepes ikan kesukaan mamah!” ujarnya selalu saat uang kami lagi kembang
kempis.
“Kalian
harus banyak makan ikan biar pinter, cager, bageur, bener!” lanjutnya lagi.
(
Agar kami pintar, sehat, baik, dan selalu berada di jalan yang benar )
Melihat iklan lulur ini membawa
beragam kenangan bersama mamahku. Aku ingin selalu membahagiakan beliau, tapi
jasa seorang ibu takkan pernah bisa kita bayar tuntas.
Banyak hal kecil yang kami lakukan
berdua, terutama sebelum mamah terkena kanker. Aku dan mamah suka jalan-jalan. Ke
salon berdua. Makan di rumah makan
Sunda. Membeli atau membawa makanan kesukaan mamah, yaitu kue sus dan pepes
ikan.
Ah, pokoknya banyak hal yang
membuatku bahagia walau hanya hal yang sederhana.
Saat menulis ini, air mataku jatuh,
loh Sob. Wajah mamahku terekam cantik di otakku. Al Fatihah untuk Mamah dan
Bapakku. Tolong doakan juga mereka, ya Sob!
Baca Juga: https://www.yayuarundina.com/2016/03/belajar-kanker-dari-mamah.html
2.
Iklan Fujifilm
Kalian suka foto-foto, Sob? Selfie
atau rame-rame? Ternyata kebiasaan itu berlaku sejak dulu kala, ya. Belum zaman
kamera ponsel. Dulu, kami memiliki sebuah kamera berwarna hitam. Saat
momen-momen tertentu, kami gunakan untuk mengabadikan peristiwa dan kenangan.
Dulu, banyak sekali kumpul-kumpul
keluarga besar.
Masih ingat, ceritaku di Purwakarta,
kan Sob? Saat lebaran, ulang tahun atau pernikahan merupakan momen penting yang
harus diabadikan. Tawa, canda, atraksi, jadi sasaran jepretan-jepretan kamera.
Apalagi, pamanku jago sulap. Mang Toni namanya. Pasti suasana lebaran akan
sangat meriah dengan aksinya. Seru deh!
Ehmmm, melihat iklan Fujifilm ini,
jadi teringat foto-foto lama. Dimana, ya? Beberapa foto sudah banyak yang
rusak. Luntur warnanya. Sayang, ya? Hadeuh.
Aku ingat satu foto keluarga besar
kami yang berfoto di depan sebuah ayunan. Kalau sekarang sih, kami main ayunan
di TK atau taman. Aku dulu bisa puas berayun-ayun di halaman belakang rumah
kakek di Purwakarta.
Yang lucu, gaya fotoku dan sepupu
pasti pamonyong-monyong. Siapa hayoh
yang jago monyong? Monyong itu posisi
bibir membulat ke depan. Ada yang bisa mempraktekkannya?
Menonton iklan ini, aku teringat akan
kasih sayang nenek dan apa (kakek). Seringkali, kakek mentraktir makan enak. Es
campur Shanghay, khas purwakarta. Tempatnya tak jauh dari rumah. Dalam cuaca
panas kota Purwakarta, siang-siang menikmati es Shanghay dengan es serutnya
yang menggunung adalah surga. Enak bangets.
Ah, sekarang, tak ada lagi tempat bagiku untuk pulang kampung. Menikmati
keleluasan gerak di rumah dan halaman yang luas. Tak ada lagi aksi petik
belimbing, jambu, dan pala langsung dari pohonnya di kebon. Al Fatihah untuk
kakek dan nenekku.
3.
Iklan Blueband
Menonton iklan Blueband adalah
menikmati kasih sayang orang tuaku, nenek, kakek dan keluarga besarku.
Blueband adalah sebuah kemewahan tak
terkira untuk kami. Mamah sering membuat masakan lezat dengan mentega ini, aku
paling suka nasi gorengnya.
Momen teristimewa adalah saat ulang
tahunku dan adik-adikku. Blueband, meisis dan roti tawar adalah harta karun
wajib di setiap acara tepung taun kami.
Di sebuah meja raksasa yang ada di
dapur, kami akan duduk berkumpul. Kakekku memimpin doa. Mendoakan kesehatan,
kepintaran, kebaikan, dan kesalehan kami. Tak lupa Kakek, Nenek, Uyut, Mamah,
dan Bapakku akan memberikan nasihat atau wejangannya untuk kebaikan kami.
Setelah itu, saatnya bergembira ria
menikmati roti dengan olesan Blueband dan taburan meises sebanyak mungkin.
Dengan gigi ompongnya, aku dan para sepupu akan tertawa-tawa menikmati momen
bahagia ini.
Ah, ketiga iklan
jadul ini membuatku kembali terlempar ke masa lalu. Begitu banyak momen
berharga di masa lalu. Betapa kami mendapatkan anugrah besar dengan kasih sayang
dari beliau-beliau itu. Kembali, aku merindukan kebersamaan itu yang tak akan
pernah terulang kembali. Kembali merindukan masakan mamah yang terlezat
sedunia. Senyum manis bapak, nenek dan kakekku.
Rasanya sungguh
terlalu, jika di masa kini tindak-tandukku akan mencoreng nama baik mereka.
Sungguh terlalu, jika kini aku tak bersyukur dengan segala nikmat yang telah
Allah SWT berikan kepadaku. Sungguh terlalu, jika aku bermalas-malasan, tak
mampu memberi kepada mereka yang kekurangan.
“Mamah, Bapak, Kakek,
Nenek terima kasih tak terhingga atas segalanya. Tak ada hal yang bisa
kulakukan, selain melantunkan doa untuk kebahagiaan kalian di akhirat. Semoga
semuanya disayang Allah SWT sehingga bisa bahagia seperti kebahagiaan yang
telah kalian berikan padaku saat kecil dulu.”
Al Fatihah
“Ya Allah,
berikanlah tempat terbaik untuk Mamah, Bapak, Kakek, dan Nenekku. Lapangkan
kuburnya. Jauhkan mereka dari siksa kubur. Dan jadikanlah surga sebagi tempat
terbaik untuk mereka kembali. Aamiin!”
Nah, Sob itulah
kisah memorableku. Sekali lagi, tolong doakan mereka juga ya.
Terima kasih
Salam.
Sampai jumpa
Sumber gambar: Youtube Ungu studio: Iklan jadul pariwara tahun 81
Tidak ada komentar:
Posting Komentar