Halo Sobat
yayuarundina.com, apa kabarnya siang ini? Semoga sehat, ya. Kita hari ini akan
mengenar para pahlawan di sekeliling kita. Pasti banyak orang yang telah
membantu kita meraih mimpi di masa ini. Keberhasilan kita tentu juga melibatkan
bantuan orang lain, ya kan? Nah setelah meraih kesuksesan itu, Masih Adakah Air Susu Dibalas Dengan
Air Tuba di Era Digital ini?
Air susu dibalas dengan air tuba?
Kita Adalah Makhluk Sosial
Dalam kajian
Sosiologi yang pernah kupelajari dulu, manusia atau kita ini adalah makhluk sosial.
Pasti akan butuh bantuan orang lain dalam hidupnya.
Jika flashback
ke masa lalu, mulai dari lahir sampai sekarang, kita selalu membutuhkan orang
lain. Dulu, saat kita lahir butuh bidan agar bayi mungil ini bisa menghirup
udara kebebasan dunia. Saat masa kana-kanak, kita butuh bantuan mamah, bapak,
kakek agar bisa membimbing kita, melatih dan mendidik sehingga banyak hal yang
kita ketahui dan kuasai, betul?
Kalau sekarang
melihat anak kecil yang belajar berjalan, ayah, ibu, kakek, atau neneknya akan
bergantian menuntun dia, berjalan tertatih-tatih. Saat sakit, kita butuh
dokter.
Saat dewasa,
baru lulus kuliah, betapa penting informasi lowongan pekerjaan. Kita akan
mendapatkannya dari teman, kakak tingkat, saudara, atau orang lain. Dengan
antusias, kita mengejar informasi tersebut agar bisa diterima bekerja.
Setelah masuk di
dunia kerja, peran orang lain juga masih sangat penting. Rekan kerja, atasan,
relasi, kawan lama, klien dan lain sebagainya. Ada masanya kita bekerja sama
dengan rekan kerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Kita butuh atasan untuk promosi jabatan. Kita
butuh klien agar usaha kita sukses. Ah, betapa banyak orang lain di sekeliling
kita.
Manusia tolong-menolong antar sesama |
Air Susu Dibalas Dengan Air Tuba
Sobat pernahkah
mendengar peribahasa ini? Tahukah artinya? Sepertinya, ini adalah jejak
pelajaran Bahasa Indonesia yang paling berkesan dalam untukku. Peribahasa itu
berarti perbuatan baik dibalas dengan kejahatan. Bisa jadi orang yang telah
berbuat baik kepada kita, kita sakiti hatinya, kita fitnah sehingga dia banyak
dibenci orang. Inilah makna Air susu dibalas dengan air tuba.
Masih adakah
kejadian Air Susu Dibalas dengan Air Tuba di Era Digital ini? Mungkin,
menyia-nyiakan ibu kandung menjadi salah satu contohnya. Setelah sang anak
menjadi artis terkenal, dia biarkan ibunya hidup sendirian, tak pernah atau
jarang dikunjungi, tak pernah diperhatikan.
Rekan kerja yang
difitnah sehingga atasan menghukumnya bahkan memecatnya, atau dia tak
mendapatkan promosi jabatan. Atau memfitnah orang di media sosial hingga
dirundung habis-habisan oleh para warganet. Ah, masih banyak hal menyedihkan
yang terjadi. Orang-orang baik mendapatkan kepahitan dalam hidupnya gara-gara
menolong orang lain. Semoga kita tidak termasuk dalam kelompok seperti itu, ya
Sob!
Bagaimana Cara Membalas Kebaikan Orang?
Pasti banyak
orang baik yang berharap tidak mendapatkan balasan atas pertolongannya itu.
Mereka berbuat baik itu, karena sebuah kewajiban sebagai manusia. Mereka
melakukannya tanpa pamrih. Tak mengharapkan apa-apa.
Namun, sebagai
manusia, kita juga wajib membalas kebaikan tersebut dengan kebaikan lagi. Kita
sudah ditolong orang, alangkah baiknya, jika kita juga melakukan hal yang sama,
menolong orang lain juga. Seringkali kebaikan itu tidak jatuh langsung pada
orang yang telah menolong kita. Bisa jadi pada orang lain, kerabatnya dan lain
sebagainya.
Ini dia beberapa
hal yang bisa kita lakukan untuk membalas kebaikan orang lain.
1.
Traktir
Dia
Saat kita mempunyai rejeki, saatnya
kita mentraktir orang yang telah menolong kita. Memberikan informasi lowongan
pekerjaan, sehingga sekarang kita bekerja di tempat tersebut.
Saat gajian, asyik juga jika kita
mentraktirnya sambil ngobrol mengenang masa lalu. Perjuangan mendapatkan
pekerjaan itu. Ini adalah hadiah kecil yang mampu menyenangkan hati orang baik
tersebut.
2.
Memberikan
sesuatu yang dibutuhkan atau disukainya
Dulu, saat kakek masih ada, setiap
lebaran, beliau akan menerima sajadah, baju koko, benda lainnya. Orang-orang
itu bilang sebagai rasa terima kasih karena kakek telah banyak menolongnya di
zaman susah dulu.
3.
Mendoakan
Dia
Saat orang baik itu sudah
meninggalkan kita untuk selama-lamanya, cara terbaik untuk membalas budinya
adalah dengan cara mendoakan orang tersebut. Kita menjadi saksi kebaikannya
sehingga dengan demikian bisa meringankan dosa-dosanya atau memberikan tempat
terbaik di sisi Allah SWT. Aamiin!
4.
Membantu
Kerabatnya
Bisa jadi orang baik itu sudah sangat
jauh dari jangkauan kita. Balas budi kita bisa disalurkan pada kerabat
terdekatnya. Bisa jadi dalam keluarga besar orang baik itu, ada kerabat yang
membutuhkan pertolongan kita. Hidupnya masih kekurangan. Butuh uluran tangan
kita.
5.
Membantu
Orang Lain
Cara terakhir, jika orang baik itu sudah
tidak bisa kita temui lagi, maka panjangkan kebaikannya melalui kita.
Contohnya, dulu dia memberikan biaya sekolah untuk kita. Maka, kita sekarang
ini juga bisa menjadi pemberi beasiswa untuk anak-anak berprestasi yang kurang
beruntung ekonominya.
Nah,
Sobat yayuarundina.com, betapa banyak cara kita membalas budi. Mungkin,
kalian masih banyak ide untuk membalas
kebaikan orang lain pada kita. Share di komentar, yuk!
Sampai di sini
dulu ya perjumpaan kita kali ini
Selanat berbuat
kebaikan
Semoga beruntung
Sampai jumpa
Salam
Sumber gambar: pixabay.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar