Halo
Sobat yayuarundina.com, boleh dong kita ngobrol-ngobrol tentang buku.
Cieee… literat nih yeee. Wajib ya di era banjirnya informasi, membaca merupakan
sebuah keharusan. Bisa baca buku, e book, blog, berita dan sebagainya. Kali
ini, kita bahas sebuah novel karya sastrawan sekaligus duta baca Indonesia, Gol
A Gong. Balada Si Roy, Gejolak
Remaja Seorang Gol A Gong
Sebagian Buku Balada Si Roy karya Gol A Gong
Rumah Dunia
Sekitar 2017
mungkin, liburan di Serang menjadi satu hal yang tak terduga. Saat mengunjungi
kawan di sana, sahabatku itu mengajak untuk sowan ke tokoh sastra terkenal,
yaitu Gol A Gong. Kami mengunjungi Rumah Dunia yang lokasinya tak begitu jauh
dari rumah sahabatku.
Baca Juga: https://www.yayuarundina.com/2017/01/jalanjalan-ke-kota-serang.html
Dengan Rumah
Dunia inilah, Gol A Gong dan istrinya berusaha untuk membumikan minat baca,
literasi masyarakat, khususnya warga Serang. Seru deh kisahnya tentang hal ini.
Ngobrol dengan Go A Gong dan istrinya, Tias Tatanka sungguh asyik. Banyak ilmu,
motivasi, wawasan yang bisa diserap.
Balada Si Roy
merupakan oleh-oleh dari kunjungan tersebut.
Baca Juga: https://www.yayuarundina.com/2017/01/ngobrol-bareng-tias-tatanka-dan-gol-gong.html
Novel Gol A Gong, Balada Si Roy
Menurut
sahabatku, cerita ini, dia baca di majalah Hai. Saat kunjungan itu, Balada Si Roy dicetak eksklusif sebanyak 6 jilid. 5 buku novel dan 1 bonus buku tentang skenario
film. Konon, kabarnya, Balada Si Roy akan diangkat ke layar lebar. Sayang, pandemi
mematahkannya. Belum ada kabar terbaru yang kudengar tentang rencana ini
selanjutnya.
Novel Balada Si Roy dan Skenario Film |
Balada Si Roy, Gejolak Remaja Seorang Gol A Gong
Saat membaca
novel ini, saya langsung membayangkan Gol A Gong sebagai tokoh utamanya, Si
Roy. Latar dan cerita mendukung ke arah sana. Begitulah imajinasi saya saat
menikmati novel ini selama beberapa bulan. Kalian boleh punya pendapat yang
berbeda, ya!
Remaja laki-laki
dengan segala aspek kehidupannya diceritakan secara menarik. Sambung menyambung
dari jilid 1 sampai 5. Dilema antara rasa frustasi, marah, sedih, dan cinta
membawanya pada berbagai petualangan seru. Sebuah gejolak remaja yang
mengundang berjuta rasa. Bagaimana gejolak remaja kalian, Sob?
Dibalik sifat
bandelnya, Roy menyimpan cinta untuk teman wanitanya dan juga mamanya tercinta.
Haruskah pulang kembali pada mamanya yang sudah mulai sakit-sakitan? Sang Mama
juga mengalami dilema yang serupa. Haruskah merelakan buah hatinya traveling
terus? Pergolakan batin antara mama dan sang buah hatinya.
Satu kisah yang
tentunya sangat jauh berbeda dengan kehidupan milenial sekarang. Kebersahajaan,
setia kawan, kemandirian remaja laki-laki, juga cita-cita masa depannya akankah
mengendap dalam kehidupan masa kini? Apakah Roy berhasil mengobati luka
hatinya? Apa saja hal-hal yang ia temukan selama traveling? Apakah ia
menyia-nyiakan waktu? Apakah ia menemukan cinta sejatinya? Akankah ia kembali
pulang pada mamanya?
Membaca buku ini
berarti kita menyelami kembali masa remaja sendiri, sekaligus juga lebih arif
tentang gejolak seorang remaja. Kisah ringan tapi sarat makna.
Novel Balada Si
Roy ini bisa menjadi sarana rekreasi atau hiburan, media mengobati luka hati, media
pembelajaran hidup, juga sejuta manfaat lainnya.
Penasaran? Yuk,
baca novelnya.
Semoga filmnya
segera dirilis untuk makin memperkaya film-film Indonesia.
Nah,
Sobat yayuarundina.com, itulah bincang literasi kita kali ini. Semoga
tulisan ini bisa menambah referensi bacaan kalian. Biarkan satu buku membuatmu
jatuh hati pada membaca. Begitu kata Najwa Shihab. Bisa jadi Balada Si Roylah
yang akan membuat kalian jatuh cinta pada membaca.
Semoga
bermanfaat
Sampai Jumpa
Salam literasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar