Halo
Sobat yayuarundina.com, kalian suka nonton film juga? Yuk, kita bahas
film favorit di postingan kali ini, ya! Ini dia 3 Film Favoritku yang
Menginspirasi Dunia. Selain nonton, kita apresiasi juga film-film tersebut.
Setuju nggak?
Laskar Pelangi, Film Indonesia dengan Sejuta Inspirasi |
Mengapa Suka Menonton Film?
Menonton film
merupakan salah satu kesukaanku. Bisa jadi me time asyik nih. Bisa juga ajang
kumpul-kumpul bareng teman dan sahabat, atau keluarga. Aku sih lebih sering
menonton bersama teman-temanku. Seru selalu sambil menikmati popcorn rame-rame.
Jalan bareng. Setelah itu, makan rame-rame. Cerita-cerita. Happy-happy. Wah,
kapan lagi ya, situasi seperti ini terulang kembali? I miss yu all.
Menonton film
merupakan salah satu bentuk mengapresiasi karya orang lain. Kita berusaha
memahami ceritanya, mempelajari atau membahas unsur-unsur intrinsik atau
ekstrinsiknya, proses pembuatannya, sinematografinya, bahkan menggali inspirasi
hebat yang bisa kita jadikan pelajaran hidup. Berat bangets ya, Sob bahasannya?
Tenang, jangan panik! Seperti itulah alur apresiasi menurut ilmu sastra. Kalau
kita, ya minimal hiburanlah dan menggali inspirasinya, bisa kan? Setuju?
BACA JUGA: https://www.yayuarundina.com/2021/10/drama-korea-punya-literasi-yang-tinggi.html
Seringnya, aku
suka nonton film-film Indonesia dan barat. Dulu, sering nonton di bioskop dan
televisi. Sekarang, khususnya saat pandemi, bisa nonton juga di Netflix. Ini
waktunya buat eksplor drama-drama korea yang lagi ngehits. Adakah film
favoritmu dan mampu menginspirasi dunia?
Sebagai seorang
blogger, guru bahasa, dan juga suka nulis, menonton menjadi salah satu caraku
untuk mempelajari alur yang menarik, memikat dan mengikat pembaca. Bagaimana
mereka bisa membuat film-film yang menarik dan disukai banyak orang?
Sebagai guru
bahasa, saat memberikan materi cerpen ( cerita pendek ), hasil menonton ini
bisa memperkaya materi tentang unsur intrinsik. Pembahasan tema, penokohan,
contoh jenis alur dan lain sebagainya. Bermanfaat, ya?
Itulah mengapa
aku suka menonton film. Banyak film yang kusukai dan memberikan warna atau
pandangan baru dalam hidupku. Laskar Pelangi misalnya, Kartini, Mission
Imposible, Superman, Scobby Doo dan seabreg film-film lainnya. Namun, kalau
ditulis semua, tulisannya bakal panjang. Jadi aku pilih tiga film saja deh. Ini
dia 3 film favoritku.
BACA JUGA: https://www.yayuarundina.com/2016/05/surat-cinta-untuk-kartini-potret-diri_7.html
3 Film Favoritku Yang Menginspirasi Dunia
Inilah 3 film
favoritku yang mampu menginspirasi dunia, khususnya dunia kehidupanku. Cara
pandangku. Motivasi hidupku. Adakah film yang sama dengan kalian, Sob?
Film yang diadaptasi dari novel karya Hanum Rais |
1.
99 Cahaya di Langit
Eropa
Wow! Percaya gak, kalau ekspresi
wajahku saat menonton film ini hokyac
luar biasa. Olohok bari ngacay. Mulut terbuka. Menganga lebar. Gak deng. Gak
sampe gitu kali ya, hehehe…. Yang jelas, film karya Hanum Rais ini mampu
mengubah cara pandangku. Sepertinya, aku memang ingin menjadi seorang muslimah
yang bisa menjadi duta. Pembawa pesan kebaikan untuk dunia melalui cara
hidupku. Ingin lebih baik menjadi seorang muslimah. Ternyata, kita tidak hanya
hidup untuk diri sendiri saja, tapi juga orang-orang di sekeliling kita.
Aku yang banyak hidup di lingkungan
muslim, tak pernah melihat atau mengalami dunia yang berbeda dari aturan
agamaku. Tapi, Mbak Hanum dan suaminya yang saat itu belajar di luar negeri,
ternyata menemukan banyak perbedaan gaya hidup muslim dan nonmuslim. Menarik
sekali nih ceritanya. Soft skill bisa
menjadi andalan yang harus dipraktekkan.
Untungnya, Mbak Hanum mendapatkan
ilmu agama komplit dari keluarganya, khususnya ayahnya, Amien Rais. Selain cara
beribadah juga tentang ilmu lainnya, seperti
sejarah islam. Di sini, Mbak Hanum banyak menemukan bukti-bukti
kehebatan Islam di masa lalu. Seru deh.
Jujur, melalui film ini, aku
mendapatkan pengetahuan lebih luas dan lebih dalam tentang Islam. Mempelajari
agamaku ini, ternyata bukan hanya sekedar shalat dan mengaji, tetapi banyak hal
lainnya. Kaffah mungkin kalau istilah temanku dulu. Mempelajari dan
mempraktekkan ilmu islam secara utuh, dunia dan akherat. Ibadah, kehidupan
dunia dan akherat. Semuanya menyatu utuh menjadi satu kesatuan yang tak
terpisahkan.
Sesuai judul filmnya 99 Cahaya di
langit Eropa, cerita film ini juga menjadi cahaya bagi hidupku. Banyak membuka
wawasan baru. Ternyata banyak peer lain untuk belajar tentang ini. Selain
melawan malas, ini juga yang harus mulai dilakukan. Mulai kapan ya, bisa
kaffah?
Ayat-ayat Cinta, film islami tentang cinta |
2.
Ayat-ayat Cinta
Untuk pertama kalinya, aku nonton
film bernafaskan Islam yang menarik. Film ini juga semakin membuktikan bahwa
aturan agama Islam itu sangat luas. Berbagai dimensi kehidupan. Sekali lagi,
bukan hanya sekedar shalat dan mengaji. Bahkan, masalah cinta pun, kehidupan
suami istri, ada aturan khusus.
Benarkah perkawinan poligami menjadi
sebuah gaya hidup Islami? Mampukah seorang suami menghindari takdir bertemu
dengan wanita lain? Betapa banyak seluk-beluk dunia yang berbeda antara Venus
dan Mars ini. Tema cinta yang berbeda dari film-film sebelumnya.
Lagi-lagi bertemu dalam kehidupan
dengan aturan hidup yang berbeda. Di sinilah berlaku aturan hidup seperti ikan
di lautan. Walau airnya asin, ikan tak terpengaruh. Dia bisa tetap hidup dengan
koridornya masing-masing. Berbaur tapi tetap istiqomah. Inilah yang kusuka dari
film ini.
Habiburrahman El Shirazi mampu
menuangkan aturan cara hidup islami dengan apik melalui novelnya. Walau di film
ada perbedaan, tapi inti hal itu bolehlah kita dapatkan, ya kan?
Sky Castle, drama Korea bertema pendidikan |
3.
Sky Castle
Ini nih film yang sangat nyambung
dengan profesiku. Pendidikan ternyata bisa menjadi sebuah tema film yang
menarik juga. Fenomena keragaman pendidikan di zaman now.
Semula, dalam film Laskar Pelangi,
banyak sudut pandang baru yang muncul. Sekolah favorit dan tidak favorit. Siswa
cerdas, bisa berasal dari mana saja, kaya atau miskin. Juga mirisnya nasib anak
cerdas dari golongan ekonomi lemah. Ini dilema pendidikan di Indonesia.
BACA JUGA: https://www.yayuarundina.com/2017/10/film-my-generation-inspirasi-cara.html
Dalam drama korea Sky Castle, muncul
fenomena baru. Pendidikan bagi masyarakat kelas atas. Para kaum konglomerat
dengan status dan gaya hidup tersendiri. Bagaimana anak-anak mereka menjadi
korban gengsi orang tuanya? Anak dipaksa untuk masuk ke sebuah sekolah
bergengsi. Kursus ini itu, les private, terbelenggu pada pencapaian kuliah di
universitas ternama. Miris sekali. Anak-anak itu tak memiliki kebebasan dalam
berbagai hal. Orang tua juga memiliki beban khusus yang tak bisa dianggap
sepele. Sungguh, cara hidup yang sangat melelahkan!
Sejak munculnya program Rintisan
Sekolah Bertaraf Internasional, adu gengsi orang tua mulai muncul juga dalam
masyarakat Indonesia. Apalagi, dengan munculnya sekolah-sekolah swasta yang
menawarkan keunggulan masing-masing. Gaya Sky Castle bisa jadi terjadi juga di
tanah air tercinta ini. Ah, semoga pendidikan tidak menjadikan para siswa
menjadi robot hidup!
Pendidikan seharusnya berfungsi untuk
memaksimalkan potensi, minat, bakat para siswa dengan segala kelebihan dan
kekurangannya. Mereka adalah individu-individu merdeka yang berhak untuk meraih
cita-citanya sendiri. Mereka bisa belajar dengan gaya masing-masing untuk
mempersiapkan masa depannya sendiri.
Orang tua hendaknya menjadi fasilitator, bukan pemilik para generasi muda. Seperti kata novelis asal Lebanon: Kahlil Gibran.
Anak adalah milik masa depan. Orang tualah yang wajib mempersiapkan kehidupan mereka sesuai dengan zamannya, masa depannya. Bukan untuk masa sekarang.
Betapa banyak problem pendidikan yang
menjadi peer bersama kita. Semoga dengan diangkatnya masalah-masalah pendidikan
dalam film-film yang berkualitas, akan mampu mengubah wajah pendidikan kita.
Semakin banyak orang yang peduli pada perbaikannya secara menyeluruh. Menjadi
penggerak untuk mendapatkan kualitas pendidikan yang lebih baik lagi.
Selamat bekerja untuk para guru
Indonesia!
Semoga kita bisa mewujudkan generasi
muda yang sehat lahir batin, cerdas, berkarakter dan cinta pada tanah air,
Indonesia!
Semoga mereka mampu membangun
Indonesia lebih baik dan lebih maju daripada sekarang!
Nah, Sobat yayuarundina.com,
ini akhir dari tulisanku tentang 3 film favoritku yang mampu menginspirasi
dunia.
Terima kasih sudah membaca tulisanku
ini
Sampai jumpa lagi di postingan berikutnya.
Sumber Gambar:
https://id.wikipedia.org/wiki/Laskar_Pelangi_(film)
https://id.wikipedia.org/wiki/Ayat-Ayat_Cinta_(film)
https://id.wikipedia.org/wiki/99_Cahaya_di_Langit_Eropa_(film)
https://id.pinterest.com/pin/587860557597624377/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar