Tim Tiga Satu Bersama Bu Kadis Sumber foto bu Noor |
Halo, sobat yayu arundina, masih setia di rumah aza kan? Di postingan terbaru ini, aku ingin menceritakan pengalaman menjadi artis sehari 😄🤗 Berbagai media dimanfaatkan untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Salah satunya adalah televisi lokal. Tiba-tiba saja, kami harus melakukan proses pembelajaran di studio AKtv. Nano-nano rasanya. Inilah cerita Behind The Scene: Program Pembelajaran Jarak Jauh di AKtv.
Di tengah keriuhan persiapan webinar literasi budaya dan kewargaan, tiba-tiba saja, ketua mgmp kami menetapkan aku dan beberapa temanku untuk syuting di studio AKtv. Sontak beribu rasa berkecamuk. Yang paling kukhawatirkan adalah pelaksanaannya yang akan bersamaan dengan pelaksanaan webinar. Dengan berat hati, aku menolak tugas tersebut.
Menjadi Artis
Siang itu, kami berkumpul di SMP Negeri 2 Cimahi untuk persiapan pelaksanaan PJJ di AKtv. Aku tetap harus menjadi guru artis di AKtv. Hanya saja, waktunya setelah selesai pelaksanaan webinar. Untunglah satu kekusutan selesai.
Setelah mendapat penjelasan dari Pengawas Pembina, Ibu Rina Heryani, M.Pd dan juga Ketua MGMP Bahasa Indonesia, Pak Ayi Sirojul Munir, S.Pd, kami dikelompokkan sesuai kelas mengajar. Kelas sembilan, kelas delapan, dan kelas tujuh.
Setelah itu, tiap kelompok bermusyawarah dan menentukan pembagian materi. Aku berada di tim pengajar kelas sembilan. Materiku adalah mengidentifikasi dan menyimpulkan teks cerita inspirasi. Materi lainnya tentang diskusi dan literasi.
PPersiapan Mengajar
Sore itu juga, kami langsung musyawarah kecil sesuai dengan materi masing-masing. Tak banyak waktu kami sehingga harus gerak cepat. Aku dan tiga temanku di grup Teks Cerita Inspiratif langsung menyusun strategi. Kami berencana mengambil tayangan dari You Tube untuk kisah inspirasinya. Namun, aku mengusulkan membuat vlog sendiri. Aku khawatir dengan pelanggaran hak cipta. Sore yang semakin gelap, membuat rencana kami belum maksimal. Hanya vlog dan bu Teti membuat power poinnya.
Bu Teti dan Bu Yayu |
Rencana kami lanjutkan melalui WA. Di sekolahku, ada siswa yang seluruh keluarganya positif covid. Anak itu akhirnya tinggal di rumah sahabatnya. Bu Teni memiliki siswa yang orang tuanya menderita kanker. Wah, kisah inspiratif yang ada di sekitar kita, bisa menjadi bahan pembelajaran. Emosinya dapet bangets. Deal buat vlog tentang kanker.
Pemilihan Peserta
Salah satu hal baru yang kulakukan berkaitan dengan kegiatan PJJ di AKtv ini adalah pemilihan peserta. Hanya tiga orang siswa. Bingung juga. Tentunya, harus ada kriteria khusus. Aku teringat pada para model yang cakep, cantik dan menarik. Penampilan syarat utama bagi mereka. 😄👩🎓
Akhirnya, aku menetapkan kriteria peserta:
1. Penampilan menarik
2. Berani tampil di layar televisi
3. Percaya diri
4. Komunikasi baik
5. Menguasai materi
Alhasil, setelah bertapa dulu, mengingat-ngingat wajah kelas 8 dan kegiatan google meet selama ini, aku memilih tiga orang peserta untuk acara AKtv ini. Malangnya mendekati hari H, dua orang peserta mengundurkan diri. Deg. Kegiatan syuting bentrok dengan tes masuk SMA dan acara keluarga. Panik juga kudibuatnya. Siapa yang harus menggantikannya?
Untunglah nasib baik masih berpihak padaku. Setelah bermusyawarah dengan bu Teti, pasangan duetku di AK tv, kami memutuskan peserta akhir, yaitu:
1. Lorenzo Sudarsono
2. Rama Saepul Anwar
3. Inaya Farah Arrizky
Peserta PJJ di AKtv yang siap tempur |
Kena Karma
Pada akhirnya, satu per satu berguguran. Banyak perubahan yang terjadi kemudian. Akhirnya, aku dan bu Teti yang harus tampil di AKtv. Tak jadi membuat vlog. Aku kena karma, Sob.
"Bu, aku yang membuat ceritanya, ya. Kebetulan aku suka baca. Sepertinya banyak kisah inspiratif yang bisa kusampaikan," ujar Lorenzo penuh semangat.
"Boleh," balasku.
"Baiknya cerita itu dari buku atau membuat sendiri?" tanya Lorenzo lagi.
"Lebih bagus kalau membuat sendiri," jawabku.
"Ok, siap, Bu!" kata Lorenzo penuh semangat.
Aku yang semula tidak setuju untuk menampilkan teks di televisi menjadi luluh. Dengan pertimbangan kegagalan video yang ditampilkan dua orang temanku sebelumnya, banyak kendala. Akhirnya, aku menyerah pada karma. Menyajikan teks di televisi. Namun, aku juga menyebarkan tulisan cerita inspiratif di blog. Dengan harapan, penonton tak terlalu pusing menonton teks di layar televisi.
Hari demi hari berlalu. Kami menantikan penampilan pada Rabu, 31 Maret 2021. Kami sempatkan untuk berlatih dulu agar ada gambaran awal. Yang paling susah adalah batas waktu pembelajaran yang hanya 30 menit. Satu hal yang mustahil untuk membahas teks.
Sehabis Latihan |
The Rising Stars
Akhirnya, tibalah hari H itu, Rabu, 31 Maret 2021. Tim 31 datang ke studio AKtv untuk melaksanakan tugas. Guru dan siswa kelas tujuh, delapan, dan sembilan. Disusul dengan kedatangan kasie kurikulum, Pak Tohari Diana dan Kasie pesdik, Pak H. zaeni.
Tim 31 bersama Pak Tohari dan Pak H Zaeni |
Secara bergantian, kami melaksanakan tugas mulai pukul 10.00 hingga 11.30
Yuk, kita bermain teka-teki silang |
Aku menutup rangkaian pembelajaran Bahasa Indonesia di AKtv. Kami mendapatkan tiga kali kesempatan untuk Program Pembelajaran Jarak Jauh Bahasa Indonesia di AKtv.
Aku mencatat ada empat guru di sekolahku yang bertugas di AKtv. Pertama, bu Tantri yang membuka pintu PJJ di AKtv. Kedua, Bu Castinah dengan materi tentang mengidentifikasi dan menyimpulkan teks cerita inspirasi. Ketiga dan keempat tampil di hari yang sama, yaitu Rabu, 31 Maret 2021. Bu Fitri untuk kelas tujuh dengan materi literasi. Terakhir, aku untuk kelas sembilan dengan materi Struktur dan Kebahasaan Teks Cerita Inspiratif.
Semua tayangan lengkapnya bisa disaksikan di channel You Tube AKtv Official. Lalajo bareng Balarea
Nah, itulah sekelumit perjalananku jadi artis sehari. Semoga ceritaku membuat harimu menjadi cerah, ya Sob. 😄🤩
Sampai jumpa lagi di postingan berikutnya
Salam
kegiatan PJJ di AKtv bermanfaat tak hanya untuk siswa tapi juga para pengajarnya
BalasHapusBetul jadi berani mengeksplor diri, teknologi dan sebagainya
Hapus