dokumen yayu arundina |
Pentas Akbar? Ya, tahun
ini, kami ingin menyelenggarakan sebuah pertunjukkan drama kelas 8 secara
menyeluruh. Semua kelas akan melakukan pentas secara serentak selama 3 hari. Rencana
pentas pada 14 - 16 April 2020. Seluruh siswa menyambutnya dengan antusias dan bahagia. Inilah
materi paling favorit setiap tahun. Mengapa ya?
Drama Fabel 7H Channel You Tube Yayu Arundina
Kebahagiaan selalu
terpancar di wajah-wajah ABG itu, apalagi bagi mereka yang suka teater dan akting.
Konsentrasi pembelajaran lain menjadi kacau dengan rencana akbar ini. Drama.
Drama. Dan dramalah yang ada di kepala mereka. Apalagi, kami sudah mulai
melakukan pembagian tugas. Penulis naskah drama, sutradara, penata busana,
penata musik, penata panggung, dan pemain. Penulis drama sudah mulai membuat
naskah drama.
“Bu, ayo belajar drama?”
begitulah tagihan mereka setiap aku masuk kelas.
“Sabar, kita selesaikan
dulu materi teks persuasifnya,” kataku sambil tersenyum.
Wajah-wajah itupun
tertunduk lesu.
“Semakin cepat
menyelesaikannya, maka kita akan segera ke drama,” balasku. Sumringahlah
mereka.
Tak terasa, pejalanan
waktu telah membawa kami pada rencana awal drama.
“Minggu depan, kita ke
drama, ya. Teori dulu. Pertemuan berikutnya, fokus latihan drama. Naskah sudah
selesai?” tanyaku.
Kegaduhan mewarnai kelas.
“Sudah, Bu! Sudah!” teriak mereka gembira. Aku mengangkat dua jempol.
Ah, kejutan luar biasa
terjadi tanpa diduga sama sekali. Ketika kami asyik mempersiapkan perencanaan
matang untuk melakukan pentas drama, tiba-tiba saja kami harus WFH dan STH.
Work from home dan study from home. Bekerja dan belajar dari rumah. Kemunculan virus
Corona menyebabkan kami harus menjaga jarak antarmanusia. Demi mencegah
penyebaran virus, maka kami harus saling berjauhan satu sama lain.
Bagaimana dengan
pementasan drama? Kami masih optimis bahwa pembelajaran yang menyenangkan ini
akan terlaksana. Beberapa pertemuan rutin sudah dilakukan bersama Bu Patimah.
Perwakilan kelas yang tergabung sebagai tim Event Organizer berembug, membuat
perencanaan. Jujur, ini adalah kesempatan pertama Pentas Akbar sekolah. Masa
karantina selama dua minggu menghentikan pertemuan rutin setiap Jumat ini.
Aku meminta para siswa
tetap mempelajari naskah drama di rumah masing-masing. Mereka semua harus paham
dengan isi ceritanya. Setiap tim harus bisa mewujudkan isi cerita pada musik,
panggung, busana dan tata rias. Para pemain diminta mempelajari dialog dan
menghapalnya.
Namun, ketidakpastian
mewarnai proses bermain drama ini. Baru beberapa hari, desas-desus perpanjangan
masa karantinapun muncul. Akhirnya, kami harus berputar arah. Para siswa hanya
diminta untuk membuat ulasan naskah dramanya saja. Lalu, mengunggahnya di media
sosial. Selesailah sudah pembelajaran drama tahun ini.
Mudah-mudahan pentas
drama akbar ini bisa terlaksana tahun depan. Menggantikan pentas drama kelas
yang rutin kami lakukan setiap tahun.