4/22/2020

JURNAL GURU PENTAS AKBAR DRAMA KELAS DELAPAN GREE ONE



dokumen yayu arundina

Pentas Akbar? Ya, tahun ini, kami ingin menyelenggarakan sebuah pertunjukkan drama kelas 8 secara menyeluruh. Semua kelas akan melakukan pentas secara serentak selama 3 hari. Rencana pentas pada 14 - 16 April 2020. Seluruh siswa menyambutnya dengan antusias dan bahagia. Inilah materi paling favorit setiap tahun. Mengapa ya?

                            Drama Fabel 7H Channel You Tube Yayu Arundina

Kebahagiaan selalu terpancar di wajah-wajah ABG itu, apalagi bagi mereka yang suka teater dan akting. Konsentrasi pembelajaran lain menjadi kacau dengan rencana akbar ini. Drama. Drama. Dan dramalah yang ada di kepala mereka. Apalagi, kami sudah mulai melakukan pembagian tugas. Penulis naskah drama, sutradara, penata busana, penata musik, penata panggung, dan pemain. Penulis drama sudah mulai membuat naskah drama.
“Bu, ayo belajar drama?” begitulah tagihan mereka setiap aku masuk kelas. 
“Sabar, kita selesaikan dulu materi teks persuasifnya,” kataku sambil tersenyum.
Wajah-wajah itupun tertunduk lesu.
“Semakin cepat menyelesaikannya, maka kita akan segera ke drama,” balasku. Sumringahlah mereka.
Tak terasa, pejalanan waktu telah membawa kami pada rencana awal drama.
“Minggu depan, kita ke drama, ya. Teori dulu. Pertemuan berikutnya, fokus latihan drama. Naskah sudah selesai?” tanyaku.
Kegaduhan mewarnai kelas. “Sudah, Bu! Sudah!” teriak mereka gembira. Aku mengangkat dua jempol. 
Ah, kejutan luar biasa terjadi tanpa diduga sama sekali. Ketika kami asyik mempersiapkan perencanaan matang untuk melakukan pentas drama, tiba-tiba saja kami harus WFH dan STH. Work from home dan study from home. Bekerja dan belajar dari rumah. Kemunculan virus Corona menyebabkan kami harus menjaga jarak antarmanusia. Demi mencegah penyebaran virus, maka kami harus saling berjauhan satu sama lain.
Bagaimana dengan pementasan drama? Kami masih optimis bahwa pembelajaran yang menyenangkan ini akan terlaksana. Beberapa pertemuan rutin sudah dilakukan bersama Bu Patimah. Perwakilan kelas yang tergabung sebagai tim Event Organizer berembug, membuat perencanaan. Jujur, ini adalah kesempatan pertama Pentas Akbar sekolah. Masa karantina selama dua minggu menghentikan pertemuan rutin setiap Jumat ini.
Aku meminta para siswa tetap mempelajari naskah drama di rumah masing-masing. Mereka semua harus paham dengan isi ceritanya. Setiap tim harus bisa mewujudkan isi cerita pada musik, panggung, busana dan tata rias. Para pemain diminta mempelajari dialog dan menghapalnya.
Namun, ketidakpastian mewarnai proses bermain drama ini. Baru beberapa hari, desas-desus perpanjangan masa karantinapun muncul. Akhirnya, kami harus berputar arah. Para siswa hanya diminta untuk membuat ulasan naskah dramanya saja. Lalu, mengunggahnya di media sosial. Selesailah sudah pembelajaran drama tahun ini.
Mudah-mudahan pentas drama akbar ini bisa terlaksana tahun depan. Menggantikan pentas drama kelas yang rutin kami lakukan setiap tahun.




Featured Post

Festival Cireundeu Cimahi: Maknyus, Icip-Icip Nasi Goreng Rasi

  Halo sobat yayuarundina.com – Kali ini, kita jalan-jalan tipis di dalam kota Cimahi. Tanpa disengaja muncul informasi acara Festival Cire...