Minggu kemarin, bersama dengan komunitas Tjimahi Herritage, kami mendapatkan kesempatan jelajah hotel pertama di Cimahi. Banyak cerita sejarah di sana. Salah satunya adalah dua buah kamar di hotel itu. Dulunya, merupakan losmen untuk keluarga Ibu Ani Yudoyono saat ayahnya bertugas menjadi komandan RPKAD di Batujajar. Ternyata Bu Ani pernah menjalani masa kecil yang menyenangkan di Cimahi.
Di akhir perjalanan, aku dan beberapa temanku ingin bernostalgia di Kantin Hotel Tjimahi. Mencicipi kuliner masa lalu, cerita dan suasana kantin. Akhirnya, kami makan siang bersama di hotel Tjimahi. Asyik juga menjajal kuliner jadoel.
Sebagian menu yang tersaji saat itu |
Makan Siang Nostalgia
Hotel Tjimahi beroperasi sejak 1927. Oleh karena itu, bisa dibilang hotel ini adalah bagian dari masa lalu kami. Masa-masa sekolah. Salah seorang temanku, pernah menabung uang jajannya demi bisa membeli es campur di hotel ini. Sayangnya, es campur ini sudah tak ada lagi seiring dengan alatnya yang juga ikut menghilang.
Temenku yang lainnya bernostalgia dengan menu asinan yang selalu dipesannya dari kantin hotel Tjimahi. Asinan inilah yang membuat kami memutuskan untuk makan siang di sini, setelah Jelajah Hotel Tjimahi.
Makan siang ini juga penuh dengan cerita-cerita Tante Thea, pemilik hotel yang dulu pernah menjadi instruktur di Pelabuhanratu Sukabumi. Beliau ini jago diving. Oleh karena itu, di hotel Tjimahi ada Octopus. Ada kursus diving juga di sini. Bagian depan kantin menjadi ruangan peralatan diving.
Ruang makan |
Menu di Hotel Tjimahi
Ketika membaca menu, daftar makanannya tergolong sederhana. Harganyapun takkan menguras kantong. Rata-rata masih kurang jauh dari lima puluh ribu rupiah. Tak semewah seperti hotel lainnya.
Dalam dua sesi pertemuan di kantin tersebut, menu inilah yang kami cicipi. Rasanya tak mengecawakan.
1. Nasi Rawon
Menurut Tante Thea, nasi rawon menjadi menu unggulan. Inilah pilihan makan siangku. Kuahnya hitam berbumbu. Mantul deh dengan potongan daging. Dilengkapi tauge dan sambal. Pas untuk makan siang.
Nasi Rawon |
Selain itu, akupun ingin mencicipi kopi hitam, sayangnya sedang tutup. Jadi, aku hanya menikmati kopi sachet saja.
3. Asinan
Asinan menjadi menu pencuci mulut, setelah salah seorang temanku menikmati nasi rawon juga. Kelihatannya menggoda sih. Sayang, aku tak mencicipinya karena takut bentrok dengan kopi. Kata temenku, asinannya tetep enak seperti dulu.
4. Mie Telur
Di sesi kedua, ada temanku yang tak ikut jelajah. Dia sengaja datang dari Bandung untuk membahas sesuatu.
Karena sudah keluar rumah sejak pagi juga, ditambah hujan yang cukup deras, sampai dikantin, perutnya minta diisi. Alhasil, diapun memilih Mie Rebus Telur. Mantap deh, kuah hangatnya mampu mengusir dingin.
5. Mie Baso
Satu lagi nih menu yang menjadi pilihan kami. Setelah setengah abad, pilih-pilih menu, akhirnya, Primas memilih makanan kesukaannya. Mie Baso.
Rasanya enak. Basonya dan mienya seperti hasil kreasi sendiri. Mantul pokoe.
Mie baso dan Soda gembira, Foto by Primas Onnie |
6. Sosis Kentang
Setelah menu berat, di sela-sela obrolan, kamj memesan makanan ringan. Hujan deras sepertinya membuat kami tertahan lama di sini. Rasanya kurang afdol, kalo ngobrol tanpa cemilan. Akhirnya, pilihan jatuh pada Sosis Kentang. Menu anak-anak, ya? Tapi, kami suka tuh. Hahahaha....
7. Risoles
Cemilan lain yang juga tak kalah enaknya adalah risoles. Cemilan ini menjadi persembahan khusus bagi peserta jelajah. Ketika sampai di aula, kami disuguhi menu cemilan yang juga andalan kantin hotel ini.
Risoles lezat |
Hmmmh... Hujan deras, minum es? Penasaran aza sama rasanya. Ternyata ketika tiba di meja, minuman ini menjadi obyek foto yang menarik.
Minuman sebagai obyek foto, Foto by Primas Onnie |
Ini nih teman makan mie baso hehehe. Selain kerupuk kecil-kecil yang enak rasanya.
Nah, kalian penasaran jugakah? Jangan ragu untuk makan, ngopi dan santai-santai di Kantin Hotel Tjimahi ini, ya. Cobain asyek deh pokoknya.
Kalau mager, bisa juga pesan pake aplikasi Go Food.
Wah lumayan juga pilihan menunya ya
BalasHapusBolehlah sesekali dicobain nih
Aku naksir nasi rawonnya nih
Ya asyek. Murmer. Dagingnya lumayan besar juga. Pokoe pas di lidah deh dan kantong 😄
HapusRisolnya menggugah selera. Sebagai pecinta risol aku jadi ngiler liatnya sambil baca artikel eh sambil ngebayangin. Astagaaa dasar aku
BalasHapusHahaha... Tos kita Mbak. Emang risolnya enak bingiiits 😄😋
HapusTukan bener kan ya. Jadi ngebayangin ngemil risol malem2 sambil nonton bola ��
Hapusrisolnya minta MBA . wkwk
BalasHapusSinih, kukasih sepiring 😄
HapusSederhana ya tempatnya, tapi banyak sejarah. Rawonnya bikin ngiler.
BalasHapusYup betul. Hayuk sinih kita makan rawon bareng
HapusSederhana tapi banyak sejarahnya. Jadi pengen nyobain Rawonnya.
BalasHapusWah, saya itu paling suka kalau melihat bangunan lama, penuh cerita, dan tetap dipertahankan, Mbak. Apalagi ini hotelnya sudah ada dari 1927. Semakin kuat dengan nama hotelnya pakai ejaan lama. Keren juga menu-menunya ya, Mbak. Apalagi ada mie bakso hahaha.
BalasHapusTapi sayang, es campur sudah tidak ada. Padahal alatnya bisa disesuaikan saja.
Ya aeru juga jelajah Hotel Tjimahi. Di kantinnya ada, menu favorit mas Bambang, Baso. Enak loh kayak buatan sendiri gituh 😄👍
HapusBoleh juga nih sajian di Hotel Tjimahi, jadi enggak repot harus nyari makan kemana-mana ya kalau pas nginep di sana. Yang paling menggoda rawonnya nih, hmmm.. kalau dilengkapi telur asin bakalan lebih komplit nih.
BalasHapusYup betul mbak. Nasi rawon memang jadi andalan di sini. Enak memang, aku suka
HapusMenu rumahan yang rasanya jadi inget sama masakan ibu kayanya. Aku ngiler sama risolnya. Perpaduan risol, teh hangat, dan hujan. Hmm, mantapp tuh. Abis makan risol trus makan mie telur, kenyang dan tibalah ngantuk hehehe. Wisata kulinernya sederhana tapi karena ditemani hujan, jadi berasa dramatis
BalasHapusUdah jadi cerpen nih: The Risol dan Hujan 😄
HapusMenunya menu rumahan yang bikin inget masakan ibu. Wisata kulinernya jadi dramatis karena hotelnya bersejarah plus ditemani hujan yg syahdu. Aku ngiler risolnya, soalnya risol itu satu dari sekian banyak makanan favorit aku
BalasHapusSederhana tapi berkualitas 😄
HapusApapun makanannya pastinya es teh lebih enak kayaknya Mbak
BalasHapusItu menu Rawon bikin lidah busui bergoyang ini.
Beneeer hayok goyang aza ma es teh dan nasi rawon biar debaynya sehat 😄👍
Hapuswah jadi ingn coba rawon dan asinan di kantin hotel Tjimahi. Pastinya setelah jelajah hotel sih, kan aku belum pernah. Kapan ada lagi jelajah heritage di Cimahi?
BalasHapusSengaja jajan di hotel Tjimahi juga bisa. Dateng aza ke kantinnya. Pesen rawon, asinan dll. Jelajah biasanya tiap bulan ada. Sebulan sekali Komunitas Tjimahi Herritage suka jelajah. Hayuk kalo mau ikutan. Bisa japri saya atau pantau di FB grup Tjimahi Herritage
HapusTeh Windhu orang Cimahikah?
Gofuuuud... Mana mau nganter dari Tjimahi ke rumahkuuuu. Dari Dago aja kejauhan cenah.
BalasHapusSiapa tahu rejeki Teh. Aku pernah pesen gofuud Bandung-Cimahi
Hapus