4/30/2019

#AYOHIJRAH MENJADI BANGSA YANG LEBIH BAIK BERSAMA BANK MUAMALAT INDONESIA



Sobat yayuarundina.com, kali ini kita berbagi pengalaman hidup, yuk! Tema ini terasa berat gak sih? Saya berharap kita bisa lebih meringankan beban yang menekan jiwa. Hidup itu seperti roda yang berputar.
Entah saya sedang baper atau galau atau apapun namanya. Yang jelas saat ini berseliweran bayang-bayang si Dia di kepala. Sayangnya,  bukan Doi yang selalu bikin bahagia. Tapi, sebuah keprihatinan besar. Apakah ini efek dari nonton video yang sempat viral beberapa waktu yang lalu? Bisa jadi.
Sebenarnya, bukan hanya itu. Banyak persoalan bangsa ini yang mesti dibenahi dan diperbaiki, apalagi kalau kita ingin menjadi bangsa yang besar. Kita butuh solusi dan aksi., Saatnya, kita maju bersama. Mungkin kita bisa mengembalikan kejayaan masa lalu. Dulu, kopi kita pernah merajai dunia. Kalian menginginkannya lagi, gak? Kita buat masa depan lebih baik dari hari ini dan kemarin. Ayo, kita hijrah bersama-sama!

Masa Depanku ingin lebih baik dari hari ini dan kemarin



MENGAPA AKU DAN BANGSA INDONESIA HARUS HIJRAH?
Apakah kalian ingin tetap berada pada masa-masa sulit dan suram? Apakah kalian ingin kita tetap berada di bawah? Apakah kita ingin tetap bodoh dan miskin?
Rasanya jawaban dari tiga pertanyaan tersebut adalah TIDAK. Kita harus bangkit menuju bangsa yang lebih maju, beradab, cerdas dan memberikan manfaat untuk dunia. Yes! Inilah beberapa alasan kita harus hijrah. Berpindah dari yang buruk ke hal yang lebih baik. Berubah dari malas menjadi rajin. Mengubah diri dari bodoh menjadi cerdas. Kita harus lebih kreatif dan inovatif.
Akar persoalan itu adalah diri kita sendiri, manusia Indonesia. Kita adalah manusia-manusia yang sangat manja, tidak mau bekerja keras, dan tidak mau berpikir. Mungkin kita terbuai dengan segala kemudahan yang ada di sekeliling kita. Kita hidup tanpa sebuah tujuan dan arah yang jelas. Padahal akhir hidup kita diberikan pilihan, yaitu Surga atau Neraka.
Sayangnya, kita seringkali malas melakukan banyak hal, apalagi kebaikan. Setan lebih menguasai jalan hidup kita. Kita terbuai dengan mimpi-mimpi indah. Kita terperangkap pada keindahan dunia. Hidup tanpa makna. Hidup tanpa mau berbuat lebih baik untuk diri sendiri, keluarga dan bangsa. Cukup seperti ini saja. Benarkah? Seperti itulah kita. Seperti itulah aku. Terasa berat untuk melangkah.
Namun, cahaya hijrah bisa datang kapanpun, dimanapun dan pada siapapun. Yakin? Ya, dulu aku adalah orang yang tidak mau berkerudung atau berjilbab. Kawan-kawan dekatku selalu membujuk, memberitahu bahkan sampai memberikan sebuah buku khusus. Tapi, hatiku tak tergerak sama sekali. Aku lebih baik menjauh daripada harus berkerudung. Teman-temanku menyerah? Mereka pergi meninggalkanku? Tidak. Mereka membiarkanku seperti apa adanya. Tak pernah memaksa. Aku dibiarkan menemukan jalannya sendiri. Mereka tetap menjadi kawan karibku. Mereka melakukan apa yang seharusnya dan aku melakukan keinginanku tersendiri. Begitulah, kami berada pada dunia yang berbeda, tapi tetap harmonis.
Sampai pada suatu hari, bertahun-tahun kemudian, salah seorang kawan baruku bercerita akan mulai berkerudung. Dia mempersiapkan baju, kerudung dan sebagainya. Mencicil beli satu per satu. Niatnya, sehabis lebaran dia akan mulai berhijrah. Menutup aurat dengan memakai jilbab. Bagaimana denganku? Seperti biasa, aku cuek dan lempeng saja. Hanya mendengarkan dan tersenyum dalam menanggapi ceritanya. Done.
Tiba-tiba, setelah lebaran itu, hatiku menjadi tak karuan. Gelisah tak jelas. Tiba-tiba saja, akupun ingin berkerudung. Dengan kalang kabut, akupun melaksanakan niatku. Tak ada persiapan  baju muslim sama sekali.  Alhamdulillah, hatikupun menjadi tenang. Adem. Tentram. Entahlah syukur seperti apakah yang harus kusampaikan. Yang jelas, aku mendapatkan nikmat yang luar biasa.


Sobat, menurutku hijrah itu sangat berat pada awalnya, tapi bahagia pada akhirnya. Banyak godaan menjadi orang baik itu. Mungkin juga banyak yang tidak mengerti dan tidak suka. Yang jelas, setan takkan mau kehilangan teman di akhir zaman untuk ke neraka. Oleh karena itu, dia akan terus menjerumuskan kita. Oleh karena itu, kita butuh lingkungan yang baik. Teman yang akan selalu membawa kita pada kebaikan.  


Begitulah harapanku pada negeri tercinta ini. Kita sebagai bangsa Indonesia harus mulai berhijrah sedikit demi sedikit. Kita lawan rasa malas. Kita lawan kebodohan. Kita lawan kefakiran dan kemiskinan. Tak ada lagi serakah dan egois yang akan menghancurkan bangsa dan negara. Kita harus menjadi sebuah negara cantik yang adil, makmur, tentram, bermartabat dan bermanfaat untuk dunia. Ini adalah peer terbesar bagi kita sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat.
Untuk menjadi bangsa yang maju, kita butuh lingkungan yang baik. Kita tak bisa jalan sendiri-sendiri. Harus ada leader yang siap membawa kita pada perubahan. Bank Muamalatlah jawabannya.

HIJRAHKU BERSAMA BANK MUAMALAT
Walaupun dulu, aku pernah berhijrah. Namun, aku belumlah menjadi manusia dengan Islam yang kaffah. Aku masih menjadi manusia dengan segala kekurangan dan kelalaiannya. Rasanya, aku ingin kembali merasakan dan mengalami hijrah itu secara terus-menerus. Menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.
Salah satu yang kulakukan adalah di bidang financial. Inilah hijrah keduaku. Tak cukup rasanya hanya berkerudung saja. Dalam hal keuanganpun, kita diwajibkan mencari sesuatu yang halal dan menjauhi yang haram.  Salah satunya adalah riba. Untuk itulah, aku menjadi nasabah Bank Muamalat Indonesia. Bank Syariah pertama di Indonesia.
Setiap memiliki dana lebih, aku selalu menabung di Bank Muamalat. Hidup rasanya lebih tenang. Lebih adem. Setiap datang ke bank ini, aku selalu merasa bahagia. Mengapa? Di sinilah, aku merasakan kenyamanan. Tak ada antrian panjang yang memakan waktu berjam-jam. Bertransaksi menjadi lebih mudah dan cepat. Hatikupun menjadi lebih tenang. Tak takut ada riba. Aman dunia dan akhirat.

Sayang, aku kehilangan kawan baikku ini. Setelah lama tak menabung, tiba-tiba saja ketinggalan informasi. Pada suatu ketika akan menabung lagi, bank tempatku menyimpan uang secara halal itu telah berpindah tempat. Aku tak tahu kemana. Sepertinya, telepon yang datang berkali-kali tanpa terangkat itu sepertinya dari Bank Muamalat. Hanya kucuekkan saja. Kuanggap nomor tak penting. Baru nyesel saat kehilangan bank kesayanganku ini.  
Namun, kehilanganku akan segera berakhir. Aku kembali bertemu dengan kawan lama yang juga menjadi nasabah Bank Muamalat. Dia memberitahukan tempat barunya. Ah, ternyata masih berada di kotaku. Tak begitu jauh dari tempat lamanya. Hanya aku tak pernah ke arah sana, jadi kehilangan jejaknya. Ok deh, besok akan kusambangi dirimu, ya kawan.
Demi sebuah kebaikan, banyak hal yang harus dilakukan.

BANK MUAMALAT SEBAGAI LEADER HIJRAH
Sebagai Bank Syariah pertama di Indonesia, Muamalat juga bisa menjadi pelopor untuk menciptakan lingkungan yang baik. Sebagai leader atau pemimpin agar kehidupan ini menjadi lebih baik dan maju. Kebaikan itu menular. Kita mulai dari lingkup yang kecil, lalu nasional dan bahkan suatu saat mendunia.

Sebagai langkah awal, Bank Muamalat telah membuat banyak kegiatan. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas hidup, baik secara individu maupun organisasi. Kemudian, Bank Muamalat juga mengajak masyarakat untuk terus meningkatkan diri dalam berbagai bidang. Juga bercita-cita menjadi pusat ekosistem ekonomi syariah dan membangun industri halal. Inilah solusi untuk Indonesia.
Oleh karena itu, kita membutuhkan berbagai kegiatan menuju Indonesia yang lebih baik. Inilah beberapa kegiatan bank Muamalat dalam upaya memberikan solusi untuk masyarakat Indonesia, khususnya kaum muslim.


Tak lupa, sebagai bank murni syariah pertama sejak 1992, Bank Muamalat juga terus berbenah diri dalam dunia perbankan. Menyetarakan nasabah bank syariah sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim. Adapun upaya-upaya yang dilakukannya adalah:
1.       Tidak menginduk pada bank lain agar tetap murni
2.       Pengelolaan dana berdasarkan prinsip ekonomi syariah yang selalu dikawal dan diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah
3.       Produk dan layanannya lengkap dengan berbagai fasilitas seperti: mobile banking, internet banking Muamalat,  jaringan ATM, hingga kantor cabang di luar negeri


Selain itu, sejak diluncurkannya #AyoHijrah pada 8 Oktober 2018, beberapa produk berubah nama agar lebih berkah. Produk-produk tersebut adalah:
v  Tabungan iB hijrah
v  Tabungan iB Hijrah Haji dan Umroh
v  Tabungan ib Hijrah Rencana
v  Tabungan iB Hijrah Prima
v  Tabungan iB Prima Berhadiah
v  Deposito iB Hijrah
v  Giro iB Hijrah
v  Pembiayaan Rumah  iB Hijrah Angsuran Super Ringan dan Fix and Fix ( masih dalam proses pengajuan ke OJK ).


#AyoHijrah menjadi langkah awal untuk memperbaiki berbagai sendi kehidupan. Banyak hal yang harus kita benahi. Untuk mengubah nasib, manusia harus berusaha sendiri. #AyoHijrah menjadi wujud nyata dari hal tersebut. Dengan program #AyoHijrah, semoga kehidupan kita bisa lebih baik di masa yang akan datang.


9 komentar:

  1. Wah bener banget mba, nabung disini nggak pernah antri, bayar paspor juga cepet hihi luvv banget deh

    BalasHapus
  2. alhamdulillah, aku dah menjadi salah satu nasabah bank muamalat mbak..hijrah finansial ke keuangan syariah..semoga kita istiqomah selalu dalam hijrah kita ya mbak..aamiin

    BalasHapus
  3. Huhu, teteh, aku kasuat-suat nih kepengen hijrah ke tabungan syariah sejak dulu. Biar yang konvesional cuma buat nerima dan masuk pendapatan aja. Terus langsung dipindahin ke tabungan syariah. Bia tenang. Semoga bisa segera hijrah

    BalasHapus
  4. Aih keren program2nya.. mari mari, hijrah ke diri sendiri yg lebih baik dulu, untuk kemudian mengnspirasi sekitar <3

    BalasHapus
  5. Program Bank Muamalat bagus ya. Semoga makin banyak yang terbantu :)

    BalasHapus
  6. Betul banget, Teh, ngga pasti hijrah itu bukan perkara simpel. Untuk berubah perlu effort yang luar biasa. Semoga kita bisa berubah dan hijram menjadi pribadi yang semakin baik ya, Teh.

    BalasHapus
  7. Salam kunjungan ya. Button follow nya tiada :)

    BalasHapus

Featured Post

Dua Puisiku di Bulan September

                                                                                    Peristiwa Sumber Inspirasi                              ...