Biaya hidup di Singapura terbilang
tinggi. Mereka harus kerja keras agar bisa tetap survive. Oleh karena itulah, gaya hidup mereka berbeda dengan kita.
Serba tertib dan cepat.
Saat menukarkan uang rupiah ke Dolar Singapura
juga, lumayan tinggi. Sepuluh ribu rupiah untuk 1 Dolar Singapura. Bikin hati
dag dig dug, karena ingin jjs ke Singapura. Tapi, jangan khawatir! Kita bisa
menyiasatinya kok. 😊😊
Beginilah kiat kami dalam menaklukkan
negeri tetangga ini dengan biaya murah tapi hati senang.
Kami mencoba backpakeran dari Malaysia.
Dengan menggunakan bis Delima dari Malaka, kami melintasi perbatasan menuju
Singapura. Inilah beberapa tujuan wisata kami.
Ikon Negeri Singapura |
1.
Marina Bay
Destinasi wisata pertama kami tentu
saja ikon Negara Singapura. Dengan sedikit tragedi bis menuju stasiun MRT, kami
sampai di stasiun Rafles. Oh
ya, sekedar info, kalau akan bayar bis secara tunai, kita wajib naik bis dari
depan ya, Sob.
Saat keluar dari stasiun ini, kami
disambut pemandangan sungai yang bersih. Sungguh membuat kami nyaman menikmati
kota. Udara pagi ditemani sinar matahari yang hangat menemani kami menikmati
pemandangan sekitar. Berjalan-jalan di taman sambil berfoto-foto ria. Ada
patung Pak Sukarno loh di sini.
Senengnya liat sungai sebersih ini |
Setelah merasa puas menikmati udara
segar, kami melanjutkan jalan-jalan ke arah patung singa alias Merlion. Sayang,
saat itu, Sang Singanya lagi sakit. Kena radang tenggorokan kayaknya, jadi gak
bisa menyemburkan air dari mulutnya. Namun, kami tetap bisa berfoto-foto walau
banyak orang yang datang ke sini. Eksis dan narsis tetap jadi tujuan untuk
mengabadikan perjalanan.
Setelah itu, kami berjalan menuju
hotel berbentuk kapal yang sangat terkenal itu. Tahu kan? Tujuannya adalah
Garden Bay. Jaraknya lumayan cukup jauh juga. Namun, dengan hati senang, kami
tetap berjalan kaki sambil mengitari sungai yang bersih itu. Sekali-kali
beristirahat sambil tetap eksis dan narsis hahaha.
Garden Bay |
Kami memasuki pertokoannya.
Suasananya mirip dengan Trans Studio di Gatot Subroto Bandung. Sambil mencari
jalan masuk ke Garden Bay, kami cuci mata dengan barang-barang yang sangat
menggoda hati. Ternyata, jalan masuk ke Garden Bay berupa lift yang berada di
luar pertokoan.
Begitu sampai di atas, wow deh.
Pemandangan kotanya sangat indah. Dalam sapaan sinar matahari yang cukup terik,
kami menikmati pemandangan ini. Cukup lama juga. Tujuan kami masih ada di depan
sana.
Sekali-kali kami eksis di ikon Singapura lainnya |
temen blogger backpakeran ke Garden Bay |
2.
Little India
Setelah dari Garden Bay, kami
menunggu grab menuju Little India. Tujuannya adalah pesan tiket pulang kembali
ke Malaysia dan makan siang. Menurut Bang Hadi, Little India dan Kampung Bugis
sering menjadi tujuan orang Indonesia. Di sini barang-barangnya cukup
terjangkau kantonglah. Kalau kata saya sih, mirip Pasar Kembang.
Kami langsung menuju Mustafa,
tempat makan yang harganya cukup terjangkau. Sesuai petunjuk dari Bang Hadi.
Warga Singapura yang sering bolak-balik ke Indonesia buat motret berbagai macam
festival.
Di kafe Mustafa ini, aku memesan
Chicken Masala. Lumayan lama menunggu. Butuh waktu pengolahan. Sambil menunggu,
pesanan matang, aku melirik lemari pendingin yang berjajar rapi. Kopi menjadi
pilihanku. Teman-teman yang lain memilih burger dan roti gandum. Roti gandum diperoleh dari toko lain
sekitar Mustafa. Porsi Chicken Masala ini lumayan
banyak. Cukup untuk kami sambil dicocol dengan roti gandum. Bahkan bisa dibawa
pulang ke hotel untuk sarapan berikutnya. Backpakeran
ngirit bangets yah
Setelah makan siang, kami masuk ke
pertokoannya. Banyak cinderamata dan oleh-oleh juga di atas sini. Coklat,
asbak, kaos, jam tangan, asesoris, alat tulis, dan masih banyak lagi deh.
Pilihanku jatuh pada kuaci labu seharga $1. Enak sudah dikupas.
3.
Kampung Bugis
Di kampung Bugis, kami pun masih
dimanjakan dengan aneka oleh-oleh. Tas, dompet, makanan, baju dan sebagainya.
Tinggal pilih-pilih. Cocok di hati dan kantong? Langsung bungkuuusss.
4.
Sentosa Island
Ini salah satu destinasi wisata
favorit juga. Kalian belum ke Singapura kalau belum ke sini. Perjalanan dengan
MRT terpanjang dan termahal dalam sejarah perjalanan kami di Singapura.
Kembali kita memasuki pertokoan,
lalu menikmati pemandangan laut. Duduk di pinggir pantai. Lebih asyek sambil
ngemil dan minum. Setelah itu berjalan menuju lokasi wisata Sentosa Island.
Tempat berjalannya cukup unik. Memiliki beberapa tema. Seru deh buat foto-foto
dengan latar belakang laut.
Begitu memasuki tujuan, banyak
petunjuk. Tinggal pilih arah yang diinginkan. Kami memiliki tujuan utama ke
Universal Studio. Buat foto? Jelas dong. Bukti fisik pernah melancong ke
Singapura. Butuh kesabaran tinggi untuk mendapatkan tulisan yang pas. Cobain
deh.
Seru nih pepotoan di sini |
Untuk menuju lokasi, kami
mengandalkan MRT ( kereta api ). Sampai di stasiun terakhir, Harbour. Luar biasa, transportasi publik ini memang
bisa diandalkan. Sangat cepat dan tidak ngetem. Mungkin kurang dari 5 menit
sudah sampai di tiap stasiun. Asyeknya juga, kendaraannya bersih dan nyaman.
Kalau jam kerja, siap-siap berdiri aza ya.
Nah Sob, itulah gaya jalan-jalan
kami dengan biaya yang sangat irit. Kalau kalian ingin menikmati berbagai
fasilitas lain, wahana di Universal Studio, ato berburu barang-barang bagus,
tinggal siapin aza dolarnya ya.
Oh ya, ada kisah lain
tentang Singapura yang akan kutulis juga. Sekilas tentang pendidikan di Singapua. Tetap di blog Gerbang Matahari yah.
Sampai jumpa di tulisan berikutnya.
Salam Traveling
Harga
v Sarapan pagi nasi kemasan ( toko 7 Eleven di Marima Bay ) : $3
v Air Mineral : $4,4
v Chicken Masala : $8
v Kopi kemasan : $2
v MRT : $1-
2
v MRT ke Sentosa Island : $12