Pasar Buah Lembang |
Lembang, entah
berapa tahun kutinggalkan kota wisata di Bandung Utara ini. Dulu, kami sering
datang dan menginap di rumah teman. Selain itu, sering juga datang ke beberapa
tempat wisata yang ada di sini. Floating Market, Air Terjun Maribaya, D’Ranch.
Dan yang paling kusuka adalah berburu kuliner.
1.
Tahu Tauhid
Kami pernah
mencicipi Tahu Tauhid yang enak. Pertama kali mengenal makanan ini, saat
menginap di rumah seorang sahabat, kembaranku. Menjelang pulang, aku dan
temanku dari Jakarta diajak untuk membeli oleh-oleh ke Tahu Tauhid. Naik delman
terus lanjut jalan kaki sedikit. Bangunannya dulu masih sederhana. Sekarang
sudah ditata lebih luas dan nyaman. Kalau tidak salah ada semacam restorannya
juga. Selain di pusatnya, kini Tahu Tauhid juga bisa dibeli di cabangnya. Kalau
kita menuju Maribaya atau pulang ke Bandung, biasanya melewati cabang Tahu
Tauhid ini.
2.
Sate Kelinci
Di tempat yang sama, Tahu Tauhid, ada juga
penjual sate kelinci. Di sinilah untuk pertama kalinya, aku mencicipi daging
putih yang seperti daging ayam. Yup, menurutku, sate kelinci mirip daging ayam.
Masih ingat dalam benakku saat itu, beberapa kali aku melirik penjual makanan
ini. “Itu apa, ya?” Melihat orang lahap sekali menyantapnya. “Enak sepertinya.”
Angin yang berhembus mengantarkan aroma sedap pada indera penciumanku. Setelah
melawan ragu, akhirnya, kami memberanikan diri datang ke tempat itu dan
bertanya,
”Ibu jualan apa?” tanyaku.
“Sate kelinci,” jawabnya singkat sambil terus bekerja
mengipas-ngipas bakarannya.
Aroma sedap menggelitik perut kami.
Setelah berpandang-pandangan, kami akhirnya memesan sepuluh tusuk untuk dimakan
bersama. Keraguan memang sempat menyergap.
“Enakkah?”
“Cocokkah makanan itu di lidah dan perut
kami.”
Daaannn taraaaa, kami ternyata suka. Lalu,
kami memesan beberapa piring lagi bersama lontong. Kami memang lapar dan
menemukan tempat makan yang pas.
Masih di jalan yang sama. Sayang, saya
lupa nama jalannya. Namun, sebagai patokan. Jalan ini berada lurus setelah
pasar lembang. Kalau kita akan ke
Bandung, biasanya akan belok kanan ke arah hotel Takashimaya atau Floating
Market. Tahu Tauhid, Sate Kelinci dan Yoghurt ini tinggal jalan lurus saja,
menyebarang dari arah pasar Lembang. Awas, bukan yang ke arah Punclut yah.
Yoghurt ini berada di beberapa rumah.
Lokasinya setelah tahu Tauhid. Dari Tahu Tauhid, kita menyebrang dan berjalan kea
rah atas. Aka nada beberapa tulisn Yoghurt. Kami biasanya akan memilih rumah
dengan halaman yang luas. Rasa Yoghurtnya lebih enak. Dan setelah dibuka pintu,
kami siap memilih dan memborong yoghurt dengan aneka rasa. Stroberi, blueberry
dan sebagainya.
Pelatihan Membawaku
Pada Nostalgia Kuliner Lembang
Nah, saat pelatihan kemarin, setiap malam
dan menjelang pulang, kami kembali melepas rindu pada beberapa kuliner Lembang.
Ketan Bakar, dan Jagung bakar, serta menu tambahan lainnya. Makanan ini
untungnya berada tak jauh dari hotel
Bumi Makmur Indah. Ada di depan hotel bersamaan dengan bakso dan mie ayam. Ada
juga di Pasar Buah Lembang yang tinggal beberapa langkah dari hotel. Sehabis
materi, biasanya para peserta akan berkumpul di sini sambil ngobrol-ngobrol
santai. Rasanya, kami menjadi anak muda lagi yang suka nongkrong malam-malam. Hehehe….
Tempat Makannya Bersih ya, walau ada di Pasar Tradisional |
Entah kenapa,
aku selalu suka dengan ketan bakar ini. Aroma. Tekstur. Juga rasanya yang khas
selalu membuat lidahku menari-nari riang. Ketan bakar Lembang ini rasanya
selalu berbeda dengan daerah lain. Lebih legit, enak dan bumbunya pas berbumbu,
juga harganya tak menguras kantong. Itu
yang membuatku selalu rindu pada makanan ini. Inilah cemilan favorit setiap
malam setelah selesai pelatihan. Sebelum kembali ke kamar, kami pasti berburu
cemilan yang mengenyangkan ini.
Ketan Bakar yang selalu kurindukan |
5.
Jagung Bakar
Jajanan kedua
yang kurindukan adalah jagung bakar. Sama seperti ketan, jagung bakar di sini
tuh lebih enak. Usia jagungnya tidak terlalu tua. Masih muda sehingga
bulir-bulir jagungnya tidak keras. Saat digigit terasa lembut. Dipadu dengan
bumbu jadi terasa lebih enak.
Harganyapun pas, sekitar Rp 7ooo,- saja. Kalau tidak salah ya hehehe. Karena
kemarin ditraktir teman jadi lupa harganya hahaha. Pokoknya harga Jagung bakar
dan ketan bakar ini berada dibawah
sepuluh ribu rupiah saja.
6.
Colenak
Nah, ini cemilan
yang jadi kejutan. Baru kutemui kemarin di Lembang ada Colenak. Dicocol
Enak. Cemilan khas Bandung. Peuyeum
sampe ( Singkong ) dibakar kemudian diberi toping enten. Sajian gula merah yang
dicampur dengan parutan kelapa. Rasanya ada asam sedikit dari singkong. Plus manis
dan gurih. Pokoknya sedaap tenan.
Colenak, Pisang Keju dan Segelas Bandrek |
7.
Pisang Keju
Ini kejutan kedua. Selain cemilan yang sudah
kucoba sebelumnya. Ada juga jajanan Bandung lainnya. Pisang yang dipipihkan,
dibakar dengan mentega lalu diberi parutan keju.
8.
Bandrek
Inilah minuman yang membuat badan kami tetap
hangat di udara dingin Lembang. Bandrek
inilah yang menemani kami menikmati ketan bakar, jagung, colenak dan pisang
keju., selain teh hangat.
Bandrek adalah
minuman khas daerah Sunda ( Bandung ). Terbuat dari gula merah yang direbus
bersama jahe dan rempah-rempah lainnya, kemudian diberi toping kelapa muda saat
disajikan. Rasanya mantap jiwa.
Nah, kawan-kawan itulah rinduku pada kuliner
Lembang. Rakus amat ya daku. Gaklah, aku mencicipinya dalam waktu yang berbeda.
Hahaha… jaim juga yah akoeh alias jaga
imej. Ah, yang penting tetep bisa kulineran itu membawa bahagia.
Selamat berburu kuliner juga yaah! Salam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar