Rambut itu mahkota wanita. Alangkah bahagianya kita, jika memiliki
rambut tebal, hitam, berkilau, mudah ditata, sehat dan tak bermasalah. Pastilah
kita akan merasa bangga karenanya. Sebaliknya, jika kita memiliki masalah rambut,
tentunya kita akan merasa minder. Baju akan ditaburi bercak-bercak putih
ketombe atau rambut rontok. Selain itu, kita juga akan merasa malu jika rambut
kita kemerahan, pecah-pecah, tipis, bahkan mungkin sebagian kepala kita dilanda
kebotakan. Duh, mau disembunyikan dimana nih wajah kita ?
KEARIFAN LOKAL
Karena
memahami masalah tersebut, orang tua kita, khususnya mamahku sering mengajak
saya untuk merawat rambut dengan berbagai macam cara. Yang paling sering
menggunakan lidah buaya atau merang. Bahkan, dulu, saat aku kecil, mamahku
bercerita bahwa kepala botakku dulu sering dipakaikan daun seledri yang sudah
ditumbuk. Kata beliau sih agar rambut yang tumbuh nantinya akan lebat dan
hitam.
KISAH BERLIKU RAMBUTKU
Saat
remaja dulu, aku memang sering melakukan perawatan rambut. Saat libur, kami
beramai-ramai akan memetik lidah buaya yang ada di pot untuk digunakan
berkeramas. Kadang-kadang, mencacah daun kangkung sampai agak halus. Kalau kepala terasa gatal, ibuku juga sering
menyarankan untuk menggunakan jeruk nipis. Sekali-kali menggunakan merang.. Bahkan
sering juga curi-curi hair tonic atau minyak orang-aring milik ayah dan ibuku.
Untungnya, mereka senang-senang saja sih hehehe…. Oleh karena itu, aku tak
pernah memiliki masalah rambut. Bahkan, orang sering memuji rambutku yang
bagus.
Namun,
seiring dengan kesibukan dan padatnya kegiatan, ditambah faktor M alias MALAS
merawat rambut, kebiasaan baik itu tak pernah kulakukan lagi. Akibatnya, satu
per satu masalah rambutpun muncul. Gatal di kulit kepala, serangan kutu rambut,
pecah-pecah bahkan kini, sebagian kepalaku mulai mengalami kebotakan akibat
rambut yang rontok. Haduuuhhh. Akupun galau.
Kemudian,
aku bertemu dengan seorang teman yang rajin merawat rambut dan kulit. Dia
mengajakku ke salon untuk creambath. Selama beberapa waktu, kami sering
menghabiskan waktu creambath bersama di salon. Kata Mbak Atun,”Nih, bagian ini
botak.” Begitulah komentarnya selalu saat aku melakukan creambath. Sambil
memijat kepalaku, dia akan memberikan tekanan khusus pada bagian kepalaku yang
botak dan mengomentarinya. Karena penasaran, aku ingin melihatnya. Mbak Atunpun
mengarahkan cermin sehingga aku bisa melihat bagian kepala yang botak itu.
Aduuuh Maaakkk….
Sayangnya,
perawatan ini juga tak berlangsung lama. Karena suatu hal, kami tak bisa me time lagi dengan Mbak Atun.
Temankupun berbeda tempat kerja. Kami tak bisa memiliki waktu yang tepat untuk
melakukan perawatan rambut lagi secara bersama-sama. Wah, bisa ditebak yah
akibatnya.
Begitulah,
kerontokan menjadi temanku sehari-hari. Sisir tak pernah bersih dari
rambut-rambut yang tererabut dari kulit kepalaku. Rambutkupun menjadi sulit
diatur. Kalau aku menggunakan tangan untuk menyisir, selalu saja banyak rambut
yang nempel di sela-sela jariku. Yang paling menyebalkan, rambutkupun menjadi
jemet. Kusut. Tak bisa disisr dengan baik. Selalu ada bagian-bagian yang harus
diuraikan terlebih dahulu. Tentunya ini memakan waktu lama. Padahal, aku
dikejar jam kerja. Aku harus masuk pagi. Saking sebalnya atau saat aku kesal, kubiarkan rambutku tak disisr. Apa
yang terjadi ? Rontokpun semakin parah.
Aku
merasa senang ? Tentu saja tidak. Gemes melihat rambutku yang rontok, semakin
lama semakin banyak saja. Pernah aku menghitungnya. Rambutku ada sekitar lebih dari seratus untuk
dibuang begitu saja. Ditanam di dalam tanah. Sedih rasanya. Sepertinya, aku
ingin kembali melakukan perawatan rambut seperti dulu lagi. Namun, apa daya ?
Kalau kita harus mengolah semuanya dari awal lagi, mencacah kangkung sendiri
misalnya, mana ada waktu ? Wuaah terlalu ribet.
Aku khawatir di usiaku yang masih muda, aku akan mengalami kebotakan.
Namun, keribetan dalam perawatan rambut seperti zaman remaja dulu lebih
menyebalkan. Aaaarrrggghhh….
Untunglah dua minggu yang lalu, aku menemukan produk yang
kuharapkan bisa menepis rasa kekhawatiran itu. Produk lama yang sudah berubah
penampilan. NATUR namanya. Pastinya,
kalian sudah tahu yah. Banyak orang yang mengatakan bahwa Natur mampu mengatasi
masalah kerontokan rambut, sayang baunya seperti jamu. Eeeeiiitttsss, sekarang
tak perlu khawatir lagi. Aroma shamponya sudah tak berbau jamu lagi. Ada wangi
baru yang lebih enak. Namun, tak setajam wangi shampoo lainnya. Ini untuk
menjaga khasiatnya. Agar tidak merusak rambut. Natur menggunakan bahan-bahan
alami. Tumbuhan. Salah satunya adalah ginseng.
TATA CARA PERAWATAN RAMBUT DENGAN NATUR HAIR CARE
Selama
kurang lebih dua minggu ini, aku mulai merawat rambutku dengan rangkaian produk
NATUR HAIR CARE. Dua hari sekali,
aku menggunakan SHAMPOO
EXTRACT GINSENG untuk keramas. Lalu, setelah bersih, kuoleskan NATUR
CONDITIONER pada helai-helai rambutku. Ingat, jangan sampai kena
kulit kepala ya! Conditioner yang nempel di kulit kepala bisa berubah menjadi
ketombe. Begitulah saran Teh Sarah. Setelah conditioner dibilas bersih, aku
mengeringkan rambutku dengan handuk. Sambil menikmati udara pagi, akupun
menuangkan NATUR
HAIR TONIC EXTRACT GINSENG PADA KULIT KEPALAKU. Rasanya nyes. Enak
banget terasa di kepala. Tidak panas. Tidak mengandung alcohol. Hair tonic
kuoleskan sesuai alur rambut.
Sebelumnya, kubuat tiga alur di bagian depan. Masing-masing dua bagian
di samping kiri dan kanan. Lalu, lima bagian di belakang kepala. Kadang, hair
tonic ini seperti aliran air sungai saking semangatnya hehehe. Selain itu, pada
bagian yang botak, kuoleskan NATUR HAIR TONIC DENGAN EXTRACT ALOEVERA.
Lidah buaya dianggap mampu menyuburkan rambut. Setelah selesai, kubiarkan
rambut mengering secara alami.
Botol
Natur ini berujung runcing sehingga mudah dioleskan ke kulit kepala tanpa lecet
atau luka. Karena ujungnya tumpul. Setelah dioleskan, kupija-pijat kulit kepala selama 2-3 menit, untuk melancarkan peredaran darah sehingga hair tonic bisa meresap. Kaya Creambath di salon.
Tata Cara Menggunakan Hair Tonic |
NATUR SOLUSI RAMBUT SEHAT
Selama
menggunakan NATUR, sisirku menjadi bersih. Rambutpun terasa lebih lembut dan
tak jemet lagi. Sisiran bisa lancar, semulus berkendara di jalan tol. Saat
kusisir dengan tangan, tak ada rambut yang menyangkut di sela-sela jariku. Akupun
tak perlu lagi mengurai rambut. Tak ada kesal lagi karena masalah rambut. Aku
merasa lebih bahagia. Rambut terasa lebih sehat. Lebih wangi. Daleman
kerudungkupun tak berbau apek lagi. Hmmm… rasanya aku perlu melanjutkan
perawatan rambut ini dengan Natur.
Sisir Tanpa Rambut Rontok |
Sempat
juga, pada dua hari ini, aku tak menggunakan Natur sama sekali. Setelah
sisiran, rambutku kembali tertinggal di sisir, walaupun jumlahnya lebih sedikit
daripada sebelum menggunakan Natur. Hal ini memperkuat keyakinanku bahwa Natur
mampu memperkuat akar rambut. Kuat dari
Akar. Oleh karena itu, Natur menjadi solusi untuk melawan kerontokan
rambut. Natur membuat rambutku cantik
dari dalam. Akar rambutku menjadi lebih kuat. Ini baru dua minggu
menggunakan produk Natur. Bayangkan, jika kugunakan dalam jangka waktu lama
atau bahkan selamanya. Kerudungku pasti bebas dari kerontokan rambut.
Sebelum Menggunakan Natur |
Setelah Menggunakan Natur dan Abai Dua Hari |
Nah,
teman-teman memiliki masalah dengan rambut ? Rontok sepertiku ? Coba aza
rangkaian produk Natur Hair Care. Gunakan secara teratur. Rontokpun hilang
jadinya. Selamat mencoba yah! Perawatan rambut yang teratur, akan melahirkan
rambut yang cantik. Rambutmu bisa jadi mahkotamu.
Demikian tips dari aku kali ini.
Salam cantik yah
See you di tulisanku yang lainnya