Memasak Membawa
Rinduku Padamu
Kisahku tentang Memasak
Aha, ada yang berbeda tahun ini
dalam perjalanan hidupku, khususnya dalam dunia kuliner. Selama dua tahun
setengah, untuk urusan perut, aku lebih suka beli jadi. Jelajah kuliner ke
berbagai tempat makan. Pedagang kaki lima, warteg, rumah makan hingga ke
berbagai restoran cepat saji. Praktis, tidak ribet, tidak cape, tidak perlu
cuci piring. Tinggal am atau ngahuap saja ( bahasa Sunda:
tinggal makan saja ). Enak bangets yah hehehe… Inilah enaknya dan untungnya hidup
sendiri. Para emaks jangan sirik yah,
tetaplah di jalur yang benar! Hahaha…. Oooo. Namun, sesuatu mengubah
segalanya.
Yup, ada yang berbeda dalam diri
ini. Satu perasaan asing yang membuatku ingin kembali ke dapur, khususnya di
bulan Ramadhan dan Idul Fitri kemarin. Melihat berseliwerannya foto-foto bareng
keluarga, hatiku membiru. Betapa rindunya diriku pada sosok mamah yang selalu
menyediakan berbagai masakan untukku dan saudara-saudaraku yang lainnya. Mamah memang
koki paling hebat untuk keluarga kami. Hidupnya secara total dibaktikan untuk
membuat kakek, ayah, aku dan adik-adikku bisa makan enak. Berbagai macam
masakan sederhana hadir dari olahan tangannya.
Ramadhan apalagi menjelang
lebaran atau Idul Fitri adalah momen special untukku bersama mamah. Aku, mamah
dan adik-adikku akan tertawa dan bekerja sama di dapur. Kami biasanya akan
membuat berbagai macam kue untuk menjamu tamu keluarga yang datang ke rumah.
Buku resep mamah menjadi andalan. Buku resep itu ditulis tangan oleh mamah.
Tulisan tangan dengan huruf miring khas orang tua zaman dulu. Sambil melihat
buku resep itu aku mempersiapkan bahan-bahan kue, lalu kami membuat berbagai
macam kue. Kastengel, nastar, lidah kucing, kue bawang, kue coklat, dan cake
marmer. Itulah keu-kue favorit kami. Menurutku kue-kue itu adalah kue paling
enak sedunia. Begitupun dengan masakan khas Idul Fitri. Opor ayam, sambal
goreng kentang, ace cabe hijau, ketupat, acar mentimun. Dua hari sebelum
lebaran, aku dan mamah akan berburu bahan-bahan masakan itu di pasar Antri. Seru deh. Setelah shalat Ied, badan kami pegel-pegel
semua dan ngantuk berat xixixi….
Kerinduanku pada mamah membuat
Ramadhan kali ini, aku lebih sering memasak di dapur, terutama saat libur.
Masakan-masakan yang dulu sering disajikan oleh mamah untuk kami, aku buat
lagi. Sayur sop, sup kacang hijau, sup jagung sosis, sayur asem, sayur lodeh,
tumis labu, ayam goreng, perkedel jagung. Hmmm… apalagi yah? Sambil memasak,
aku membayangkan mamah berada bersamaku, memasak bersama lagi. Ahay. Rasanya
bahagia sekali. Berbagai rasa berkecamuk di hatiku.
Tahun ini, aku membuat sesuatu
yang berbeda. Yup dari kebersamaanku dulu memasak bersama mamah, aku mencoba berkreasi.
Membuat masakan ala Yayu Arundina,
tapi ilmu dasarnya dari mamahku. Aku dan mamahku senang memasak makanan yang
praktis. Tak perlu ribet habis, apalagi selera di rumahku berbeda-beda. Bisa
dibayangkan kan kalau membuat masakan yang bangga
( istilah mamahku untuk masakan yang ribet, sulit, perlu banyak tenaga ekstra
).
Tadinya saat sahur, aku ingin
memasak sup jagung sosis lagi. Entah menu sup keberapa yang kubuat di Ramadhan
tahun ini hehehe…. Namun, pasti bosan kan yah. Jadi, aku membuat KARE SOUN BASO SOSIS SO GOOD. Kebetulan,
aku masih memiliki beberapa bahan yang belum dimasak. Soun, kol dan wortel.
Daaan, saat jalan-jalan ke Ciwalk, aku melihat berbagai macam bahan masakan So
Good yang menggoda hati. Tring. Tring. Tring. Ide itupun berkelebat di kepala. Keesokan
harinya, aku langsung terjun lagi ke dapur untuk mengeksekusinya. Mau mencoba
masakanku yang praktis ini? Nih, kuberikan resep rahasiaku.
So Good membuatku berkreasi lagi untuk memasak |
Resep Kare Soun Baso Sosis
SO GOOD
BAHAN:
1
bks baso kuah So Good
1
bks baso kuah keju So Good
1
bks premium sausage garlic So Good
1
bks shrimp Wonton So Good
1bks
soun
1
buah wortel
¼ kg kol
BUMBU:
3
siung bawang putih
1
buah bawang Bombay kecil
1
bks bumbu kare instan
2
gelas air
Garam
Gula putih
3
sdm ebi goreng
Cara
Membuat:
1.
Rebus sebentar soun agar bisa diolah.
Rendam beberapa menit sampai lunak, lalu tiriskan
2.
Iris kol, wortel, bawang Bombay dan bawang
putih
3.
Tumis bawang Bombay, lalu bawang putih
sampai harum dan bumbu kare
4.
Masukkan wortel
5.
Setelah agak layu, masukkan sosis SO GOOD yang sudah dipotong-potong
6.
Berturut-turut masukkan juga, baso dan
shrimp Wonton SO GOOD
7.
Tambahkan air
8.
Diamkan beberapa saat sampai air mendidih dan
semua bahan matang
9.
Masukkan irisan kol
10. Setelah
layu, matikan kompor. Tambahkan gula dan garam secukupnya
11. Aduk-aduk
sampai tercampur rata
12. Tata
kol dan irisan baso di dalam mangkok. Tambahkan soun. Beri kuah kare. Tambahkan
wortel, baso dan sosis untuk hiasan.
13. Beri
taburan ebi goreng
14. Kare
Soun Baso Sosis SO GOOD siap
disajikan dan disantap.
Akhir Kata
Menurutku, masakan
ini cocok disajikan untuk sarapan atau makan malam. Oleh karena itu, menu ini
menjadi andalanku untuk sahur dan berbuka puasa. Praktis dan enak. Inilah Resep
Masakan Rumah Khas Ramadhan teristimewa. Lebih istimewa lagi karena bersama So
Good. Namun, kalau ingin dijadikan teman makan siang juga tak masalah sih.
Akhirnya,
kerinduanku pada mamah sedikit terobati dengan Resep Masakan Rumah Khas Ramadhan bersama So
Good. So Good memang sangat pas untuk masak praktis tapi
tetap bergizi dan rasapun sangat bisa diandalkan. Aku yang seringkali males masuk dapurpun menjadi
sangat terbantu dengan adanya produk siap masak dari So Good ini.
Makasih ya So Good,
karenamu aku bisa mengenang mamah yang sudah pergi hampir tiga tahun lalu.
Karenamu juga, aku bisa berkreasi dalam membuat masakan. SO GOOD memang ok
bangets! Lup yu pull!
Teman-teman yuk
masak-masak lagi bareng SO GOOD
Aduh ini menggoda banget, Teh. Aku penggemar soun dan bihun. Boleh juga resepnya. Makasih udah share ya, Teh.
BalasHapusMenikmati masakan sendiri sambil mengenang mamah. Terharu...
BalasHapusYami banget Teh, saya pengen coba baso keju nya pasti gurih ya hmmm lapar hhaha
BalasHapushuaaa aku ngiler sama baksonya kabayang enaaaaak
BalasHapusBikin ngiler baksonya. Terima kasih untuk resepnya, teh :)
BalasHapusUdah lama pengen rasain bakso so good ini deh bu, jadi terinspirasi apalagi Bandung lagi dingin gini huhu endess
BalasHapusKapan atuh cobain masakannya teh yayu, aku pun sekarang masak terus setelah resign hehehhee
BalasHapusWah mamahnya teteh jago masak, ya. Al fatihah buat mamanya, ya. Ayo teh, lanjutin masak enaknya hehehe
BalasHapusMesti dicoba nih resepnya, Teh Yayu. Tampak enaaak 😍
BalasHapusDuh kebayang enak banget...
BalasHapus