4/07/2018

REVIEW FILM 1001 CERITA : LESTARIKAN BUDAYA DAN HERRITAGE


JUDUL                   : 1001 CERITA
SUTRADARA       : Tj R. NATADIJAYA
PRODUKSI           : FORUM FILM CIMAHI DAN ONCAM PRODUCTION
PEMAIN               : SYIFA SUKANIA, TARISA PUTRI, MARCO LEONARDO, VABIA NOVAJUNA, DIMAS HARYA, DEKY  van SLOBEE, ICUK BAROS, KANG UCI RT,  SYAHRINI KW NOEY, DEDE SYARIF HD, AJAY M. PRIATNA, LETKOL PURN NGATIYANA


JIKA KAMU RINDU, MENARILAH DENGAN HATI

                Bagaimanakah jika seorang penari terkenal meninggalkan keluarganya ( anak ) untuk selama-lamanya ? Apa yang terjadi kemudian pada sang anak ?
Itulah penggalan kisah film 1001 cerita yang dibuka dengan kisah sedih. ( Jangan nangis lho yaa, lanjutin nonton alur ceritanya ).

Poster film 1001 Cerita


                Film ini mengisahkan seorang anak SMA bernama Rindu. Kisah hidupnya diuraikan dengan alur maju yang dipadu dengan flashback. Oleh karena itu, penonton bisa memahami jalan cerita dengan baik. Dahi kita tak perlu berkerut-kerut.
                Yang menarik dari film ini adalah adanya upaya untuk melestarikan budaya Sunda, yaitu tari Jaipong dan kekayaan heritage yang ada di kota Cimahi. Film yang lokasinya di kota hijau ini memang menyelipkan bangunan-bangunan bernilai sejarah dalam alur cerita, bahkan menjadi latar untuk beberapa adegan. Ada gedung Historich, kompleks pemakaman Ereveld Leuwigajah, termasuk juga rumah untuk tempat tinggal keluarga Rindu.

Tarian Sunda, Jaipong
                Rindu menjadi pusat cerita dan dipadukan dengan adegan-adegan wisata sejarah yang sering diadakan oleh komunitas Tjimahi Herritage, pimpinan kang Machmud Mubarok. Sayangnya, adegan ini tidak berperan untuk memperkuat konflik yang dialami oleh Rindu. Konflik yang kurang greget ini hanya terjadi di awal cerita dan begitu cepat lenyap dari peredaran. Tetapi, inilah mungkin yang dimaksud dengan seribu satu cerita. Ada banyak kisah dalam kehidupan manusia, tua dan muda. Dari dulu sampai sekarang. Dari masa penjajahan hingga masa kemerdekaan ini.

Kang Dede dan komunitas Tjimahi Herritage

Anggota/ peserta Tjimahi Herritage
                Namun demikian, film ini tetap menjadi tontonan yang menarik untuk keluarga maupun masyarakat umum. Aman untuk semua umur.  Bahkan, melalui film ini, kita bisa mengenal wajah pemimpin kota cimahi, yaitu: Bapak Walikota, Ajay M. Priatna dan Bapak Wakil Walikota, Letkol Purn. Ngatiyana.

Siapakah beliau ?
                Para pemain dalam film ini sudah berhasil menyampaikan cerita, walaupun 99% merupakan pendatang baru. ( mirip filmnya mbak Upi, ya: My Generation ). Mereka bisa berakting secara natural. Tak ada demam panggung. Tak ada kecanggungan.  Semua bisa bersinergi untuk melahirkan film yang bernilai edukasi. Menurutmu apa nilai edukasinya hayooo?

Menarik yah judulnya 
        Jujur, saat menonton film ini, saya terkenang pada tokoh legendaris penari topeng, Nenek Ratminah. Bagaimana beliau bekerja keras untuk melestarikan tari topeng di daerah Cirebon. Inovasi  yang dilakukan secara terus-menerus sampai akhir hayat. Kini, sepeninggal beliau, kekayaan tari topeng itu diwariskan pada cucunya. Kenangan itu juga pada tokoh Sunda yang erat kaitannya dengan tari Jaipong, Tati Saleh. Hmmm... bagaimanakah kabar beliau ?
                Film ini juga menjadi sentilan khusus di tengah maraknya perbincangan tentang pemusnahan berbagai bangunan bersejarah di beberapa kota. Juga kekhawatiran akan musnahnya budaya bangsa akibat arus globalisasi. Dengan film ini, generasi muda tetap bisa melestarikan dan menduniakan budaya bangsa, selain mencintai budaya asing. Bagaimanapun, kita memang harus menyeimbangkan keduanya dalam arus kehidupan yang sudah tak mengenal ruang dan waktu lagi. Inilah peer besar untuk kita semua.

Belajar tari Jaipong yuk
                Ternyata, tema film tidak hanya cinta. Budaya dan heritage juga bisa diangkat menjadi sebuah cerita. Tinggal bagaimana kreatifitas, inovasi dan sudut pandang yang unik mengemasnya menjadi sebuah cerita yang menarik. Jika digarap secara serius, bisa jadi film seperti ini menjadi box office. Banyak diapresiasi oleh masyarakat dengan baik dan tidak cepat turun layar. Semoga!

Para pemain film


Bravo untuk Forum Film Cimahi dan selamat ulang tahun yang ke-3 untuk Komunitas Tjimahi Herritage
Semoga tetap abadi melahirkan karya dan acara berkualitas
Salam Budaya
Salam Literasi
                 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

Dua Puisiku di Bulan September

                                                                                    Peristiwa Sumber Inspirasi                              ...