Hai Sob,
Bagaimana reaksi kalian
membaca judul tulisan ini?
Apakah akan diblokir?
“Ah, jangan berlebihan ya! Tulisannya
tidak akan menyeramkan seperti dalam bayangan umum tentang seks. Ini adalah
bagian dari ilmu pendidikan. Jadi, kalem-kalem saja, yah!”
sumber gambar: https://www.go-dok.com/bunda-ketahui-cara-tepat-mendidik-anak-usia-remaja/ |
Mengapa Pendidikan Seks Sangat Penting bagi Remaja?
Mengapa
masalah ini perlu diangkat ke permukaan? Beberapa waktu lalu, saya sempat
berdiskusi dengan orang tua siswa. Berbincang banyak hal. Seru dan asyik.
Ujung-ujungnya sampailah pada topik utama ini. Banyak reaksi yang muncul. Pada
umumnya mereka masih menganggap tabu membicarakan masalah ini dengan
anak-anaknya. Ada yang tidak sanggup, tidak mau, malu, tidak siap dan berbagai
reaksi lainnya. Geli juga melihatnya.
Namun,
hal ini siap tidak siap wajib dilakukan oleh para orang tua. Seks adalah sebuah
bagian dari kehidupan manusia. Bisa menjadi berkah dan anugrah atau sebaliknya
menjadi musibah, baik bagi remajanya sendiri, keluarga maupun masyarakat. Kita
tidak bisa menghindarinya. Inilaah salah satu alasannya.
Alasan
lainnya adalah perkembangan teknologi yang sangat pesat. Sangat jauh dari
kontrol orang tua. Sulit dibendung. Sengaja atau tidak, remaja biasanya akan
sampai pada masalah pornografi ini. Saat membuka Google, media sosial ataupun games kegemarannya. Sebagai kids zaman now atau generasi milenia,
internet adalah bagian dari kehidupan mereka. Remaja dan internet bagai sahabat
karib yang sangat sulit untuk dipisahkan. Terlebih lagi, remaja sekarang pada
umumnya memiliki dunia kecil internet dalam genggaman, baik melalui telepon
selular (ponsel) dan tablet. Kedua benda
ini adalah sahabat paling dekat dengan mereka.
sumber gambar:https://www.plukme.com/post/sebab-musabab-pergaulan-remaja-zaman-now |
Mirisnya,
di dunia internet pencarian dengan kata kunci remaja cenderung memiliki
konotasi negatif. Oleh karena itu, dulu pernah ada gerakan membuat tulisan
tentang remaja yang diadakan oleh Komunitas Warung Blogger. Gerakan ini
dimaksudkan untuk mengubur dalam-dalam konten negatif terkait dengan kata
remaja tadi.
Baca juga: Cerita ABG yang Unik: Botol dan Prestasi
Kembali pada topik kita, pergaulan intens remaja dengan masalah pornografi ini sangat dekat sekali. Seringkali di masa pubertas ini, banyak kasus remaja yang terkait dengan masalah ini. Menonton video porno, berbuat tak senonoh, hamil di luar nikah, kecanduan, hilangnya konsentrasi dan motivasi belajar. Juga sejuta dampak negatif lainnya. Menurut bunda Elly Risman, masalah pornografi ini bisa merusak otak remaja bagian depan. Bagian otak yang akan membuat remaja menjadi tidak terkendali. Menghilangkan kontrol kebaikan. Pengendali diri.
Di
masa pubertas ini juga, keingintahuan remaja pada dunia yang satu ini sangat
besar. Walau sudah dilarang, tetapi mereka akan tetap mendapatkan cara untuk
memenuhi keinginan itu. Ketidaktahuannya tentang masa pubertas ini dan juga
perubahan yang terjadi di masa peralihan ini perlu mendapatkan pendampingan
yang positif. Nah, jika sahabat ingin mengetahui masalah ini lebih banyak, coba
deh buka laman https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id
Di laman tersebut,
banyak sekali informasi positif untuk kita, termasuk penjelasan tentang
pendidikan seks untuk remaja ini. No
about how but what. Bukan tentang cara bagaimana melakukannya tapi lebih
kepada sisi pengetahuannya: apa itu seks dilihat dari berbagai sudut pandang?
Apa yang harus Kita Lakukan?
Inilah beberapa pengetahuan seks yang
wajib diberikan kepada remaja:
1. Alat Reproduksi
Pengetahuan
ini biasanya terkait dengan pelajaran IPA (Biologi). Materi paling menarik
seantero jagat. Hmmm… masih adakah materi ini sekarang? Di era kini, tak ada
Biologi dan Fisika. Yang ada adalah IPA, khususnya untuk tingkat SMP.
Namun
demikian, biasanya orang tua juga sudah memberikan materi ini sedari kecil.
Apalagi bagi anak laki yang akan disunat. Pengetahuan ini perlu mereka ketahui
agar bisa menjaganya dengan baik.
Pengetahuan
ini juga penting sebagai benteng pertahanan diri agar terhindar dari pelecehan
seksual. Remaja harus mengetahui berbagai jenis alat reproduksi serta
fungsinya.
2. Kesehatan Reproduksi
Dalam laman sahabat keluargakemdikbud, dr Tri Gunadi, A.Md.OT, S.Psi mengatakan
bahwa remaja perlu dibekali dengan kesehatan reproduksi. Tak perlu menyampaikan
hal-hal yang rumit. Cukup penjelasan yang baik dan sederhana. Kesehatan alat
reproduksi ini perlu diberikan sejak dini agar mereka terhindar dari berbagai
penyakit. Kebersihan alat reproduksi ini juga wajib dibiasakan sedini mungkin.
3. Zinah
Seks
seperti dua sisi mata uang. Ada positif dan ada negatif. Bisa jadi anugrah,
bisa juga jadi bencana atau musibah. Pendidikan seks untuk remaja ini juga
terkait masalah agama, khususnya dalam Islam ada tuntunan khusus. Salah
satunya, kita dilarang untuk mendekati zinah. Inilah informasi penting yang
bisa menjadi pengendali utama. Benteng pertahanan diri.
sumber gambar: https://www.slideshare.net/ajengseptiana/permasalahan-pada-remaja-perilaku-seks-di-luar-pernikahan |
4. Keluhan dan Curhatan
Orang
tua juga perlu membuka jalur komunikasi tentang hal ini. Banyak informasi yang
ingin mereka ketahui. Banyak informasi yang mereka terima dari luar. Banyak
keluhan dan curhatan. Banyak ini dan itu. Sayangnya, mereka seringkali merasa
malu untuk berbicara secara terbuka pada orang tua. Takut dimarahi. Takut
disalahkan. Takut dicap tidak benar dan sejuta ketakutan lainnya.
Nah,
oleh karena itu, orang tua wajib bersikap demokratis untuk ini. Kita jadikan
masalah ini sebagai bahan obrolan menarik, informatif dan benar di dalam
keluarga. Dengan demikian, kita bisa mengimbangi dan memberikan informasi yang
benar pada para remaja. Dengan bekal informasi yang tepat, mereka bisa
mengambil langkah yang tepat pula dalam pergaulan di masyarakat atau lingkungan
teman-temannya.
5. Ikut Penyuluhan
Banyak
pihak yang telah terjun secara langsung untuk meminimalisir bahaya pornografi.
Oleh karena itu, banyak pihak juga yang sering mengadakan penyuluhan ke
berbagai tempat, sekolah dan sebagainya. Remaja menjadi salah satu sasaran
utamanya. Mereka dibekali dengan informasi penting tentang penyakit, pergaulan
yang sehat, narkoba dan sebagainya. Dengan demikian, orang tua bisa mendorong
mereka atau para remaja untuk mendapatkan informasi yang sehat ini sekaligus
juga menjadi bahan diskusi yang menarik di keluarga.
dokumentasi pribadi |
6. Pengenalan Lingkungan
Dalam
kehidupan remaja, lingkungan sangat berperan penting untuk perkembangan mereka.
Pun untuk kesehatan fisik dan mentalnya. Pada usia ini, mereka sudah mulai
keluar dari zona nyaman keluarga, menuju pada zona yang lebih luas yaitu
masyarakat. Mereka mulai mengenal dunia organisasi, pertemanan, komunitas dan
sebagainya.
Di
saat-saat seperti inilah, sebagai individu, para remaja ini wajib memiliki prinsip
dan aturan yang menjadi pedoman hidupnya. Kedua hal inilah yang akan mencegah
remaja pada pergaulan dengan lingkungan yang buruk. Jika mereka melihat gelagat
yang tidak baik, lebih baik menghindar. Para remaja ini harus mampu mencari
lingkungan yang sehat dan bisa berdampak positif untuk kehidupannya kini dan
nanti. Tak sedikit, remaja yang terjerumus masalah akibat masuk pada lingkungan
yang buruk.
Di
sinilah peran orang tua sangat strategis. Jauh-jauh hari sebelum masa remaja
datang, orang tua wajib memberikan nilai-nilai, prinsip dan pedoman hidup yang
jelas pada anak-anaknya, sehingga di masa remaja, ilmu ini tinggal
diaplikasikan saja.
Menjelang
masa remaja, orang tua wajib memberikan gambaran dan mendiskusikan lingkungan
yang baik dan yang buruk. Dengan bekal ini, diharapkan mereka mampu memilih
lingkungan yang baik untuk kehidupannya.
Pada
masa remaja, orang tua wajib mengenal lingkungan yang dimasuki oleh para remaja
itu. Memantau, mengarahkan dan jika memungkinkan ikut terlibat dan dekat dengan
lingkungannya tersebut. Kedekatan ini memungkinkan orang tua mampu mengontrol
para remaja, jika mereka berada di jalur yang salah atau sesat.
Remaja
pada umumnya berada pada masa kegalauan emosi tingkat tinggi, maka kedekatan
hubungan antara anak dan orang tua menjadi salah satu cara untuk tetap
menjadikan para remaja itu sebagai generasi muda yang berkualitas, cerdas, sehat lahir batin.
Remaja
menjadi tonggak penting dalam kehidupan seorang manusia. Remaja adalah individu
yang akan masuk dan berperan dalam kehidupan bermasyarakat secara nyata. Apakah
ia akan menjadi manusia yang berguna untuk masyarakat, keluarga, atau dirinya
sendiri ataukan menjadi sampah masyarakat ? Semua itu merupakan hasil dari
sebuah proses pendidikan yang panjang. Proses pembinaan, pengembangan dan
pengarahan dengan segala suka dan dukanya.
Oleh karena itu, pendidikan keluarga yang
baik, akan memberikan kontribusi yang positif juga. Untuk itu, di usia remaja,
peran orang tua tetap sangat dibutuhkan dalam proses pendidikan walaupun mungkin
persentasinya tidak seratus persen. Orang tua dan remaja harus berbagi dalam
proses ini. Biarkan remaja sebagai individu, tapi orang tua tidak melepasnya
begitu saja. Ajarkan remaja untuk tetap mandiri, berani mengambil keputusan
sendiri, berani menanggung resiko dari keputusan tersebut, bertanggung jawab,
jujur ! Orang tua tetap memiliki kendali atasnya, sehingga mereka mampu ditarik
secepat mungkin jika berada dalam bahaya.Win-win solution.
Itulah
beberapa poin penting terkait peran keluarga, khususnya orang tua dalam
pendidikan seks bagi remaja. Menjauhkan remaja dari pornografi rasanya mustahil
dilakukan. Namun, kita wajib memberikan pendidikan terbaik terkait masalah ini
agar mereka menjadi generasi muda yang sehat lahir dan batin. Sejak saat ini,
orang tua wajib terlibat secara penuh untuk meminimalisir dampak dari masalah
pornografi ini. Jadikan para remaja kita sebagai insan-insan yang sehat dan
cerdas! Tak mudah terbuai bujuk rayu yang menyesatkan. Mampu berkata Tidak. Mampu bertindak tegas. Semua itu untuk keselamatan
mereka. Pengetahuan yang kita berikan menjadi kunci penangkalnya.
Sumber gambar: http://www.jocuri-fotbal.info/main/anti-kekerasan-pada-anak.acw |
Semoga
keselamatan berada dalam seluruh keluarga Indonesia. Semoga remaja-remaja
Indonesia menjadi remaja yang istiqomah. Semoga para remaja itu menjadi
generasi muda yang siap menerima estafet kepemimpinan dari generasi
pendahulunya.
Semoga
tulisan yang singkat ini bermanfaat!
#sahabatkeluarga
Melihat pergaulan jaman skrg memang bikin saya takut sekali, bagaimana anak2 kedepannya. Terima kasih mba tipsnya :)
BalasHapusYa betul. Itulah salah satu alasan tulisan ini lahir
HapusHai mba. Emang susah2 gampang ya menjelaskan soal pendidikan seks ke anak. Tapi ya ini harus kita sampaikan sih ya :)
BalasHapusYa betul berjuta rasa 😄
HapusIya bun ngeri ya kalau udah berhubungan dengan seks bebas atau pelecehan seksual. Untuk itu saya sudah mengenalkan pendidikan seks dari usia dini pada anak saya Erysha sebagai salah satu cara untuk melindunginya dari kejahatan seksual juga
BalasHapusWah hebat. Memang sekarang kita harus terbuka yah
HapusPentiing banget diskusi secara santai dengan anak tentang tema ini Teh. Misalnya sambil nonton Damur hehehehe
BalasHapusYup sambil kabur dari elisabeth eta mah 😅
HapusJaman now mah membesarkan anak tuh hrs jd teman buat anak ya bu.
BalasHapusYa sepertinya begitu supaya kita tetep deket dg anak
HapusNgeri ya sama efek konten negatif di sosmed kalau ortu ga tanggap soal ini.
BalasHapusYa, bikin demam tingkat tinggi
Hapusmakasih sharingnya
BalasHapusSama-sama 😄😍
HapusPR besar orangtua yang memiliki anak.
BalasHapusSelain menjaga anak sendiri, hendaknya kita juga menjaga pergaulan, dimana anak kita tidak bisa steril dari lingkungan.
Jadi, edukasi ini otomatis adalah tugas orangtua kepada anak dan lingkungannya.
Jangan sampai anak kita baik namun berada di lingkungan yang gak baik.
Itu yang aku rasain teh..
Semoga kita selalu aware ((peka)) dengan lingkungan juga.
Good idea. Setujuh pisan saya mah teh Lendy. 1000%
HapusPerlu itu mbak, pendidikan seks untuk anak agar di kemudian hari menjadi bekal ilmunya menghadapi kehidupan...
BalasHapusAsyek ada dukungan. Zaman liberal, kita juga harus lebih terbuka dalam hal ini.
HapusHaduh, masalah aku sekarang inih. Dekdekan banget punya 2 anak remaja. Terutama soal sex. Takutnya mereka terpengaruh temen, lingkungan, dan internet lebih dulu daripada pendidikan sex yang bener. Bener2 PR banget inih..
BalasHapusTenang teh. Bekali mereka dengan ilmu yang tepat. Insyaallah selamat 😉😄
HapusDuh, punya anak abege nih, emang kudu dengan bahasa anak kalo aku caranya dengan menjadi temannya, agar ga canggung..
BalasHapusWah asyek tuh kalo bisa jd temennya. Anak biasanya akan lebih terbuka
HapusNice info, Teh Yayu. Apalagi anakku sudah beranjak ABG. Harus tepat kalau mau bicarain tentang ini sama anak��
BalasHapusTah eta kuncina 😄😉😍
Hapus