3/31/2018

PERAN KELUARGA DALAM PENDIDIKAN SEKS BAGI REMAJA


Hai Sob,
Bagaimana reaksi kalian membaca judul tulisan ini?
Apakah akan diblokir?
“Ah, jangan berlebihan ya! Tulisannya tidak akan menyeramkan seperti dalam bayangan umum tentang seks. Ini adalah bagian dari ilmu pendidikan. Jadi, kalem-kalem saja, yah!”

  sumber gambar: https://www.go-dok.com/bunda-ketahui-cara-tepat-mendidik-anak-usia-remaja/

Mengapa Pendidikan Seks Sangat Penting bagi Remaja?
            Mengapa masalah ini perlu diangkat ke permukaan? Beberapa waktu lalu, saya sempat berdiskusi dengan orang tua siswa. Berbincang banyak hal. Seru dan asyik. Ujung-ujungnya sampailah pada topik utama ini. Banyak reaksi yang muncul. Pada umumnya mereka masih menganggap tabu membicarakan masalah ini dengan anak-anaknya. Ada yang tidak sanggup, tidak mau, malu, tidak siap dan berbagai reaksi lainnya. Geli juga melihatnya.
            Namun, hal ini siap tidak siap wajib dilakukan oleh para orang tua. Seks adalah sebuah bagian dari kehidupan manusia. Bisa menjadi berkah dan anugrah atau sebaliknya menjadi musibah, baik bagi remajanya sendiri, keluarga maupun masyarakat. Kita tidak bisa menghindarinya. Inilaah salah satu alasannya.
            Alasan lainnya adalah perkembangan teknologi yang sangat pesat. Sangat jauh dari kontrol orang tua. Sulit dibendung. Sengaja atau tidak, remaja biasanya akan sampai pada masalah pornografi ini. Saat membuka Google, media sosial ataupun games kegemarannya. Sebagai kids zaman now atau generasi milenia, internet adalah bagian dari kehidupan mereka. Remaja dan internet bagai sahabat karib yang sangat sulit untuk dipisahkan. Terlebih lagi, remaja sekarang pada umumnya memiliki dunia kecil internet dalam genggaman, baik melalui telepon selular (ponsel) dan tablet.  Kedua benda ini adalah sahabat paling dekat dengan mereka.

 sumber gambar:https://www.plukme.com/post/sebab-musabab-pergaulan-remaja-zaman-now
            Mirisnya, di dunia internet pencarian dengan kata kunci remaja cenderung memiliki konotasi negatif. Oleh karena itu, dulu pernah ada gerakan membuat tulisan tentang remaja yang diadakan oleh Komunitas Warung Blogger. Gerakan ini dimaksudkan untuk mengubur dalam-dalam konten negatif terkait dengan kata remaja tadi.

                       Baca juga: Cerita ABG yang Unik: Botol dan Prestasi

            Kembali pada topik kita, pergaulan intens remaja dengan masalah pornografi ini sangat dekat sekali. Seringkali di masa pubertas ini, banyak kasus remaja yang terkait dengan masalah ini. Menonton video porno, berbuat tak senonoh, hamil di luar nikah, kecanduan, hilangnya konsentrasi dan motivasi belajar. Juga sejuta dampak negatif lainnya. Menurut bunda Elly Risman, masalah pornografi ini bisa merusak otak remaja bagian depan.  Bagian otak yang akan membuat remaja menjadi tidak terkendali. Menghilangkan kontrol kebaikan. Pengendali diri.

            Di masa pubertas ini juga, keingintahuan remaja pada dunia yang satu ini sangat besar. Walau sudah dilarang, tetapi mereka akan tetap mendapatkan cara untuk memenuhi keinginan itu. Ketidaktahuannya tentang masa pubertas ini dan juga perubahan yang terjadi di masa peralihan ini perlu mendapatkan pendampingan yang positif. Nah, jika sahabat ingin mengetahui masalah ini lebih banyak, coba deh buka laman https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id
Di laman tersebut, banyak sekali informasi positif untuk kita, termasuk penjelasan tentang pendidikan seks untuk remaja ini. No about how but what. Bukan tentang cara bagaimana melakukannya tapi lebih kepada sisi pengetahuannya: apa itu seks dilihat dari berbagai sudut pandang?



Apa yang harus Kita Lakukan?
Inilah beberapa pengetahuan seks yang wajib diberikan kepada remaja:

1.     Alat Reproduksi
Pengetahuan ini biasanya terkait dengan pelajaran IPA (Biologi). Materi paling menarik seantero jagat. Hmmm… masih adakah materi ini sekarang? Di era kini, tak ada Biologi dan Fisika. Yang ada adalah IPA, khususnya untuk tingkat SMP.
Namun demikian, biasanya orang tua juga sudah memberikan materi ini sedari kecil. Apalagi bagi anak laki yang akan disunat. Pengetahuan ini perlu mereka ketahui agar bisa menjaganya dengan baik.
Pengetahuan ini juga penting sebagai benteng pertahanan diri agar terhindar dari pelecehan seksual. Remaja harus mengetahui berbagai jenis alat reproduksi serta fungsinya.

2.     Kesehatan Reproduksi
          Dalam laman sahabat keluargakemdikbud, dr Tri Gunadi, A.Md.OT, S.Psi mengatakan bahwa remaja perlu dibekali dengan kesehatan reproduksi. Tak perlu menyampaikan hal-hal yang rumit. Cukup penjelasan yang baik dan sederhana. Kesehatan alat reproduksi ini perlu diberikan sejak dini agar mereka terhindar dari berbagai penyakit. Kebersihan alat reproduksi ini juga wajib dibiasakan sedini mungkin.

3.     Zinah
Seks seperti dua sisi mata uang. Ada positif dan ada negatif. Bisa jadi anugrah, bisa juga jadi bencana atau musibah. Pendidikan seks untuk remaja ini juga terkait masalah agama, khususnya dalam Islam ada tuntunan khusus. Salah satunya, kita dilarang untuk mendekati zinah. Inilah informasi penting yang bisa menjadi pengendali utama. Benteng pertahanan diri.

 sumber gambar: https://www.slideshare.net/ajengseptiana/permasalahan-pada-remaja-perilaku-seks-di-luar-pernikahan
           
4.     Keluhan dan Curhatan
Orang tua juga perlu membuka jalur komunikasi tentang hal ini. Banyak informasi yang ingin mereka ketahui. Banyak informasi yang mereka terima dari luar. Banyak keluhan dan curhatan. Banyak ini dan itu. Sayangnya, mereka seringkali merasa malu untuk berbicara secara terbuka pada orang tua. Takut dimarahi. Takut disalahkan. Takut dicap tidak benar dan sejuta ketakutan lainnya.
Nah, oleh karena itu, orang tua wajib bersikap demokratis untuk ini. Kita jadikan masalah ini sebagai bahan obrolan menarik, informatif dan benar di dalam keluarga. Dengan demikian, kita bisa mengimbangi dan memberikan informasi yang benar pada para remaja. Dengan bekal informasi yang tepat, mereka bisa mengambil langkah yang tepat pula dalam pergaulan di masyarakat atau lingkungan teman-temannya.

5.     Ikut Penyuluhan
Banyak pihak yang telah terjun secara langsung untuk meminimalisir bahaya pornografi. Oleh karena itu, banyak pihak juga yang sering mengadakan penyuluhan ke berbagai tempat, sekolah dan sebagainya. Remaja menjadi salah satu sasaran utamanya. Mereka dibekali dengan informasi penting tentang penyakit, pergaulan yang sehat, narkoba dan sebagainya. Dengan demikian, orang tua bisa mendorong mereka atau para remaja untuk mendapatkan informasi yang sehat ini sekaligus juga menjadi bahan diskusi yang menarik di keluarga.

dokumentasi pribadi
6.     Pengenalan Lingkungan
Dalam kehidupan remaja, lingkungan sangat berperan penting untuk perkembangan mereka. Pun untuk kesehatan fisik dan mentalnya. Pada usia ini, mereka sudah mulai keluar dari zona nyaman keluarga, menuju pada zona yang lebih luas yaitu masyarakat. Mereka mulai mengenal dunia organisasi, pertemanan, komunitas dan sebagainya.
Di saat-saat seperti inilah, sebagai individu, para remaja ini wajib memiliki prinsip dan aturan yang menjadi pedoman hidupnya. Kedua hal inilah yang akan mencegah remaja pada pergaulan dengan lingkungan yang buruk. Jika mereka melihat gelagat yang tidak baik, lebih baik menghindar. Para remaja ini harus mampu mencari lingkungan yang sehat dan bisa berdampak positif untuk kehidupannya kini dan nanti. Tak sedikit, remaja yang terjerumus masalah akibat masuk pada lingkungan yang buruk.
Di sinilah peran orang tua sangat strategis. Jauh-jauh hari sebelum masa remaja datang, orang tua wajib memberikan nilai-nilai, prinsip dan pedoman hidup yang jelas pada anak-anaknya, sehingga di masa remaja, ilmu ini tinggal diaplikasikan saja.
Menjelang masa remaja, orang tua wajib memberikan gambaran dan mendiskusikan lingkungan yang baik dan yang buruk. Dengan bekal ini, diharapkan mereka mampu memilih lingkungan yang baik untuk kehidupannya.
Pada masa remaja, orang tua wajib mengenal lingkungan yang dimasuki oleh para remaja itu. Memantau, mengarahkan dan jika memungkinkan ikut terlibat dan dekat dengan lingkungannya tersebut. Kedekatan ini memungkinkan orang tua mampu mengontrol para remaja, jika mereka berada di jalur yang salah atau sesat.
Remaja pada umumnya berada pada masa kegalauan emosi tingkat tinggi, maka kedekatan hubungan antara anak dan orang tua menjadi salah satu cara untuk tetap menjadikan para remaja itu sebagai generasi muda yang berkualitas,  cerdas, sehat lahir batin.
Remaja menjadi tonggak penting dalam kehidupan seorang manusia. Remaja adalah individu yang akan masuk dan berperan dalam kehidupan bermasyarakat secara nyata. Apakah ia akan menjadi manusia yang berguna untuk masyarakat, keluarga, atau dirinya sendiri ataukan menjadi sampah masyarakat ? Semua itu merupakan hasil dari sebuah proses pendidikan yang panjang. Proses pembinaan, pengembangan dan pengarahan dengan segala suka dan dukanya.  
 Oleh karena itu, pendidikan keluarga yang baik, akan memberikan kontribusi yang positif juga. Untuk itu, di usia remaja, peran orang tua tetap sangat dibutuhkan dalam proses pendidikan walaupun mungkin persentasinya tidak seratus persen. Orang tua dan remaja harus berbagi dalam proses ini. Biarkan remaja sebagai individu, tapi orang tua tidak melepasnya begitu saja. Ajarkan remaja untuk tetap mandiri, berani mengambil keputusan sendiri, berani menanggung resiko dari keputusan tersebut, bertanggung jawab, jujur ! Orang tua tetap memiliki kendali atasnya, sehingga mereka mampu ditarik secepat mungkin jika berada dalam bahaya.Win-win solution.
Itulah beberapa poin penting terkait peran keluarga, khususnya orang tua dalam pendidikan seks bagi remaja. Menjauhkan remaja dari pornografi rasanya mustahil dilakukan. Namun, kita wajib memberikan pendidikan terbaik terkait masalah ini agar mereka menjadi generasi muda yang sehat lahir dan batin. Sejak saat ini, orang tua wajib terlibat secara penuh untuk meminimalisir dampak dari masalah pornografi ini. Jadikan para remaja kita sebagai insan-insan yang sehat dan cerdas! Tak mudah terbuai bujuk rayu yang menyesatkan. Mampu berkata Tidak. Mampu  bertindak tegas. Semua itu untuk keselamatan mereka. Pengetahuan yang kita berikan menjadi kunci penangkalnya.

Sumber gambar: http://www.jocuri-fotbal.info/main/anti-kekerasan-pada-anak.acw
Semoga keselamatan berada dalam seluruh keluarga Indonesia. Semoga remaja-remaja Indonesia menjadi remaja yang istiqomah. Semoga para remaja itu menjadi generasi muda yang siap menerima estafet kepemimpinan dari generasi pendahulunya.
Semoga tulisan yang singkat ini bermanfaat!



#sahabatkeluarga




24 komentar:

  1. Melihat pergaulan jaman skrg memang bikin saya takut sekali, bagaimana anak2 kedepannya. Terima kasih mba tipsnya :)

    BalasHapus
  2. Hai mba. Emang susah2 gampang ya menjelaskan soal pendidikan seks ke anak. Tapi ya ini harus kita sampaikan sih ya :)

    BalasHapus
  3. Iya bun ngeri ya kalau udah berhubungan dengan seks bebas atau pelecehan seksual. Untuk itu saya sudah mengenalkan pendidikan seks dari usia dini pada anak saya Erysha sebagai salah satu cara untuk melindunginya dari kejahatan seksual juga

    BalasHapus
  4. Pentiing banget diskusi secara santai dengan anak tentang tema ini Teh. Misalnya sambil nonton Damur hehehehe

    BalasHapus
  5. Jaman now mah membesarkan anak tuh hrs jd teman buat anak ya bu.

    BalasHapus
  6. Ngeri ya sama efek konten negatif di sosmed kalau ortu ga tanggap soal ini.

    BalasHapus
  7. PR besar orangtua yang memiliki anak.
    Selain menjaga anak sendiri, hendaknya kita juga menjaga pergaulan, dimana anak kita tidak bisa steril dari lingkungan.

    Jadi, edukasi ini otomatis adalah tugas orangtua kepada anak dan lingkungannya.
    Jangan sampai anak kita baik namun berada di lingkungan yang gak baik.

    Itu yang aku rasain teh..
    Semoga kita selalu aware ((peka)) dengan lingkungan juga.

    BalasHapus
  8. Perlu itu mbak, pendidikan seks untuk anak agar di kemudian hari menjadi bekal ilmunya menghadapi kehidupan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asyek ada dukungan. Zaman liberal, kita juga harus lebih terbuka dalam hal ini.

      Hapus
  9. Haduh, masalah aku sekarang inih. Dekdekan banget punya 2 anak remaja. Terutama soal sex. Takutnya mereka terpengaruh temen, lingkungan, dan internet lebih dulu daripada pendidikan sex yang bener. Bener2 PR banget inih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tenang teh. Bekali mereka dengan ilmu yang tepat. Insyaallah selamat 😉😄

      Hapus
  10. Duh, punya anak abege nih, emang kudu dengan bahasa anak kalo aku caranya dengan menjadi temannya, agar ga canggung..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah asyek tuh kalo bisa jd temennya. Anak biasanya akan lebih terbuka

      Hapus
  11. Nice info, Teh Yayu. Apalagi anakku sudah beranjak ABG. Harus tepat kalau mau bicarain tentang ini sama anak��

    BalasHapus

Featured Post

Dua Puisiku di Bulan September

                                                                                    Peristiwa Sumber Inspirasi                              ...