Apa hubungan Astra sebagai sebuah dunia otomotif dengan dunia
pendidikan ? Apakah Astra berubah menjadi sebuah sekolah baru ? Mengapa Astra
bisa terlibat dalam mencerdaskan anak bangsa ? Guru barukah ia ?
Program Astra Cerdas |
Sekilas
Astra
Astra pastinya sudah
banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia. Termasuk kalian juga, kan ? Dulu,
saat masih bersekolah, kerja di Astra adalah impian banyak remaja kala itu.
Sama seperti Nurtanio. Kesejahteraan yang diberikan oleh Astra menjadi salah
satu daya pikatnya. Selain itu, urusan otomotif pastinya terkait dengan nama
ini. Apalagi bagi kalian yang memfavoritkan kendaraan mungil AYLA ( Ya Allah,
mudah-mudahan mobil cantik ini jadi rejekiku dari ngeblog ). Astra
pasti jadi nomor satu di kepala kalian, ya kan ? Kalau begitu, tos deh !
Hehehe…. Aminkan doa saya ya temen, temen, biar kita bisa jalan-jalan keren
pake Ayla.
Kalian
juga pengen tahu kan sejarah Astra ? Begini nih kisahnya, yang saya kutip dari
Wikipedia. Eeeiiits,
jangan tidur yah. Ini bukan dongeng pengantar tidur, lho ! Astra
memang sudah berkibar di Indonesia sejak tahun 1973 sebagai pengimpor kendaraan
Daihatsu. Kemudian di tahun 1976, PT ASTRA Internasional berkembang menjadi
agen tunggal, distributor dan importir tunggal kendaraan Daihatsu di Indonesia.
Kerjasama ini terus berkembang. Tahun 1978, PT Astra Internasional, Daihatsu
Motor Co Ltd, Nichimen Corporation bersama-sama mendirikan pabrik plat baja dan
PT Daihatsu Indonesia. Disusul kemudian dengan pendirian pabrik mesin PT
Daihatsu Engine Manufaktoring di tahun 1983. Berikutnya di tahun 1987, PT Astra
Internasional digantikan oleh PT Nasional Astra Motor. Kemudian tahun 1992, PT
Astra Daihatsu Motor menjelma sebagai bentuk penggabungan 3 perusahaan, yaitu:
PT Daihatsu Indonesia, PT Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia, dan PT
Nasional Astra Motor.
Peran Astra bagi Negeri Cantik
Indonesia
Teman-teman, perlu
kalian ketahui bahwa selain berjualan otomotif, banyak juga lho sumbangsih
Astra untuk negeri cantik, Indonesia. Hal ini didasari oleh filosofi Catur
Dharma.
Setelah enam dekade berkiprah,
Astra telah menginspirasi Indonesia melalui produk dan layanan karya anak
bangsa, sumber daya manusia yang unggul, serta kontribusi sosial yang
berkelanjutan bagi bangsa dan Negara.
Tak
kenal maka tak sayang. Nah, biar lebih jelas, simak yah lanjutan ceritanya. Bayangin deh,
Ibunda tercinta sedang bercerita untuk kehidupan dan kesejahteraan anaknya di
masa depan.
Produk dan layanan:
Berdasarkan pada filosofi para pendiri perusahaan, tujuan bisnis Astra adalah
sejahtera bersama bangsa. Astra selalu berusaha untuk menciptakan produk yang
berkualitas, karena mereka adalah pemangku kepentingan utama. Untuk itu, Astra
membangun bisnis juga dengan para pemasok barang dan jasa. Dengan demikian,
pelanggan bisa mendapatkan pelayanan yang terbaik.
Insan Astra:
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah aet utama yang memegang peranan penting bagi
pencapaian kinerja perusahaan yang baik secara berkelanjutan. Astra juga
menyelenggarakan INNOVAstra yaitu ajang tahunan untuk menampilkan dan
menghargai kemampuan berinovasi seluruh Insan Astra di tanah air. Hal tersebut
menjadi wadah dalam menciptakan dan membangun budaya inovasi di dalam
perusahaan dan telah berjalan selama 33 tahun.
Kontribusi Sosial:
Astra berkontribusi kepada masyarakat, lingkungan dan bertanggung jawab kepada
karyawan, dengan menciptakan keseimbangan antara kepentingan bisnis, sosial,
dan lingkungan. Dengan pendekatan yang terintegrasi dari 4 pilar tanggung jawab
sosial (corporate social responsibility/ CSR) Astra. Keempat pilar CSR tersebut
adalah Astra Sehat, Astra Cerdas, Astra Hijau, dan Astra Kreatif. Astra
berinisiatif untuk memberikan nilai tambah yang berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia. Astra juga
melaksanakan SATU Indonesia Awards sebagai ajang untuk mencari pemuda-pemudi
Indonesia berbakat yang memiliki semangat sejalan dengan Astra untuk senantiasa
berkarya dan member manfaat bagi masyarakat luas.
Peran Astra dalam Mencerdaskan Anak
Bangsa
Pendidikan adalah salah satu sisi kehidupan manusia dan juga perjalanan
sebuah bangsa. Bisa dikatakan pendidikan adalah penerang bagi perjalanan itu.
Perjalanan tersebut akan cepat dan berhasil sampai di tempat tujuan karena
adanya unsur pendidikan. Tanpa
pendidikan, perjalanan tersebut akan kalang kabut, tak jelas arah dan tujuannya
dan juga pasti akan mengalami banyak hambatan akibat ketidaktahuan para pelaku
perjalanan tersebut. Menurut saya, dengan membandingkannya dengan negara maju,
maka pendidikan yang berhasil dan berkualitas akan semakin mempercepat jalan menuju
sebuah bangsa yang maju.
Keberhasilan dan kualitas pendidikan
yang baik bukanlah sebuah perkara gampang. Perlu keterlibatan banyak pihak.
Siswa, guru, sekolah, negara dan juga masyarakat. Semua unsur tersebut harus
bersinergi. Menyatukan kekuatan untuk mencapai keberhasilan pendidikan. Wajib
juga bekerja sama untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas.
Masyarakat
bisa berperan dengan sangat baik, misalnya untuk pemberian beasiswa. Salah satu
unsur masyarakat tersebut adalah Astra. Selama bertahun-tahun Astra telah
banyak memberikan bantuan beasiswa untuk siswa SD, SMP, SMA, dan mahasiswa dari
keluarga yang berpenghasilan rendah. Beasiswa Astra diberikan untuk jenjang SD
hingga S3. Dengan berdirinya Yayasan Toyota Astra sejak tahun 1974, maka
beasiswa ini sudah berjalan selama 43 tahun. Sebuah perjalanan panjang.
Penyerahan Beasiswa Astra |
“Ah, atuh da abdi mah teu gaduh biaya kanggo nyakolakeun si Ujang jeung
si Nyai mah. Janten weh ku abdi teh dipiwarang dagang, ngabantosan ibuna. Kitu
tah Neng guru.”
Itulah jawaban yang sering membuat hati
saya teriris, pedih bukan main. Gereget. Sakit. Jawaban banyak orang dari kalangan
tak mampu saat saya tanya,
“
Mengapa anak-anak mereka tak bersekolah ? Sayang, kan Bu ?”
“Saya
tidak punya biaya untuk menyekolahkan mereka. Anak-anak disuruh dagang, membantu
ibunya.”
Kepedihan itu tak cukup sampai
di situ saja. Masih ada kondisi-kondisi lainnya.
Suatu
hari, saya dan beberapa rekan kerja melakukan kunjungan rumah (home visit), karena ada siswa-siswa yang
sudah tidak bersekolah lebih dari satu minggu. Saat sampai di rumah, ternyata alasan
anak itu tidak masuk sekolah adalah tidak punya ongkos untuk pergi ke sekolah,
karena sang ayah kerja serabutan, sedangkan ibunya yang menjadi TKW di Arab Saudi
sudah lama tidak mengirimkan uang.
Anak yang lain bahkan sampai
harus putus sekolah karena masalah yang sama. Padahal, dari segi penampilan,
anak tersebut sangat berlawanan dengan kondisi ekonomi orang tuanya. Kulitnya
putih bersih. Penampilan rapi. Anaknya baik dan pintar. Teman saya pernah
mengajukan bantuan untuk bayar spp tapi orang tua tak sanggup menanggung ongkos
pulang pergi sekolah setiap hari.
Banyak orang tua yang bekerja
sedemikian keras demi menyekolahkan anak-anaknya. Mereka banyak puasa agar bisa
memberikan ongkos, membayar spp, membeli seragam atau membeli buku. Pendidikan
gratis tak banyak memberikan solusi, masih banyak hal lain yang harus
ditanggung orang tua.
Di sisi lain, seringkali kondisi
ekonomi orang tua banyak juga menjatuhkan mental anak-anak mereka. Banyak siswa
yang minder, malu, menutup diri. Apalagi di tengah-tengah kehidupan materi yang
wah. Teman kiri kanan punya ponsel terbaru, sedangkan mereka hanya diam menelan
ludah. Iri ? Mungkin. Bagi siswa yang tidak kuat mentalnya, mereka akan memaksa
minta pada orang tua, bahkan sampai membolos sekolah. Ah, kids zaman now.
Kisah lainnya adalah seorang
anak yang ditinggal wafat ibunya, padahal beliau adalah satu-satunya sumber
dana bagi keluarga. Hebatnya anak laki-laki ini tak patah semangat. Dia ibarat
Chairul Tanjung. Setiap jam istirahat, dia akan berjualan. Menawarkan aneka
makanan ringan pada teman-temannya atau adik kelasnya. Kecil-kecil sudah
berjiwa bisnis. Salut untuk anak seperti dia.
Ah, seandainya saya tahu dari
dulu ada program beasiswa dari Astra, tentu akan ada solusi pasti untuk
anak-anak itu. Mereka bisa mendapatkan jaminan dana untuk
bersekolah dari SD hingga perguruan tinggi. Bisa membeli buku, bisa magang di
Astra, bisa dilatih kerja dan dididik mental oleh orang-orang Astra. Mereka
bisa melihat dunia nyata yang lebih baik. Seandainya, mereka menjadi mahasiswa,
bisa mendapatkan bantuan untuk kegiatan penelitian (tesis, disertasi ), alat
peraga atau kegiatan ilmiah. Ada lilin
penerang dan harapan ditengah-tengah
kesuraman ekonomi. Terlebih lagi, jika bidang mereka adalah teknologi otomotif,
mekanik, kelistrikan, komputer dan rekayasa, kedirgantaraan, ilmu sains, dan psikologi.
Selama ini, Astra sudah
mengadakan program tersebut untuk pulau Jawa dan 6 kota besar, yaitu: Bandung,
Jakarta, Malang, Surabaya, Semarang dan Yogyakarta. Total penerima beasiswa
tahun 2014 adalah 74.628 (SD/SMP/SMA), 17.571 (S1), 498 (S2/S3).
Selain beasiswa, program Astra cerdas
lainnya adalah berbagi ilmu, rumah pintar, pengembangan PAUD dan pendampingan
sekolah Adiwiyata dan pengembangan sekolah unggul berkarakter untuk SMP.
Beberapa hal yang pernah dilakukan oleh Astra adalah pengajaran keterampilan safety riding, cara hemat berkendara,
konservasi air, teknologi otomotif, belajar kultur jaringan, pemahaman AIDS, house keeping. Hal tersebut dilakukan di
SMAN 77 Cempaka putih, SMAN 80 Sunter, SMAN 13 Koja, SMKN 19 Bendungan Hilir,
SMAN 18 dan SMKN 26 Rawamangun.
Masih terkait dengan sumber daya
manusia ini, Astra juga mengapresiasi orang-orang yang kreatif dalam
menciptakan inovasi-inovasi baru. Seperti kisah anak peternak sapi. Karena
melihat kenyataan dan kebutuhan, maka anak tersebut menciptakan mesin pemerah
susu yang mampu membuat kualitasnya lebih baik. Tidak cepat basi. Kini mesin
tersebut semakin dikembangkan.
Melihat kiprah Astra untuk
masyarakat Indonesia, kita berharap dengan adanya sumbangsih tersebut bangsa
Indonesia bisa menjadi manusia-manusia unggul. Unggul dalam pengetahuan dan
pendidikan, kreatif, tidak mudah menyerah dan mampu membangun Indonesia secara
lebih baik lagi di masa depan. Tak ada kebodohan lagi karena alasan ekonomi.
Astra bukan seorang guru ataupun sekolah baru, tapi perusahaan otomotif yang mampu
memberikan kontribui nyata demi mencerdaskan anak bangsa. Boleh dikatakan bahwa
Astra ada di belakang panggung. Menopang secara penuh pendidikan yang
berkualitas. Mencerdaskan anak bangsa melalui beasiswa, rumah pintar, PAUD
ataupun pelatihan. Sumbangsih Astra untuk Indonesia adalah sebuah kisah manis
untuk kemajuan dunia pendidikan Indonesia. Tanpa keterlibatannya, tentulah kita
akan tersendat-sendat menapaki jalan itu. Di masa depan, kita berharap bahwa
Astra mampu memperluas bantuannya sampai ke seluruh pelosok Indonesia, dari
Sabang sampai Merauke. Hanya takdir yang menentukan bahwa kita lahir dari suatu
kondisi orang tua tertentu atau di tempat tertentu. Astra bisa menjadi salah
satu solusi untuk kondisi yang tidak menyenangkan tersebut.
Sumber
Tulisan dan Gambar :
Seneng deh klo ada perusahaan yang peduli pendidikan di Indonesia :) tfs ya Teh
BalasHapusYup betul. Dg keterbatasan dana pemerintah, swasta bisa lebih memperlebar kesempatan
HapusAstra sudah lama ya berkiprah di Indonesia dan memberikan kontribusi untuk kemajuan pendidikan Indonesia
BalasHapusYup betul. Zaman aku sekolah dulu populer bgt. Malah bnyk yg cita2nya kerja di sana
HapusSemoga Astra setia pada komitmennya ya :)
BalasHapusAamiin. Smg makin luas jg. Krn peran mereka dlm beasiswa ini sangaaat dibutuhkan masyarakat
Hapus