Tak terasa
2017 telah berada di penghujung tahun. Dalam beberapa hari, kita akan tiba di
tahun 2018. Biasanya, banyak orang akan membuat resolusi. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, resolusi berarti : putusan atau kebulatan pendapat berupa
permintaan atau tuntutan yang ditetapkan dalam rapat ( musyawarah, sidang );
pernyataan tertulis, biasanya berupa
tuntutan tentang suatu hal.
Sebenarnya, ada tiga arti kata resolusi itu, tapi menurutku makna itulah
yang cocok untuk pergantian tahun.
Dalam
tahun-tahun kemarin, temanku bilang aku tuh labil banget, tak terkendali. Semua
berjalan dengan emosi. Sundana mah Siga
kuda lepas tina gedogan cenah. Bener gak sih ? Hayoh ngaku. Mmmh… ya juga
sih. Aku memang demikian. Segala dilakonan. Segala pengen. Sagala kabitaan.
Sagala dicoba. Pengen terus, susah berhenti. Kalau gambar mungkin abstrak yang
ada yah. Gak jelas bentuk dan wajahnya tapi ada. Corat-coret teu puguh tapi
berwarna-warni. Sampai suatu saat, guru menulisku, Dyah Prameswarie berkata,”
Teteh tuh harus fokus !” Jleb banget. Ya sih, menurut ilmu ekonomi yang pernah
kupelajari dulu, sekarang itu ada spesialisasi. Kalau ingin berhasil ya harus
special, jangan borongan. Fokus. Titik.
Nah, makanya hidup di tahun 2018
nanti harus lebih baik lagi dari sekarang. Singkirkan hal-hal tak penting. Resolusiku
adalah F O K U S. Yup, aku harus fokus
pada beberapa hal ini.
1. Profesional
Jujur nih ya, aku seorang guru. Sudah sejak
lahir, aku cinta berat sama profesi yang satu ini. Tatkala saudara-saudaraku
yang lain memilih profesi yang menjanjikan kekayaan. Aku keukeuh pengen jadi guru., walaupun penghasilannya kecil. Yup. Aku
tak bergeming dan tak tergoda. Kalau kalian buka buku-buku isian zaman baheula
yang ada nama, bintang dan cita-cita, pasti deh di sana aku tulis GURU. Oleh karena itulah, sekolahku sangat
istiqomah. Setelah lulus SMA, dengan mantap kupilih melanjutkan kuliah di
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bandung ( IKIP ). Sekarang berubah namanya
menjadi Universitas Pendidikan Indonesia ( UPI ). Salah satu alasan ingin jadi
guru adalah adanya waktu libur dan jam kerja tidak terlalu padat. Oleh karena
itu, orang tuakupun sangat mendukung keinginan ini. “Guru sangat cocok untuk
wanita,” begitulah kata beliau yang selalu kuingat sampai detik ini.
|
Saat Lomba Olimpiade Bahasa Indonesia |
Namun, zaman berubah drastis. Profesi guru
tak sesederhana dulu. Kesibukannya berjibun. Jam kerjanyapun ruar biasa padat.
Kalau dulu, aku sudah bisa pulang tengah
hari. Sekarang, mah sampai sore. Kalau
cepat, Ashar biasanya baru ada di rumah atau dalam perjalanan pulang. Lebih serius lagi jika tahun depan sudah
menggunakan absen finger print. Begitulah
adanya sekarang. Banyak tuntutan yang dihadapkan pada guru. Banyak pekerjaan
yang harus dilakukan. Mulai dari administrasi guru, melakukan penelitian (PTK),
melahirkan karya tulis dan karya inovatif, sampai pengisian data pribadi yang harus
dilakukan berkali-kali.
Dari dulu, administrasi guru memang sudah
ada, tapi sekarang lebih ribet lagi. Yang menjadi tantangan terberat adalah
administrasi berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) itu harus
berjejak. RPP bukan sekedar tulisan di
atas kertas, tapi harus berwujud pada diri siswa hanya dalam dua jam pelajaran.
Kesulitanku selama ini adalah masalah waktu.
Jam pembelajaranku pasti akan lebih dari waktu yang ditentukan. Seringkali di kelas, aku menemukan
kreasi-kreasi baru yang berbeda dari RPP. Sehingga RPP yang sudah ditulis akan
berbeda dengan pelaksanaannya di kelas. Tidak fokus, kan ? Nah ini perbaikan
pertamaku. Fokus pada pembelajaran yang efektif dan efisien.
Selain itu, guru sekarang harus memiliki
nilai plus. Tidak cukup hanya dengan menyandang guru bidang studi. Harus lebih
dari itu. Banyak loh teman-temanku yang sudah bergelar M.Pd. Mereka kuliah lagi untuk mendapatkan
ilmu yang lebih banyak dan lebih dalam demi menunjang keprofesionalannya
sebagai guru. Selain itu, guru zaman now
juga harus bisa bergaul dengan dunia teknologi seperti kehidupan kids zaman
now. Penguasaan terhadap teknologi atau dunia digital ini digadang-gadang lebih
sukai oleh para siswa di abad ini. Mereka lebih berminat pada proses
pembelajaran menggunakan teknologi dibandingkan dengan ceramah atau buku-buku
cetak. Nah lho, tantangan kedua yang harus ditaklukkan.
Beruntunglah aku. Sejak tahun 2011 sudah
mengenal blog. Walaupun baru sekarang-sekarang ini mulai memahami dunia blog
dan blogger. Dengan bergabung di beberapa komunitas blogger, sedikit demi
sedikit aku masuk ke dunia itu. Ternyata dalam perjalanannya, ilmu di dunia
blogger sangat bermanfaat sekali untuk profesiku sebagai guru Bahasa
Indonesia. Banyak ilmu dari acara-acara
blogger yang mampu memperkaya materi pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas.
Aku bisa banyak memberikan contoh-contoh konkret dari materi pelajaran Bahasa
Indonesia. Mau tahu ?
Dari kampanye film My Generation, aku bisa
memberikan contoh konkret sebuah observasi yang dilakukan oleh sang sutradara,
Mbak Upi.
Aku juga bisa memfasilitasi muridku untuk
materi foto bercerita. Pengembangan dari materi teks deskripsi. Siswa diarahkan
untuk mengamati sebuah foto, lalu berusaha mengungkapkan hal-hal secara bebas
terkait dengan foto tersebut. Para siswaku ini belajar langsung dari sang
master, Vivera Siregar.
Contoh lainnya adalah tentang dunia kepenulisan.
Banyak pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh para siswaku tentang hal ini. Mulai dari proses kreatif
hingga penerbitan. Dengan bergabung di
dunia blogger, yang juga banyak para penulis produktif di sana, maka akupun
bisa memberikan jawaban-jawaban yang sangat memuaskan dahaga mereka. Bahkan,
aku pernah mengundang penulis Dyah
Prameswarie dan fotografer Vivera Siregar untuk memberikan ilmunya untuk
sebuah kelompok kecil kepenulisan di sekolahku. Mudah-mudahan mereka bisa
menjadi penulis handal di kemudian hari. Aamiin.
Nah, kembali ke tantangan tentang teknologi
tadi, maka di tahun 2018, aku punya keinginan besar tentang dunia blog ini. Resolusiku di tahun 2018 adalah menjadikan blogku sebagai sebuah media pembelajaran
yang disukai oleh para siswaku khususnya, atau para siswa di Indonesia,
bahkan di semua belahan dunia ini. Para siswa yang ingin belajar tentang Bahasa dan Sastra
Indonesia. Inilah peer terbesarku
di tahun depan.
Dengan menjadikan blogku sebagai sebuah media
pembelajaran Bahasa Indonesia, nantinya nih aku berharap bisa mendukungku menjadi
seorang guru yang profesional dan kekinian.
Semoga juga kemampuan menulisku bisa lebih baik, lebih hidup, lebih
menarik, dan lebih berpengaruh. Pengetahuan teknologinya pun semakin baik.
Banyak ilmu ngeblog yang masih harus digali dan dipelajari.
2. Hidup Irit
Nah ini resolusi keduaku. Aku mau jujur lagih
nih. Dibandingkan dengan teman-temanku yang lain, aku ini masih miskin
sodara-sodara. Gak punya apa-apa. Padahal, temen-temenku di usianya kini sudah
memiliki banyak hal: jabatan, mobil, motor, rumah, emas, tabungan dan
sebagainya. Boleh dibilang mereka sudah
mapan yah. Asli aku ngaheab kalau
berbicara tentang ini mah. Hehehe… . Do you know ngaheab ? Ngaheab itu berarti kapanasan. Yup. Aku sangat tersentak dengan kondisi ini.
Mengapa aku belum punya apa-apa ?
Ternyata gaya hidupku yang salah. Selama ini, dunia yang
paling menarik bagiku adalah kuliner.
Sampai-sampai seorang sahabatku mengatakan,”Kamu wajib stop kuliner!”
Waduh bisakah ? Sungguh sangat berat. Sahabat-sahabatku sudah sangat tahu bahwa
aku ini selalu tertarik pada kuliner baru. Rasanya akan demam tinggi kalau
tidak mencoba dan mencicipi kuliner yang baru. Sampai-sampai, kami pernah
mencicipi kopi rasa kapur barus, gara-gara sifatku itu. Aku pilih rasa kopi
terbaru dan asing. Hahaha…. Maafkan aku yah teman-teman!
Tahun depan mind setku harus diubah. Aku
harus mulai hidup matre sekarang.
Yup, aku harus mampu mengerem keinginan kulinerku agar bisa memiliki
benda-benda idaman: rumah, motor dan mobil. Cukup segitu dulu yah ? Ehm,
bolehlah ditambah haji dan umroh. Biar seimbang hidup di dunia dan akheratnya.
Lebih berkah. Aamiin. Oleh karena itu, sedikit bahkan lebih banyak, aku harus
mulai menabung dan investasi agar barang-barang itu menjadi milikku. Dan, aku
juga harus lebih bekerja keras lagi agar bisa mencapai cita-cita baruku itu. Mudah-mudahan
dari menulis, dari ngeblog atau ada sumber rejeki lain bisa mewujudkan
keinginan itu. Yo yo yo, Yayu kamu nanti
gakkan nebeng lagi kalau pergi-pergi hehehe….Aamiin. Doakan yah teman-teman Ah,
pokoknya hasil kerjaku ini harus berjejak untuk hari tua nanti, betul gak ?
3. Hidup Sehat
Resolusi terakhirku adalah hidup lebih sehat
dari tahun ini. Beberapa tahun belakangan ini, batuk-batuk menjadi hiasan
hidupku. Apalagi saat udara dingin atau tubuh kecapean. Sampai-sampai selama
beberapa bulan, aku harus bertemu dan berobat terus pada seorang dokter
penyakit dalam. Aku terkena Bronkitis. Sangat mengganggu dan sangat tidak
nyaman. Dadaku sakit. Gak bisa nafas dan batuk-batuk terus. Cape rasanya.
Batukku baru bisa reda dan nafasku lebih lapang kalau minum obat dari
dokter. Alhamdulillah, kini kondisiku
berangsur-angsur membaik, walau batukku tidak hilang seratus persen. Kata
dokter, aku ada faktor alergi juga.
Nah, agar kondisiku tidak memburuk seperti
itu lagi, maka akupun harus bisa menjalankan pola hidup yang sehat. Menjaga makanan dan minuman. Olah raga. Jalan
dan renangku harus diperbanyak nih. Dalam sebuah seminar tentang kesehatan yang
pernah kuikuti baru-baru ini, sakit itu disebabkan karena tubuh tidak mempunyai cukup vitamin untuk
memperbaiki sel-sel yang rusak. Karena sel-sel itu rusak dan tidak bisa
diperbaiki, maka kita jatuh sakit.
Oleh karena itulah, aku harus memperbaiki
pola makanku. Aku harus memperhatikan asupan gizi dan vitaminnya agar tubuhku
lebih sehat. Jangan hanya sekedar kenyang dan memuaskan lidah belaka. Tak ada
manfaatnya bagi tubuh kalau seperti itu. Hidup itu bukan untuk makan, tapi
makan untuk hidup. Tahukan maknanya ?
Mulai dari sekarang, aku harus lebih fokus
untuk memperhatikan asupan vitamin. Karena ternyata, inilah kunci utama
kesehatan kita. Theragran-M bisa menjadi salah satu solusi untuk itu. Dengan
mengkonsumsi tabletnya secara teratur, aku berharap batuk-batuk karena alergiku
akan hilang. Dan selamanya aku bisa hidup sehat. Theragran-M ini merupakan vitamin yang bagus untuk mempercepat proses
penyembuhan. Jika kalian butuh, suplemen ini ada di apotek.
|
Suplemen vitamin dan mineral Theragran-M |
Menurut Dr Ni Putu Ardini, Theragran ini
merupakan suplemen vitamin dan mineral yang lengkap, juga mengandung magnesium
dan zinc. Dalam satu literature, dikatakan bahwa jika asupan kebutuhan
magnesium dan zinc tidak mencukupi, maka kita akan mudah terkena infeksi oleh
virus, bakteri ataupun jamur. Theragran M berfungsi untuk memulihkan dan
menjaga system daya tahan tubuh dari serangan tersebut. Apabila daya tahan
tubuh bagus, maka infeksipun akan mereda, tapi tetap perlu pengobatan yang
sesuai dengan anjuran dokter.
|
Komposisi Theragran-M |
Dengon kondisi tubuh yang sehat, maka tugas
sebagai guru profesionalpun bisa kujalani dengan baik. Aku bisa lebih banyak
mencurahkan pikiran dan tenagaku untuk mencerdaskan anak bangsa. Menjadikan
mereka sebagai generasi muda yang sehat lahir batin. Lebih berkualitas untuk
kehidupan bangsa Indonesia yang lebih baik di masa depan. Makanya, aku gak mau deh sakit kelamaan.
Nah, itulah beberapa resolusiku di tahun
2018. Semoga bisa terealisasi, terwujud, dan aku bisa berkomitmen untuk
melaksanakannya. Doakan aku, ya teman-teman! Sampai jumpa di tahun yang lebih
baik, 2018 ! Semoga kalian juga bisa hidup lebih baik lagi di tahun depan ! Yuk
bersama melangkah menuju kehidupan yang lebih ceria lagi di tahun depan.