Perjalanan Mudik |
“Ngapain orang-orang itu susah-susah
pulang kampung. Ngabisin duit. Bawa banyak barang. Membahayakan diri dan orang
lain. De el el.”
Langgar |
Yup,
sebagai pelaku penunggu kota memang takkan terpikir wajibnya atau asyiknya mudik.
Baru berubah pikiran ketika mengalaminya sendiri. Ternyata, orang berani
menempuh berbagai macam resiko, berjejal-jejal, mengarungi kemacetan dan
sebagainya itu demi sebuah makna hidup yang sangat dalam. Takkan tergantikan
oleh apapun juga.
Jalan beraspal menuju kebun |
Di
Indonesia, mudik memang menjadi budaya khusus menjelang lebaran atau Idul
Fitri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia V, mudik itu berarti pulang kampung. Berita
yang khas setiap tahun di semua stasiun televisi. Diwarnai pula dengan kondisi
jalan dari H minus sekian. Berita paling trend adalah puncak arus mudik dan
puncak arus balik. Seru deh.
Salah satu keunikan di kampung |
Awalnya,
saya berpikir mudik itu untuk menyombongkan diri pada orang sekampung. “Nih,
aku udah sukses hidup di kota.” Berbagai atribut kesuksesan itu menjadi barang
wajib yang tak boleh ditinggalkan. Mobil. Uang. Emas. Dan sebagainyalah. Bikin
ngiri warga sekampung atau tetangga kampung. Ujung-ujungnya di akhir lebaran,
orang-orang desa itu berbondong-bondong pergi ke kota dengan harapan besar akan
kesuksesan yang sama atau lebih dari orang tersebut. (Ow… ow… ow. Bahaya nih)
Semakin
banyak kearifan yang muncul, mendengar banyak cerita mudik, banyak ngobrol dan
diskusi dengan para pelaku mudik, akhirnya saya menemukan jawabannya. Apa sih
makna mudik itu :
1. Silaturahmi
Inilah
makna utama mudik. Menjaga tali persahabatan dan persaudaraan. Lebaran memang
waktu yang tepat untuk bertemu dan berkumpul besama dengan keluarga. Bahkan
keluarga besar. Bahkan, ada lho yang menuliskan silsilah keluarganya secara
lengkap, seperti dalam buku-buku sejarah. Mudik menjadikan tali persaudaraan
itu takkan putus.
2. Belajar Berbagi
Ini
yang khas dari acara mudik. Para pemudik biasanya akan membawakan sesuatu untuk
orang di kampungnya. Apakah amplop, oleh-oleh, baju dan lain sebagainya. Mereka
akan berbagi rejeki dan juga kebahagiaannya dengan saudara-saudaranya di
kampung. Sebaliknya, orang kampung akan memberikan oleh-oleh pula saat
orang-orang itu kembali ke kota. Hasil panen atau hasil kebun, tanaman, kue-kue
khas kampung dan masih banyak lagi. Simbiosis mutualisme.
3. Ingat Jati Diri
Pulang
kampung berarti juga kita akan kembali pada titik nadir. Kembali kepada siapa
diri kita sebenarnya. Bagaimana kita dulu ? Anak siapakah kita ? Jadi,
seandainya hidup kita mengalami kesuksesan maka, pulang kampung bisa meredam
kesombongan diri. Kita bukanlah siapa-siapa.
4. Motivasi Hidup
Inilah
salah satu pemacu kesuksesan hidup kita di kota. Mungkin awalnya, kita melihat
orang tua, keluarga sendiri hidup dalam kemiskinan. Kita bertekad untuk
mengubah kondisi tersebut. Ribuan kegagalan yang dialami, akan tetap dilakoni
demi sebuah perubahan. Kita harus bisa mencapai keberhasilan hidup. Kita harus
mampu menolong saudara-saudara kita yang belum beruntung.
5. Belajar Bersosialisasi
Mudik
berarti siap menghadapi orang banyak. Jika di daerah terpencil, orang yang
datang ke kampung biasanya akan mendapat sambutan luar biasa. Di kampung, orang
biasanya masih memiliki rasa kepedulian. Orang akan mendatangi kita, apalagi
saudara. Sekedar mendengar cerita atau berharap mendapatkan oleh-olehnya. Kita
belajar untuk bersosialisasi. Mengenal banyak orang, baik anggota lama atau
baru.
6. Belajar Bersabar
Bersabar
boleh jadi menjadi ujian tersendiri dalam melakoni acara mudik. Bersabar
menghadapi antrian panjang kendaraan saat mudik. Bersabar menghadapi kebiasaan
yang berbeda dengan kebiasaan diri kita. Bersabar dengan berbagai macam
karakter orang. Danmasih banyak lagi peristiwa yang menuntut kita untuk
mengedepankan karakter ini.
7. Belajar Menata Diri
dan Keluarga
Bagaimanapun
mudik membutuhkan sebuah perencanaan yang matang. Banyak hal yang harus
dipikirkan jauh-jauh hari sebelumnya. Keuangan. Perbekalan. Kesehatan.
Kendaraan. Bla. Bla. Bla. Untuk itu, kita harus belajar menata diri dan
keluarga. Jangan sampai demi mudik, diri kita dan keluarga terlantar atau sengsara
! (Oh, no)
8. Belajar
Mengendalikan Emosi
Apa jadinya, jika kita bertengkar saat
mudik ? Tiba-tiba saja kendaraan kita ditabrak mobil lain. Kemacetan seringkali
memancing emosi tinggi. Inginnya marah-marah terus. Kesal. Apa akibatnya, jika
kita tak bisa mengendalikan diri dan emosi kita ? Ah, pastinya, kita tak ingin
hal-hal buruk itu terjadi, yak an ?
9. Belajar
Bersimpati dan Berempati
Saat
dalam perjalanan atau saat di kampung sikap ini perlu kita kembangkan.
Bagaimana menghadapi saudara kita yang hidupnya masih susah ? Bagaimana
menghadapi keluarga yang sedang ditimpa musibah ? Hidup itu ada suka dukanya.
Tak selalu berwarna indah. Saat bahagia, kita bersyukur. Saat berduka, kita
tegar. Saat tetangga atau saudara bersusah hati, kita bantu sebisanya. Bersimpati dan berempati adalah obat mujarab
untuk menguatkan mereka.
10.
Memahami dan Menikmati Kebersamaan
Yang
khas saat mudik adalah kebersamaan. Kebersamaan dengan orang tua, keluarga
inti, keluarga besar, juga tetangga sekampung. Sebagai makhluk sosial, mereka
adalah bagian dalam perjalanan hidup kita. Aneh rasanya, kalau kita menyendiri
di saat-saat seperti ini. Bukankah kita bisa lebih berbahagia dengan cara
tertawa bersama, berbagi cerita, berbagi informasi, bercanda, atau menikmati
makanan bersama-sama ? Kalau saya sih setujuh. (yes, yah)
Nah, itulah beberapa
makna mudik yang saya dapatkan dari perjalanan ke kampung tahun ini. Semoga
makna ini juga menjadi bagian dari para pemudik lainnya. Tak ada kata terlambat
untuk memulai perjalanan mudik. Tak ada kata terlambat untuk memaknai mudik. Selamat
menikmati sebuah perjalanan ! Selamat bersenang-senang ! Sampai jumpa di lebaran
tahun depan !
Pulang kampung itu ngangeni ya mbak.... Dan setuju, mengingatkan kita pada jati diri, pada asal muasal. Menegur juga kalau kita kadang lupa pada asal :) duh, jadi pengen pulang....
BalasHapusYup betul sekali mbakemanuella. Saya juga jadi ketagihan mudik hehehe... Apalagi bisa melihat keindahan alam yang luar biasa indah, udara segar
HapusSayangnya kampung aku dkt ... jadi mudiknya nggak berasa..:)
HapusKeliling pulau jawa aza biar jauh 😄
HapusJarang mudik saia ..hihi...
BalasHapussama teh. Seringnya jadi penjaga kota hehehe... baru sekarang ikut dengan adik mudik. Hayuk teh Ida cari tebengan mudik, biar seru hehehe...
Hapussama teh. Seringnya jadi penjaga kota hehehe... baru sekarang ikut dengan adik mudik. Hayuk teh Ida cari tebengan mudik, biar seru hehehe...
Hapusdari kecil saya jarang mudik, secara aseli Bandung wkwk jd belum ngerasain rasanya mudik nih
BalasHapusSama. Cari tebengan mudik yuk 😄
Hapus