6/11/2017

ROMANTIKA RAMADHAN: NGABUBURIT

BERKAH RAMADHAN
Percayakah kamu kalau amnesia itu membawa berkah ? Yup. Bayangkan, kalau saja kita selalu mengingat hal-hal buruk yang terjadi dalam hidup. Sangat mengerikan tentunya, ya! Apapun, sesuatu diciptakan oleh Allah SWT memang selalu ada hikmahnya. Ada manfaatnya. Termasuk barokah hidup.  Apalagi ini bulan Ramadhan. Bulan yang penuh ampunan dan keberkahan. Apapun yang kita lakukan pasti akan menjadi kebaikan (Ssssttt… jangan yang aneh-aneh tapi yah. Please )
Hari ini, karena amnesiaku kambuh parah kemarin, aku harus melakukan sesuatu. Ada makanan khas Bandung, Cilok yang harus kukirimkan untuk teman ke luar kota. Jadi sejak pagi, aku harus belajar packing barang. Ini untuk pertama kalinya sih hehehe… Setelah siap, aku segera meluncur ke kantor pos untuk mengirimkannya. Keinginanku, makanan itu harus diterima pada sore hari. Namun, akhir pekan gak bisa katanya. Pasrah. Semoga makanan itu baik-baik saja yah !
Dengan langkah gontai dan hati tak karuan, aku keluar dari kantor pos. Selamatkah makananku ? Walau galau, aku tetap melangkahkan kaki. Diiringi doa sepenuh hati agar makanan itu tetap selamat sampai tujuan. Bingung. Mo terus pulang atau lanjut kemana nih ?
Di depan kantor pos ada rame-rame. Iseng, aku mendekatinya. Oh ternyata ibu-ibu sedang menawar buah. Aku celingukan sejenak. Wah, ternyata pasar kaget. Banyak pedagang yang membuka lapaknya di sana. Ibu-ibu dan bapak-bapak sepuh rupanya menjadi target pasar para pedagang itu. Seru juga mengamati aktivitas mereka. Beberapa detik kemudian, akupun jadi terbawa suasana. Melihat-lihat. Eh, akhirnya belanja juga. Ada makanan kesukaanku. Sudah hampir seabad aku tak menemukan batang hidungnya. Jadilah, akupun tawar menawar dan yeeeaaayyy dapat harga yang murce. Asyeeek. Inilah berkah Ramadhan. Berkah untukku dan berkah untuk para pedagang kaki lima itu.
beli buah yuuuk
Hmmm… kalau gak inget puasa, pastinya setiap lapak aku beli. Untung kali ini amnesiaku gak kambuh hehehe…. Ingat. Ingat. Ingat. Ah, tapi memang menggoda sih. Ada buah-buahan yang keliatannya lebih enak daripada yang kubeli kemarin di supermarket. Jeruknya keliatan bagus-bagus. Segar lagi. Ah, habisin stok di rumah dulu deh.
Pindang Ikan Mas
Akhirnya, kurmalah yang kubeli. Seperlunya saja. Tidak berlebih. Makanan lainnya adalah kerupuk dan cemilan kesukaanku tadi eh sekeluarga deng. Kurang afdol rasanya kalau makan tanpa kerupuk. Selain itu, aku juga membeli pindang ikan mas untuk berbuka nanti. Hmmm… maknyus tenan. Maknyus di kantong dan maknyus di lidah.
Aneka cemilan kesukaan keluargaku
Setelah itu, aku masih menyisir jalan hingga ke dekat mesjid ABRI. Banyak juga barang-barang yang dijual. Ada kebutuhan barang sehari-hari. Perkakas gitu. Perangkap tikus. Baju dan sebagainya.
Asyek juga mengamati aktivitas pasar tradisional. Pasar kaget. Diantara hiruk pikuk dan kemacetan kendaraan, para pembeli itu memilih-milih barang. Sama sepertiku, menyusuri jalan. Menawar. Bercanda dengan para penjual. Ngobrol sambil menunggu barang selesai ditimbang dan dibungkus. Suasana yang mungkin termasuk langka di zaman teknologi canggih sekarang ini.
Pengalaman ini seolah-olah mengingatkanku pada kenangan masa kecil di bulan puasa. Sudah menjadi tradisi di Indonesia, kalau sore-sore sampai menjelang buka puasa, kami ngabuburit. NGabuburit adalah kegiatan yang dilakukan untuk menunggu waktu berbuka puasa. Bagi anak-anak yang berpuasa sampai maghrib, menunggu jam buka itu adalah sebuah perjuangan berat. Banyak godaan. Perut lapar. Haus. Dan pikiran selalu terfokus pada makanan yang enak-enak. Kalau tidak kuat iman, pasti memilih batal daripada lanjut puasa. Nah untuk mencegah hal itu, orang tua kami mengalihkannya dengan ngabuburit.
 KEGIATAN NGABUBURIT
Banyak kegiatan yang dilakukan untuk ngabuburit. Ini diantaranya:
1.    Bermain. Kalau dulu, masih banyak lapangan. Kami bisa bermain sapintrong atau adu kelereng. Sapintrong itu adalah mainan lompat tali. Mulai dari lutut hingga di atas kepala. Kalau yang jago, pasti bisa melewati tali yang dipegang diatas kepala. Tali yang dilompati bersifat lentur karena terdiri dari karet gelang yang dipilin sampai panjang.
2.    Bermain di dalam rumah. Kalau tidak ingin menguras tenaga dan kehausan, kami biasa bermain di dalam rumah. Cangkulan. Beklen.     Monopoli. ( Ini sih serasa jadi Raisa sambil nyanyi Teka-teki). Rame-rame sekeluarga atau bersama para sepupu. Seruuu… hahaha… Cangkulan adalah mainan favorit kami. Menggunakan kartu dengan aneka gambar. Keriting. Tempe. Hati dan sebagainya. Tugas kami adalah menyamakan kartu. Kartu yang sama akan dibuang dari pegangan kita. Kalau tidak ada, maka pemain harus mencangkul kartu dari tumpukan kartu yang tidak dibagikan ke pemain. Ini yang seru. Semakin dalam semakin asyek dan seru. Semakin banyak yang dicangkul berarti harus siap kalah hahaha… Pemain yang pertama habis kartu dipegangannyalah yang menang.
3.    Jalan-jalan dan belanja. Ini yang sering jadi hiburan dan yang paling kusuka. Kalau pas punya uang, biasanya kami akan mencari makanan untuk berbuka puasa. Cemilan atau makanan berat. Kami akan mengitari kampung. Banyak tetangga yang berjualan. Surabi. Kolak pisang. Candil. Atau kue-kue basah. Asinan. Es buah. Seru deh rasanya.
Nah, pengalaman siang ini sama seperti dulu. Amnesia membawa berkah. Membawaku pada kenangan manis di masa kecil. Masa-masa menikmati masa ngabuburit yang menyenangkan. Rasanya ingin sekali romantika Ramadhan ngabuburit ini tetap abadi sepanjang masa. Kalau tidak amnesia, aku gak bakalan jalan-jalan dan menemukan keasyikan itu. Malas sekali keluar rumah tanpa alasan yang jelas.

Aha, udah dulu yah cerita seputar Ramadhannya. Nanti, kalau ada yang menarik lagi akan kutulis di blog. Sekarang aku pamit. Selamat menjalankan Ibadah Puasa. Semoga ibadah kita ini mendapatkan pahala yang luar biasa dari Allah SWT. Aamiin.

19 komentar:

  1. deket rumah sha juga gitu, tetiba banyak pasar kaget! seru hihi, karena ada makanan khas yang biasanya cukup sulit ditemukan selain di bulan ramadhan :)

    BalasHapus
  2. Euleuh pindang lauk emas. Tos lami teu mendakan. Ka pasar ah... :D

    BalasHapus
  3. Saya yang nggak nahan itu beli buah, suka banyaaaak belinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emang paling enak banyak makan buah kl puasa.bikin badan jd fit dan seger

      Hapus
  4. Cangkulaaaan.
    Jadi inget waktu kecil ngabuburitnya main kartu 😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha... Kenangan masa kecil yang so sweetsss hehehe...

      Hapus
  5. jangan amnesia atuh teh XD amnesia hilang ingatannya banyaaak... tapi emang sih kalau manusia itu pelupa. dan berkah. ga kebayang kalau ingat semua kejadian..

    BalasHapus
  6. Cangkulan, Monopili, Beklen, aku main semua waktu masih kecil.. Main congklak jugaaa.. Ramadan semasa kecil tuh jauh dari dunia digital kaya anak-anak sekarang.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaah kembaran kita yah hehehe... Rasanya lbh seru dan lebih asyek zaman kita daripada era digital sekarang

      Hapus
  7. Dulu waktu kecil, Vie juga suka ngabuburit main monopoli :D

    BalasHapus
  8. kalau aku ngabuburitnya di jalanan... hehehehe
    *nasib jadi karyawan*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe... Itu lebih seru mbak. Bnyk warna-warninya. Tinggal bekel kurma ato air lemon timun bt buka di jalan

      Hapus
  9. Dulu aku kalo ngabuburit main sapintrong sama cangkulan juga. Sekarang karna udah emak-emak jadilah yang sering dilakuin pas ngabuburit adalah belanja. Hehehe

    BalasHapus

Featured Post

Festival Cireundeu Cimahi: Maknyus, Icip-Icip Nasi Goreng Rasi

  Halo sobat yayuarundina.com – Kali ini, kita jalan-jalan tipis di dalam kota Cimahi. Tanpa disengaja muncul informasi acara Festival Cire...