4/22/2017

NAIK BANDROS KELILING BANDUNG

         
Bandros-dok.pribadi
      Dulu, bandros identik dengan makanan favoritku ( sampai sekarang masih sih ). Makanan yang dicetak khusus. Terbuat dari terigu dan parutan kelapa. Rasanya asin gurih. Ada juga yang manis. Kataku lebih enak yang asin, ah. Sampai saat ini, makanan ( cemilan ) ini masih kulihat dijajakan di beberapa tempat dengan cara ditanggung. Atau mangkal di tempat ramai.
Mejeng yuk-dok.pribadi
            Sekarang makna Bandros 360 derajat berbeda dengan zaman dulu. Bukan makanan lagi. Namun, sebuah transportasi khusus untuk wisata keliling Bandung. Ada yang bertingkat. Ada pula yang tidak. Warnanyapun bermacam-macam. Merah. Biru. Bla bla bla.
            Pagi itu, di hari yang cerah, keinginanku untuk naik Bandros terkabulkan. Bersama grup Degeboy Bandung, kami naik Bandros untuk rombongan pertama. Dulu, di awal-awal keberadaannya, sempat antri tiket di Taman Cibeunying sampai berhujan-hujan. Sayang, nasib baik belum berpihak padaku dan genk SMA. Perjalanan dengan Bandros harus ditunda.
            Kali ini, naik Bandros katanya harus dipesan secara online. Dek Nurmalah yang kemarin bertugas untuk mengurusnya. Sempat H2C. Namun, akhirnya perjalanan dengan Bandros terlaksana juga.
Pemkot Bandung-dok.pribadi
Lukisan-dok.pribadi

Nol Kilometer-dok.pribadi
            Selama kurang lebih satu jam, kami berkeliling kota Bandung melewati beberapa tempat yang bersejarah dan menarik. Beberapa bangunan bersejarah terlewati. Museum Geologi. Gedung Asia Afrika. Titik nol kilometer. Alun-alun Bandung. Ada juga kisah horor rumah kentang dan pejagalan ayam.
Sekitar Gedung KAA-dok.pribadi
            Selama dalam perjalanan, kami yang berjumlah dua puluh ( 20 ) orang sangat klop dengan Pak Dede, sang pemandu. Asyik. Seru. Ketawa-ketiwi. Nyanyi-nyanyi. Jawab kuis. Benar-benar rekreasi full deh. Sampai tak terasa perjalanan telah sampai di tempat semula, Taman Cibeunying.

            Oh, ya kalau kalian ingin nyewa Bandros ini untuk jalan-jalan ke sudut-sudut Bandung. Bisa lho, ada harga khusus. Bisa diantar dan ditunggu. Tapi ingat, jangan lewat waktunya ! Bisa-bisa ditinggalkan di tempat. Sok atuh geura naraek Bandros ! Resep pisan. Mantaaaps cuy !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

Festival Cireundeu Cimahi: Maknyus, Icip-Icip Nasi Goreng Rasi

  Halo sobat yayuarundina.com – Kali ini, kita jalan-jalan tipis di dalam kota Cimahi. Tanpa disengaja muncul informasi acara Festival Cire...