Menutup
tahun 2016 ini, saya bersama sahabat mendapatkan rejeki besar. Kami berdua bisa
berkunjung ke Rumah Dunia, pusat literasi Serang. Lalu, berjumpa dengan mpu-nya
Rumah Dunia, Kang Gol A Gong dan
Mbak Tias Tatanka. Kebetulan
keduanya sedang berada di rumah. Mereka bersama dengan para relawan sedang
mempersiapkan acara Detik Awal, Detik Akhir. Sebuah acara yang rutin diadakan
menjelang tahun baru.
Rumah Dunia ini terletak di Kampung
Ciloang, Kompleks Hegar Alam no 40, Serang-Banten. Tak jauh dari pintu tol
keluar Serang Timur atau pintu tol masuk Merak. Ketika sampai di tempat ini,
udara terasa sejuk padahal selama di Serang, saya harus berjuang melawan panas.
Teduh. Banyak pepohonan melingkupi tempat ini. Kesejukan dan keteduhan itu juga
merupakan cerminan penghuninya. Mereka dengan ramah menyambut kedatangan kami.
Padahal sebelumnya, kami harus mengumpulkan keberanian penuh untuk berjumpa
dengan tokoh penting Serang itu. Kang Gol A Gong dan Mbak Tias Tatanka
melumerkan keraguan dan ketakutan kami.
Literasi, Cinta Buku
Karya Legendaris Gol A Gong |
Rumah Dunia memiliki misi untuk
membangun Banten lewat kegiatan literasi. Mbak
Tias Tatanka dan Kang Gol A Gong berusaha untuk menanamkan cinta buku pada
keluarganya dan menularkannya pada masyarakat setempat. Mereka membuat sebuah
perpustakaan dan mengajak masyarakat di sekitarnya, terutama anak-anak untuk
gemar membaca. Kegiatan sosial ini dilakukannya hampir sekitar 15 tahun.
Tanggal 3 Maret nanti, genap 15 tahun.
Gemar membaca dan cinta buku merupakan
kunci kemajuan. Pintu gerbang utama menuju kemajuan dan kesuksesan. Seperti
pepatah buku adalah gudang ilmu. Cinta
buku ini merupakan upaya untuk membangun pikiran secara positif. Mind set. Jika pikiran ini sudah
positif, maka orang akan dengan mudah dibawa pada hal-hal yang lebih baik,
lebih maju, lebih sukses.
Mbak Tias Tatanka memiliki cara atau
pendekatan khusus untuk menanamkan gemar membaca ini kepada anak-anaknya. Pada
anak-anaknya yang sudah besar, Mbak Tias tak mengalami kendala yang berarti.
Kedua anaknya ini Alhamdulillah memiliki kecintaan pada buku dan gemar membaca.
Sebaliknya, pada anaknya yang kecil, tantangan itu datang. Anak-anaknya yang
kecil ini termasuk generasi gadget. Mereka lebih dikuasai oleh games pada
telepon genggam dan sering nonton televisi. Buku dan gemar membaca sangat jauh
dari mereka.
Namun,
Mbak Tias tidak menyerah begitu saja. Anak-anak harus cinta buku dan gemar
membaca. Nah, bagaimana triknya ? Mbak Tias menyediakan aneka buku yang bagus
di sekitar televisi. Lalu, di sela-sela acara televisi, beliau mencoba menarik
minat anak-anaknya pada buku. Beliau membaca buku semenarik mungkin sehingga
mampu mengalihkan perhatian anaknya. Dari televisi ke buku. Cara itu berhasil
dengan sangat gemilang. Menurut Mbak Tias Tatanka, orang tua memiliki peran
sangat penting untuk menumbuhkan cinta buku dan gemar membaca pada anak-anak.
Orang tua harus bekerja keras.
Di samping itu, Rumah Dunia juga
memiliki peran penting lainnya. Sesuai dengan keahlian mereka, Mbak Tias Tatanka dan Kang Gol A Gong secara terus-menerus
mengasah dan mengembangkan kemampuan masyarakat di bidang membaca dan menulis.
Berbagai upaya mereka lakukan. Di rumah Dunia, banyak kegiatan yang sering
dilaksanakan secara rutin. Pelatihan menulis. Pertunjukkan teater. Diskusi, dan
masih banyak lagi kegiatan lainnya.
Guru dan Literasi
Salah Satu Sudut Rumah Dunia |
Awal tahun pelajaran ini,
sekolah-sekolah di Jawa Barat mulai melaksanakan program pembiasaan membaca.
Program tersebut dikenal dengan nama GLS, yaitu Gerakan Literasi Sekolah.
Selama dua hari dalam sepekan, siswa dibiasakan membaca buku selama 15 menit,
sebelum jam pertama dimulai. Di SMP Negeri I Cimahi, Gerakan Literasi Sekolah
dilaksanakan pada setiap Selasa dan Kamis, mulai pukul 6.45 – 7.00 WIB.
Nah, menurut Mbak Tias, ada beberapa hal
yang harus dilakukan oleh guru agar
kegiatan ini berhasil dan berdaya guna.
1.
Kegiatan ini sebaiknya dilakukan secara
bertahap sesuai dengan jenjang pendidikan.
a.
SD
: siswa sekolah dasar wajib diarahkan untuk kegiatan membaca. Harus cinta
buku dan gemar baca.
b.
SMP
: siswa sekolah menengah pertama harus fokus membaca dan belajar membuat
review.
c.
SMA
: siswa sekolah menengah atas diarahkan untuk gemar membaca dan
presentasi.
2.
Dalam melaksanakan kegiatan ini, hendaknya
guru juga mendata siswa yang membaca dan yang tidak membaca. Atau lebih baik
juga dengan judul-judul buku yang dibacanya. Jangan hanya sekedar menyuruh
membaca saja !
3.
Setelah membaca, adakan bincang buku atau
pembahasan tentang buku tersebut sebagai tindak lanjut dari kegiatan membaca.
4. Mbak Tias, setuju yah… kalau siswa
diberi tugas untuk membuat Laporan Kegiatan Membaca ? (Ini mah pesan sponsor
hehehe…. )
5.
Gerakan Literasi Sekolah ini bernilai
positif untuk menumbuhkan minat baca dan membangun masyarakat yang cinta
literasi. Berawal dari paksaan, dengan harapan kecintaan pada buku dan membaca
akan tumbuh dan berkembang secara positif.
Kemandirian Rumah Dunia
Berpose di depan gerbang rumah dunia lama |
Dalam melaksanakan sebuah kegiatan,
tentu kita membutuhkan dana. Bagaimana cara Rumah Dunia mendapatkan dana sedangkan
seluruh kegiatannya bersifat sosial, nonprofit ?
Ternyata kata kuncinya ada dua, yaitu sedekah dan bisnis. Mbak Tias percaya
dengan kekuatan dahsyat sedekah yang akan mendatangkan rejeki berlipat ganda.
Hal inilah yang mendasari kegiatan rumah dunia. Memberikan sedekah ilmu
sebanyak-banyaknya kepada warga masyarakat sekitarnya.
Selain itu, mereka juga mulai merintis
beberapa bisnis, seperti Gong publishing, kafe, travel atau berbagai macam
pelatihan menulis. Sebagian dari keuntungan bisnis ini diarahkan untuk mendanai
kegiatan Rumah Dunia. Ini yang saya suka dari obrolan siang itu.
Di samping itu, saya juga menemukan
kekuatan pertemanan. Jaringan dan relasi dimana-mana juga bisa mendatangkan
bantuan dana tanpa harus dipaksa-paksa. Inilah pelajaran penting tentang
manfaat membangun relasi dan menjalin pertemanan.
Cerpen Yang Baik
Ngobrol Asyik tentang Cerpen |
Menutup perjumpaan kami di Rumah Dunia,
saya meminta Kang Gol A Gong untuk mengomentari cerpen yang telah saya buat dan
diposting di blog www.yayuarundina.com.
Cerpen ini juga telah saya ikutsertakan dalam sebuah lomba tapi belum berhasil
menjadi juara. Ternyata masih banyak kelemahannya.
Untuk mendapatkan sebuah cerpen yang
baik, ada beberapa saran positif dari penulis Balada Si Roy ini. Saran-saran
tersebut adalah :
1.
Penulis cerpen harus dekat dengan dunianya.
Sering ikuti kegiatan diskusi, bedah buku, dan sejenisnya.
2.
Penulis wajib banyak membaca.
3.
Penulis wajib melakukan riset agar isi
cerpennya tajam, mendalam dan tidak bersifat tempelan semata.
4.
Cerpen
wajib dibuat by design, artinya kita harus membuat sebuah
persiapan yang matang untuk menulis cerpen. Direncanakan dengan baik, dari awal
sampai akhir. Di sini, saya menafsirkan bahwa menulis cerpen itu wajib dibuat
kerangka karangannya.
5.
Penulisan cerpen harus mengembangkan unsur
intrinsik sebaik mungkin.
6.
Penulis harus memiliki mentor.
Nah itulah beberapa obrolan
penting kami di siang sampai menjelang senja pada Sabtu, 31 Desember 2016.
Obrolan itu diakhiri dengan menikmati sajian kafe yang maknyus: jus buah naga
dan mangga serta pisang keju, mie
goreng, juga aneka gorengan dari seorang penjual keliling yang datang
sore itu. Keakraban itu berharap tak pernah pudar.
Terima kasih banyak
Mbak Tias Tatanka dan Kang Gol A Gong atas kesempatan ngobrol-ngobrolnya yang
berkualitas. Terima kasih banyak atas ilmunya. Terima kasih banyak atas
sambutan dan keramahannya pada kami. Wilujeng patepang deui ! Amit mundur.
Permios
Pengen banget bisa ikut workshop dan ketemu mereka juga, TFS ya mbak :D
BalasHapusSip. Sok atuh ikutan mbak Aprilia Ekasari. Cerpen kalo gak salah hari Minggu.
HapusMakasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak
Sip. Sok atuh ikutan mbak Aprilia Ekasari. Cerpen kalo gak salah hari Minggu.
HapusMakasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak
wah asik ya mbak bisa ketemu dengan mbak tias dan gol a gong. Aku pengen banget ketemu mereka, terutama sama gol a gong. Keren mereka ya mbak, 15 tahun menginspirasi untuk menumbuhkan minat baca anak-anak disekitarnya.
BalasHapusYa luar biasa hebat. Sok atuh jjs ke serang. Maen ke rumah dunia. Tahun baruan di sanah asyik kayaknya deh
Hapusmengikuti jejakmu ah 😊
BalasHapusYuk mari mbak nani
HapusYuk mari mbak nani
BalasHapus