“Silakan,
Bu!”
Aduh bikin demam
tinggi. Padahal pan pengennya mah dipanggil Teteh aza biar keliatan awet muda. Pan usia masih belum jauh
dari 17 hehehe….
Sejak dulu, aku memang
paling cuek sama yang namanya rias-merias dan bermake up ria. Kalau ada acara
yang ke arah sana, pasti aku segera ambil langkah seribu.
“Untuk apa sih
ribet-ribet, bikin repot.” Makin kesel saat bareng acara dengan teman yang suka
dandan. Waduh lamanya minta ampun.
“Untuk apa, repot-repot
? Mendingan kita nikmati anugrah dari Sang Maha Pencipta sajalah. Terima apa
adanya. Simple. Sederhana. Hemat. Dan cepat. Secepat kilat bisa langsung pergi
acara. Itulah diriku. Anti dandan. Anti make up. Yes ! Sampai sahabatku pernah
berkomentar,”Ih, pengen ngiket dirimu kuat-kuat biar bisa didandanin. Kamu teh
cantik,” ujarnya.
Bagaimana menurutmu ? |
Aku hanya mesem-mesem
saja mendengarnya. “Kagak mungkin,” batinku.
Sampai suatu waktu,
keteguhan itu luluh juga. Runtuh berkeping-keping. Persepsiku tentang cantik
salah besar. Seiring dengan kebiasaan teman-temanku yang suka ke salon. Entah
mengapa, hari itu aku luluh. Langkahku sampai ke salon untuk berbagai macam
perawatan. Creambath. Facial. Lulur dan sebagainya. Demi kebersamaan, aku ikut
dengan mereka. Melihat mereka, lama-lama aku juga tertarik dan mulailah ikut
perawatan yang menurutku paling enak. Creambath. Virus cantik itu mulai
menular.
Cantik tak berarti
harus berias dengan make up yang super tebal. Cantik itu anugrah. Jadi, sebagai
rasa syukur, kita wajib melakukan perawatan sedini mungkin. Rasanya nyesek di
dada kalau kulit kita kusam, banyak kerutan, hitam dan tanda-tanda penuaan
lainnya bermunculan dan menghiasi wajah kita. Tambah sesek kalau wajah melebihi
usia kita. Istilah Sundanya adalah boros
beungeut. Aduuh, musibah !
Seringkali juga kita
iri melihat wajah teman-teman kita yang segar, cerah, bersih, awet muda.
Mengapa wajah kita tak seperti mereka ? Usut punya usut, ternyata mereka-mereka
ini melakukan perawatan secara rutin. Cuci muka setiap malam. Memberikan
vitamin.
Mereka menyadari
pentingnya perawatan wajah dan tubuh, sehingga menularkannya padaku. Usia
cantik mereka dimanfaatkan untuk berbagi ilmu kecantikan. Betapa bermanfaatnya
hidup mereka, bukan ? Kalau tak ada mereka, pastinya aku masih
menganggap sepele masalah cantik itu. Mengabaikan perawatan. Akan kulewati usia
cantikku dengan sia-sia.
Kecantikan itu tidak
datang dengan sendirinya. Seiring perjalanan waktu, banyak hal yang bisa
berubah. Tambah usia, pasti tambah tua. Mau ? Tentu saja tidak, ya kan ?
Biarlah usia bertambah, tapi wajah dan jiwa kita tetap muda. Setuju ? Jangan sampai masa tua kita berakhir dengan
derita !
Nah, makanya mumpung
kita masih berada di usia cantik, tak ada salahnya kita melakukan perawatan
sejak dini. Salah satu caranya dengan rangkaian produk L’oreal Paris Revitalift
Dermalift. Jangan sampai menyesal kayakku, ya ! Ikuti jejak Maudi Koesnaedi. Yuk, bangun kecantikan kita
dengan usaha maksimal !
Dalam usia cantikku ini,
ingin kumaksimalkan potensi dan kebermanfaatan hidupku. Salah satunya dengan
mengikuti lomba menulis blog ini. Lomba blog ini diselenggarakan oleh BP Network dan disponsori oleh L’Oreal Revitalift Dermalift. Kamu mau
juga ? Mari kita berkarya dan silakan buka link ini ya !
haai teh yayu, aku juga dulu ga suka dandan, eh ternyata dandan menjadi cantik itu menyenangkan hahahaha...semoga menang, gudlak
BalasHapusHahaha... Aya batur geuning. Cuma Liat foto tiga divanya teh Rani aza asyik. Moga menular juga yah
HapusHahaha... Aya batur geuning. Cuma Liat foto tiga divanya teh Rani aza asyik. Moga menular juga yah
HapusWah semogaa sukses yaa mba dan makin cantik hehehe
BalasHapusMakasih teh Shintaries. Smg usia cantik kita semakin bermakna yah
HapusMakasih teh Shintaries. Smg usia cantik kita semakin bermakna yah
Hapus