Dalam
pertumbuhan dan perkembangan anak, orang tua seringkali tidak menyadari
perubahan yang terjadi pada anak-anaknya. Oleh karena itu, para orang tua akan
memperlakukan anak-anaknya dengan cara atau sikap yang sama sepanjang hayat.
Padahal hal tersebut tidak sejalan dengan tugas perkembangan para generasi muda
itu. Inilah beberapa kesalahan orang tua yang sering dilakukan kepada para
remaja.
1. Mendikte
Seperti robot, para remaja itu hanya
diperbolehkan bertindak dan berkehendak atas segala instruksi dari orang tua.
Bahaya
: remaja menjadi pribadi yang serba takut.
Yang harus dilakukan
: berikan kepercayaan penuh pada remaja.
2. Memaksakan
kehendak
Orang tua seolah-olah menjadi
penguasa tunggal dunia. Serba maha. Maha terbaik. Maha terbenar dan sejenisnya.
Sedangkan para remaja selalu menjadi terdakwa yang selalu salah. Tidak tahu
apa-apa dan sebagainya. Akibatnya, para remaja itu mau tidak mau wajib patuh
pada kehendak orang tuanya. Tidak boleh memiliki keinginannya sendiri. Remaja
seperti hamba sahaya yang wajib patuh pada tuannya.
Bahaya :
Perilaku seperti ini dapat menyebabkan remaja menjadi pribadi yang sangat
pasif, frustasi, tidak memiliki kemauan atau inisiatif. Segala sesuatunya harus
berasal dari orang tua.
Yang harus dilakukan
: Orang tua harus membiarkan remaja berkehendak. Memiliki cita-cita, keinginan
dan harapannya sendiri. Orang tua sebaiknya menjadi pendamping dan pengarah
terhadap arah yang benar dari kehendak-kehendak itu. Memberikan pandangan dari
berbagai sudut pandang. Positif dan negatif.
3. Menganggapnya
sebagai anak kecil
Orang tua seringkali tidak menyadari
pertambahan usia anak-anaknya. Dalam pemikirannya, para remaja adalah
makhluk-makhluk lemah tak berdaya yang harus selalu diasuhnya. Padahal remaja
sudah memiliki keinginannya sendiri. Tugas perkembangannya sudah berbeda dengan
dunia anak kecil.
Bahaya
: Remaja akan menjadi manusia-manusia yang cengeng.
Yang harus dilakukan
: Pahami gejolak remajanya. Kembangkan tugas-tugas perkembangannya.
4. Tidak memberi tanggung
jawab
Hal ini sering menjadi kesalahan
utama. Membiarkan remaja hidup mengalir tanpa pernah diberitahu atau diberi
tanggungjawab. Membiarkan mereka hidup bebas tanpa aturan.
Bahaya
:
Para remaja bakal menjadi manusia yang lalai.
Yang harus dilakukan : Remaja merupakan
masa peralihan dari dunia anak kecil menuju dunia dewasa. Masa transisi dari
dunia yang penuh tuntunan menuju dunia yang harus mampu berdiri di atas kakinya
sendiri. Suatu saat para remaja akan lepas dari asuhan (pengawasan orang tua
dan harus mengarungi kehidupannya sendiri.
Oleh
karena itu, mereka harus dipersiapkan untuk menghadapi hal tersebut. Tanggung
jawab merupakan salah satu keharusan dalam dunia dewasa. Jadi, mereka wajib
mengetahui dan melakukan tanggung jawabnya sendiri, baik sebagai laki-laki atau
perempuan. Sebagai kakak atau adik. Sebagai warga suatu masyarakat, bangsa,
negara dan warga dunia. Setiap orang pasti akan memikul tanggung jawab
tertentu. Tanggung jawab terhadap dirinya sendiri, orang tua, keluarga, masyarakat,
negara dan dunia. Tanggung jawab di rumah, di sekolah, dan di lingkungan
masyarakatnya.
5. Tidak percaya pada
remaja
Hal ini sering terjadi. Dengan
gejolak remaja, orang tua seringkali beranggapan negative pada remaja. Tidak
mempercayai kebaikan yang telah dilakukannya.
Bahaya
: remaja bisa kabur dari rumah. Frustasi. Terlibat pergaulan yang salah dan
narkoba.
Yang harus dilakukan:
Pahami dan temani para remaja dalam menjalani masa-masa penuh gejolaknya. Ini
adalah bagian dari perkembangan hidupnya. Mereka membutuhkan orang-orang yang
bisa dipercayainya. Arahkanlah hal tersebut pada orang tuanya sendiri. Berikan
kepercayaan penuh kepada para remaja. Jelaskan akibat mengkhianati kepercayaan
tersebut.
6. Tidak memantau
pergaulan remaja
Masa remaja adalah masa awal lepas
dari ikatan keluarga. Mereka mencoba untuk memasuki dunia yang lebih luas.
Mereka mulai tertarik untuk mencari, mendapatkan dan berteman dengan
orang-orang baru, selain keluarganya sendiri: ayah, ibu, saudara.
Bahaya:
Dengan kondisi yang labil, para remaja bisa terjerumus pada pergaulan yang
salah. Pergaulan seperti itu bisa merusak masa depannya.
Yang harus dilakukan:
Sedini mungkin, tanamkan prinsip hidup. Kenalkan pada hal-hal yang salah dan
yang benar. Tanamkan iman secara mendalam. Tanamkan kepercayaan diri. Ilmu-ilmu
itu diharapkan bisa menjadi benteng pelindungnya. Bergaul membutuhkan prinsip
yang kuat. Dengan prinsip itu, remaja akan mampu menolak hal yang salah dan
menerima hal yang benar. Selain itu, kenali teman dan lingkungan pergaulannya.
7. Tidak membuka
komunikasi
Hal ini seringkali dilandasi pada dua
hal. Kemarahan dan egoisme/
arogansi orang tua.
Bahaya: Orang tua tidak akan pernah tahu
gejolak remaja yang seutuhnya. Padahal gejolak itu bisa membawa remaja pada
jalur yang salah. Jika demikian, remaja akan sangat sulit untuk diraih kembali.
Yang harus dilakukan : atur
kemarahan atau egoisme orang tua secara positif dan bijaksana. Buka jalur
komunikasi dengan remaja sekecil apapun.
8. Menjatuhkan Harga
Diri Remaja
Tindakan ini seringkali tidak
disadari oleh kita. Karena emosi sesaat, kita bisa kehilangan para remaja.
Bahaya : Harga diri adalah kebutuhan
remaja. Mereka membutuhkan pengakuan atas segala hal yang ada pada dirinya.
Mereka butuh pengakuan itu dari berbagai kalangan: orang tua, teman,
lingkungan.
Jika harga dirinya dijatuhkan,
apalagi secara sengaja, maka mereka akan kehilangan kepercayaan pada dirinya.
Jika para remaja itu kurang kuat mental, maka mereka akan tenggelam pada krisi
kepercayaan diri yang bisa merusak masa depannya.
Yang harus dilakukan: bangun harga diri
remaja secara positif agar mereka memiliki kepercayaan diri yang kuat. Hal itu
bisa menjadi modal untuk membangun masa depannya.
Masa remaja ini butuh banyak pendampingan, bahaya kalau orangtuanya tidak aktif menjaga perasaan
BalasHapusYup betul mbak Amanda Ratih. susah-susah gampang mendampingi remaja
HapusKalo boleh menambahkan, tidak mengajarkan kejujuran Mak... dan ini bahaya sekali untuk masa sekarang, depan. Nggak terbayang kalo remaja sudah jauh dari kejujuran... di sekolah, di pergaulan dan di keluarga akan selalu menjadi pribadi yang kurang baik.
BalasHapussetujuh mak junet hehehe... salam kangen yah
HapusUtamanya adalah komunikasi y mba jika terbangun dengan baik pasti akan memudahkan peran kita sebagai ortu :)
BalasHapussalam kenal mba ^^
yup kunci penting itu. salaaam
Hapus