7/23/2016

PEGALKU UNTUK MAAFMU


antri dong
Kali ini, postinganku masih terkait tradisi Idul Fitri. Entahlah, banyak hal menarik yang menggelitik hati untuk kutulis. Berbeda tempat, maka berbeda pula tradisinya.
        Salah satu tempat itu adalah sekolah. Nah lho, pada kangen gak sama almamaternya ? Mungkin kamu masih ingat tradisi khas di momen setelah lebaran di sekolahmu. Ayo tebak, apakah itu ?
                Tebakanmu benar sekali, kawan ! Setiap hari pertama, setelah liburan Idul Fitri, kita akan berkumpul di lapangan. Melaksanakan upacara bendera. Setelah itu, kita akan bersilaturahmi. Melebur segala salah, khilaf dan alfa, baik lisan maupun perbuatan. Dari hati yang paling dalam memohon maaf sebesar-besarnya atas segala dosa-dosa, baik kecil maupun besar, baik disengaja atau tidak, dan juga baik sering atau sesekali. Betul ?
Maaf yaaa

7/16/2016

REVIEW FILM SABTU BERSAMA BAPAK


BAPAK VIRTUAL
            Jumat bahagia itu datang juga, nobar lagi. Kalo boleh membuat tulisan tandingan Sabtu Bersama Bapak, maka Jumat kemarin adalah Jumat Bersama Teman hehehe…. Sama seperti orang tua (Bapak), teman juga punya peran penting dalam kehidupan kita. Berperan penting dalam menentukan pribadi kita ini.
            Ah, tapi kali ini fokus bahasan kita pada film Aditya Mulya saja, ya ! Yup, Film Sabtu bersama Bapak itu berawal dari novel. Untuk kesekian kalinya, cerita novel menjadi film itu adalah sesuatu yang menarik. Benarkah demikian ? Ataukah ini pertanda gagalnya budaya literasi ?
            Di film ini, kita bisa berjumpa dengan artis-artis: Abimana Aryasatya, Ira Wibowo, Arifin C. Putra, Deva Mahenra,Acha Setriasa, Ernest Prakarsa,  Sheila Dara Aisha, Jennifer Karnelita, Rendy Kjaernet, Tutti Kembang Mentari, Farras Fatik dan Tri Yudiman.  Ayo, yang kangen sama mereka, nonton filmnya yah !

7/13/2016

TRADISI LAIN IDUL FITRI

Monumen TMP Cikutra
           
Semboyan ini pasti kamu tahu, kan
           Setelah sebulan berpuasa selama Ramadhan, di awal bulan Syawal, umat Islam akan tiba pada hari kemenangan, Idul Fitri. Menang melawan kantuk. Menang melawan malas. Menang atas segala bentuk godaan. Dan yang utama adalah menang atas perang terhadap hawa nafsunya sendiri, musuh terbesarnya.
            Banyak tradisi atau budaya khas yang selalu menjadi ciri hari raya umat Islam tersebut. Mulai dari makanan. Budaya. Mungkin pakaian dan sebagainya. Pada hari lebaran tersebut, makanan yang menjadi hidangan utama adalah ketupat, opor, ace cabe hijau, acar, sambal goreng kentang. Itu kalau di daerah saya, lho. Sunda. Bandung.  Satu lagi yang khas adalah ulen dan bebeye. Hmmm enak tenan. Di daerah lain juga pasti ada makanan khas lainnya. Bukankah Indonesia itu termasuk negara kaya akan budaya, kuliner, tradisi, baju adat, bahasa dan lain sebagainya. (Ah, tapi kalo dibahas semua takutnya para pembaca mabok semua hehehe.). Cukup satu saja yah !
Makam Ujungberung

Featured Post

Festival Cireundeu Cimahi: Maknyus, Icip-Icip Nasi Goreng Rasi

  Halo sobat yayuarundina.com – Kali ini, kita jalan-jalan tipis di dalam kota Cimahi. Tanpa disengaja muncul informasi acara Festival Cire...