3/14/2016

BELAJAR MENULIS DARI SEBUAH RUMAH

Raja Lubis withAnggota baru FFBComm 
                 Kamu pasti tak asing dengan Festival Film Bandung (FFB), bukan ? Nah, Sabtu kemarin, kami – Blogger Bandung – berkesempatan mengunjungi sekretariatnya di jalan Zamrud 21, Buah Batu Bandung. Ada apa gerangan ? Menurut salah seorang pegiatnya, Raja Lubis, FFB bermaksud mengembangkan komunitasnya. Dengan tergabung dalam komunitas ini, ada banyak manfaat yang bisa kalian dapatkan. Kamu bisa menjadi tamu khusus di FFB, menjadi sukarelawan, mendapatkan banyak pelatihan: menulis scenario, pemeranan dan masih banyak lagi hal positif lainnya. Jadi, rugi rasanya, kalau kamu tak ikut aktif dalam komunitas ini. Sayang, jika begitu banyak kesempatan emas dilewatkan begitu saja. Jadi, mari kita bersama-sama bersenang-senang di komunitas Festival Film Bandung ( FFBComm ). Kalau ingin bergabung, ke sini aza !
            Nah, entah disengaja atau tidak, kunjungan pertama itu sejalan dengan pelatihan menulis yang diberikan oleh Agus Safari. Beliau ini sudah aktif di FFB sejak tahun 2007. Beliau juga merupakan penulis buku berjudul Dongeng dari Negeri Kerdil. Yeaayyy… di akhir pelatihan, kami mendapatkan buku ini ! Asyiikk, kaaan ?
Pak agus memberikan materi pelatihan
            Siang itu, para Blogger Bandung diberikan pelatihan menulis dengan tema Mengenal Jati Diri Melalui Tulisan. Dalam pelatihannya ini, kami diajak untuk menjelajahi sebuah rumah. Unik, bukan ? Bagi saya, ini sebuah pelatihan dengan gaya baru. Pertama-tama, kami diajak untuk membuka pintu pagar. Lalu, pintu rumah inti. Selanjutnya, ketika sudah berada di dalam rumah, ternyata banyak pintu-pintu lain yang harus dibuka juga. Semakin banyak pintu, maka kreatifitas kita semakin ditantang.
Blogger Bandung, peserta pelatihan
            Langkah awal yang harus kami lakukan adalah menceritakan pengalaman yang berbahagia kepada pasangan kita melalui sebuah permainan. Lalu, menuliskan kegiatan dan pengalaman yang kita lakukan hari itu. Mulai dari bangun tidur sampai jelang pelatihan di jalan Zamrud tersebut. Kami melakukan hal tersebut dalam jangka waktu yang cukup singkat, kurang dari sepuluh menit.Seolah-olah, saat itu, saya dan teman-teman berada pada pelatihan ESQ. Kami diajak untuk melakukan Inner Journey ( perjalanan ke dalam diri sendiri ).
Serius dan asyik, kan 
            Dari kegiatan-kegiatan tersebut, sebenarnya kami diarahkan untuk menjadi penulis sejati. Seorang penulis harus mengenal dirinya sendiri secara baik. Dengan itu, kita bisa menuangkan tulisan secara jujur, bermanfaat dan menyenangkan, walaupun hal yang harus disampaikan itu pahit. Penulis harus smooth ( halus = antonim dari kasar ). Selain jujur, tulisanpun harus jelas, singkat, dan aneka ragam. Dengan cara seperti itu pulalah, kita bisa menggunakan bahasa yang akamiah, biasa, wajar dan sederhana.
            Penulis juga harus cerdas. Ada yang tahu maksudnya ? Kita harus mengubah paradigma berpikir ! Biasakan untuk menyampaikan ide itu secara bernas, mulai dari kesimpulan, alasan dan pendapat. Bukan sebaliknya ! Selain itu, tulisan  juga harus disertai dengan data, fakta dan kreatifitas. Perbandingannya data dan fakta ( 50% ), kreatifitas ( 50% ). Itu minimal, lho ! Selanjutnya ? Terserah Anda ! Boleh 10% - 90%. Ini berarti kita menggabungkan kemampuan otak kiri dan otak kanan. Keren, kan ?
            Nah, sebagai penutup, ingat ini, yuk ! Penulis itu wajib mengembangkan kepekaan sosial dan membuka daya bukan gaya. Daya juang dan daya kreatifitas. Jika demikian, maka penulis akan terus mencari ide-ide kreatif untuk tulisan-tulisan berikutnya sepanjang hayat di kandung badan.

            

12 komentar:

  1. wiuh keren, dapat pujian dari bang lubis tuh,.... kayaknya calon nominasi dapat red karpet,... xixixixixixiixi

    BalasHapus
  2. Wah...acaranya seru ya mba... dapat ilmu yang bermanfaat sekali.

    BalasHapus
  3. seru banget kelihatannya acaranya nih.. ooo iya kak kalau ingin tahu tentang cara membuat web yukk disini saja.. terimakasih

    BalasHapus
  4. Begitu ya Mbak. Saya pernah dengar dari seorang travel blogger Indonesia tentang seorang pengarang yang bisa menulis berlembar2 kertas bahkan jadi sebuah buku, padahal dia hanya menceritakan tentang rumah dan isinya, tapi ngga bikin bosen. Mungkin sama yak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. oh gitu. asyik pastinya. dalam kegiatan kemaren aza memang bnyk yg bisa dieksplorasi. satu pintu bisa puluhan ide

      Hapus
  5. Alahamdulillah dapat pembelajaran baru disini.!!
    terima kasih atas ilmunya mbak.
    semoga bermanfaat untuk yang lain :)

    BalasHapus

Featured Post

Festival Cireundeu Cimahi: Maknyus, Icip-Icip Nasi Goreng Rasi

  Halo sobat yayuarundina.com – Kali ini, kita jalan-jalan tipis di dalam kota Cimahi. Tanpa disengaja muncul informasi acara Festival Cire...