Hei, tahun baruan mo
kemana ? Tadinya sih bakalan kemping. Tapi peminatnya sedikit. Jadi, batal dong
liburannya. Tentu tidak. Kebetulan ada teman yang sedang pulang kampung.
Akhirnya, kami menyusul dia deh. Menghindari riuhnya kembang api dan menyepi di
kampung. Di sini, saya kembali bertemu dengan seeng dan hawu.
Lari
dari rutinitas. Kembali menikmati keindahan alam. Curug Malela jawabannya. Jujur, saya takut untuk ke sana, karena
mendengar medannya yang berat. Ditambah lagi harus menggunakan ojeg ke sananya.
Hadoohhh… ! Jantung saya berdegup kencang. Ayo, siapa yang berani
menaklukkannya ? Curug itu termasuk dalam kosa kata bahasa Sunda. Curug berarti
air terjun.
Pesona Curug Malela |
Curug Malela
sering disebut orang sebagai Niagara-nya Indonesia, khususnya Bandung. Memang
mirip sih, hanya saja lebih kecil. Biasanya, di curug itu hanya ada satu aliran
air saja yang mengalir deras dari atas ke bawah. Dari kerimbunan pepohonan.
Namun, curug Malela ini lebih lebar dan ada beberapa aliran air. Curug ini
terletak di Kecamatan Rongga, Cililin, Kabupaten Bandung.
Berbasah-basah yuuukkk |
Jika ingin sampai di sini, banyak alternatif
transportasi yang bisa digunakan. Kendaraan pribadi. Motor. Mobil carteran
(borongan). Ada juga angkutan umum. Untuk angkutan umum, bisa menggunakan elf
atau bis kecil dari Bandung. Katanya sih tarifnya sekitar Rp 25.000,-. Ada
mobil jurusan Bandung ( Ciroyom ) - Gunung Halu atau Bandung-Bunijaya. Naiklah
sampai terminal terakhir. Setelah itu lanjut dengan ojeg.
Jika menggunakan ojeg atau motor, kita bisa lebih
mendekati curug. Ada tempat parkir, pas
sebelum tangga menuju curug. Keterampilan dan ketangguhan motor dan
pengemudinya benar-benar harus bisa diandalkan. Mengapa ? Sebelum sampai di
sini ada jalan berbatu yang cukup terjal, menanjak, berbelok dan licin kalau
hujan. Jalan ini cukup lebar, bisa untuk mobil juga sih. Tapi mobil sudah kalah
sebelum berperang. Eiitsss… jangan khawatir ! Jalan berbatu ini tidak terlalu
panjang. Jalan lainnya cukup mulus, kok ! Oh, ya, tarif ojeg dari Gununghalu
atau Bunijaya sampai curug sekitar Rp 150.000,- - Rp 200.000,-. Tawar-tawar aza
yah !
Nah, jika menggunakan mobil pribadi atau omprengan, umumnya,
mobil takluk di tempat parkir sederhana sebelum jalan berbatu ini atau di
perkebunan teh Manjar. Selanjutnya jalan kaki sampai curug. Lumayan cukup jauh
juga sih.
Perjalanan menuju curug
Malela ini menawarkan pemandangan untuk mencuci mata. Menikmati udara
segar. Kita bisa menikmati indahnya
pesawahan dengan aliran sungai yang deras. Hijaunya perkebunan teh. Juga benteng
alam gunung dan perbukitan. Berpadu dengan suasana kampung yang bersih.
Bangunan rumah panggung dan modern. Sungguh, lukisan alam yang luar biasa !
Maha Karya Sang Pencipta Yang Maha Agung.
Sampai di lokasi, penataannya sudah cukup baik. Jika ingin
menikmati pemandangan curug, kita harus menuruni jalan yang sudah dibuat
tangga-tangga. Pavingblok, batu dan mendekati curug, menyusuri tangga tanah.
Hati-hati, di sini licin kalau basah ! Untuk menikmati pemandangan curug ini,
kita bisa memilih. Jauh atau dekat. Jika ingin cukup jauh, kita bisa duduk di
sebuah saung di tanah datar. Tempat ini sih katanya untuk arena berkemah. Jika
ingin berbasah-basah, kita masih harus berjuang menuruni tangga-tangga tanah
lagi dan bersiap pulang dengan tenaga pull hehehe…. Hah… heh… hoh…. ( Eungap euy xixixi… ). Namun, bagi yang
sudah biasa jalan-jalan mah ringan-ringan saja tuh.
Malela dan Tangga |
Di sini sampai lokasi curug ada warung-warung yang
menyediakan minuman ringan, kopi, dan makanan. Bagi yang tidak mau repot dan
berat, mampir saja di warung itu sambil beristirahat, mengatur nafas.
Oh, ya kalau ingin lebih lama lagi. Kalian bisa berkemah
di sekitar curug. Kemarin, saya melihat ada dua tenda di dekat curug. Selain
itu, perkemahan lainnya juga ada di atas. Ingat, wajib bawa peralatan berkemah
yang lengkap. Di sini belum ada penyewaannya.
Tempat berkemah |
Perjalanan saya kemarin, menaklukkan curug Malela, memakan
waktu satu jam. Dimulai dari daerah Tamanjaya, Gununghalu, Cililin. Kebetulan di sini ada orang tua teman, Bapak
H. Sodikin. Berkat negosiasi beliaulah, kami bisa mendapatkan ojeg yang tangguh
dengan harga Rp 100.000,-. Pulang pergi. Ditunggu lagi. Ah, sungguh perjalanan
asyik yang tak terduga. Kami, para Srikandi bisa menaklukkan Curug Malela. Perjalanan berat yang tak
seseram bayangan saya sebelumnya. Bravo
girls !
Srikandi |
Ah, hampir lupa. Ada satu lagi tempat asyik dalam
perjalanan ke Curug Malela ini. Apa itu ? Saya posting di tulisan berikutnya
yah. Monggo mampiir lagi !
Kontak
Ojeg :
1.
Mang Ade : 087825783827
Tidak ada komentar:
Posting Komentar