Teknologi adalah penunjang masa depan dan dibuat untuk
memecahkan masalah. Tetapi pengasuhan orang tua tetap tidak bisa
dipindahtangankan terhadap canggihnya teknologi
(Muhamad Nur Awaludin)
Kecanduan
games termasuk penyakit kronis yang ditandai dengan rusaknya kontrol terhadap
penggunaan materi psychoactive atau perilaku (baik secara biologis, psychologis,
sosiologis dan juga terhadap dimensi spiritual).
Kecanduan games
merupakan suatu kondisi ketika seseorang sangat terikat erat untuk selalu
bermain games sehingga melupakan banyak hal penting lain dalam hidupnya.
Satu-satunya dunia yang paling menarik baginya adalah dunia maya atau dunia
virtual. Seringkali mereka tidak bisa membedakan antara dunia nyata dan dunia
virtual.
Seorang
mantan pecandu games pernah menceritakan pengalamannya saat kondisi seperti
itu. Ia hendak menyebrang jalan dan ada truk di dekatnya. Ia tenang-tenang
saja. Tidak takut. Bahkan tidak berusaha untuk menghindarinya. Dalam
pikirannya, ia berada di dunia virtual yang akan mampu memberikan banyak nyawa
untuknya. Padahal, ia sedang berada di dunia nyata. Menghadapi bahaya. Hampir
ditabrak truk. Tak ada nyawa cadangan. Untungnya, ia masih diselamatkan oleh
Sang Maha Kuasa, Allah SWT ! Ia baru menyadari kesalahannya itu ketika ibunya
meninggal dunia.
Ya,
betapa mengerikannya bahaya akibat kecanduan games. Jika seseorang kecanduan
games bukan hanya nyawa saja yang hilang. Banyak hal lain juga bisa terjadi.
Sebelumnya, ia bisa menjadi pencuri, bolos sekolah, terlibat aksi pornografi,
melakukan aksi kekerasan, berbohong dan perilaku buruk lainnya.
Alasan
Bermain Games
Berdasarkan
riset Yayasan Kita dan Buah Hati,
durasi anak Indonesia bermain games adalah 15 jam dalam satu minggu. Banyak
faktor yang mendorong seseorang, khususnya anak untuk bermain games.
Alasan-alasan itu adalah :
1.
Games dibiasakan atau sengaja disediakan
oleh orang tua.
2.
Bersifat menyenangkan/ menghibur.
3.
Mampu melepaskan stress/ ketegangan.
4.
Mampu menghilangkan kebosanan.
5.
Meningkatkan keterampilan bermain games.
6.
Merasa berkuasa ( Jagoan ).
7.
Merasa dihargai, dibutuhkan, dan
diterima.
Ciri-ciri
Games yang Menimbulkan Kecanduan ( Adiksi ) :
1.
Dapat bermain secara berkelompok.
2.
Terdapat challenge, quest, reward, dan
experience point.
3.
Ada ajang turnamennya.
4.
Jika bertanya pada orang lain, 70%
mereka tahu tentang games-games tersebut.
5.
Bersifat dinamis secara gameplay dan
umumnya adalah game online.
6.
Mempunyai story line/ cerita yang menarik
sehingga gamers menjadi baper.
Beberapa
Games dengan Tingkat Adiksi Super
1.
DOTA 2
2.
World of Warcraft
3.
Zagnarok
4.
League of Legends
5.
Final Fantasy
6.
Ages of Empires
7.
Command and Conquer
8.
Point Blank
9.
Counter strike
10.
Call of Duty
11.
Conflict Vietnam
Mengapa
Anak Kecanduan Games ?
Sebuah
pertanyaan yang menarik sekaligus menggugah dari Bunda Elly Risman. Pertanyaan
tersebut menggiring kita pada sebuah kesadaran akan suatu konsep pendidikan
yang salah. Benar-benar sangat menendang jantung dan ulu hati !
Bunda Elly Risman |
Akar
dari segala persoalan itu adalah kebendaan alias materi. Karena materi itulah,
kita seringkali melupakan hati manusia. Jiwa manusia menjadi kosong, tak
tersentuh ! Kekosongan inilah yang menggiring anak pada dunia virtual yang
mampu membahagiakannya. Menerima dan menghargainya. Mereka lebih nyaman berada
di dunia virtual dibanding dunia nyata.
Tips
Mengatasi/ Menghindari Kecanduan Games
1.
Siapkan mental menjadi orang tua : anak
adalah amanah Allah. Orang tua wajib memenuhi tugas dan tanggung jawabnya
karena Allah.
2.
Tetapkan tujuan pengasuhan anak
Jadikanlah
anak itu sebagai hamba Allah yang bermanfaat untuk orang banyak.
3.
Perkuat landasan agama sebagai pondasi
hidupnya
4.
Pelajari ilmu berkomunikasi yang baik,
efektif dan efisien
5.
Jalin kedekatan hubungan secara batin
dengan anak, ibu dan ayah harus terlibat aktif
6.
Jangan biarkan anak merasakan kesepian/
hampa
7.
Berikan gizi seimbang untuk fisik, jiwa
dan spiritual anak
8.
Serahkan segalanya pada Sang Maha
Pelindung, Allah SWT
9.
Kuasai perkembangan anak
10.
Kuasai kemajuan teknologi
Dengan
bekal pengetahuan tersebut, orang tua diharapkan mampu menghindari bahayanya
dan lebih mampu mengarahkan anak pada pemakaian teknologi (gadget) secara
positif.
Parenting
Gamers
Jika
anak telah terjerat kecanduan games, masih ada harapan untuk disembuhkan.
Inilah beberapa kuncinya.
1.
Orang tua ( ayah dan ibu ) harus kompak
mengatasi anak yang kecanduan games
2.
Telusuri akar permasalahannya
3.
Berkomunikasilah dengan anak dari hati
ke hati. Tak ada salahnya orang tua meminta maaf pada anak akan kesalahan pola
asuh.
4.
Hargai pikiran dan perasaan anak
5.
Perbaiki harga dan kepercayaan diri anak
6.
Cari tahu telah berapa lama anak
kecanduan games dan efek negatifnya. (mencuri, berbohong, pornografi, kekerasan….)
dan atasilah
7.
Orang tua harus siap mendampingi anak
sampai sembuh, mengembalikannya ke jalan yang lurus
8.
Tingkatkan ilmu dan keterampilan
9.
Jelaskan kerusakan otak akibat games
10.
Jelaskan ketentuan agama terkait masalah
itu
11.
Anak harus memiliki keinginan untuk
sembuh
12.
Kurangi games secara perlahan
13.
Sepakati frekuensi dan intensitas anak
bermain games
14.
Libatkan lingkungan sekitar/ keluarga
dekat untuk menjauhkan anak dari games
15.
Lakukan kegiatan bersama selain games:
jalan-jalan, olah raga, kemping, membaca dsb
16.
Hindari mengasuh anak secara
tergesa-gesa
17.
Santailah dengan beban sekolah anak,
susun langkah bersama dan tentukan konsekuensi
18.
Jadikan keluarga sebagai control utama
dan pertama dari segala aktivitas anak.
Nah, tentunya
orang tua sudah seharusnya menyadari penyakit baru di abad millennium ini. Jika
hal itu terjadi pada anak kita, orang tua harus bermental baja untuk
menyembuhkan anaknya kembali sehat seperti sedia kala. Jangan berputus asa !
Selalu ada harapan di setiap peristiwa ! Good
luck ! Keep smile !