MENIKMATI
WISATA BUDAYA ALOR
Judul
Buku :
Swarna Alor ( Impian di Langit Timur )
Penulis : Dyah Prameswarie
Penerbit :
Metamind
Tahun
Terbit :
2015
Jumlah
Halaman : 278 halaman
Bagaimanakah
membangun sebuah karir di masa depan ? Langkah-langkah apa yang akan kita
tempuh untuk meraih impian itu? Inilah pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul
di masa remaja. Pada usia itu, kita seringkali dibingungkan oleh banyak hal,
banyak pilihan, benturan sikap dan ketidaktahuan. Namun, hidup harus terus
berlanjut. Walaupun pergolakan tetap terjadi, kita harus berani melangkah.
Berani menentukan pilihan. Berani bersikap dan berani mengambil resiko. Hingga
pada saatnya nanti, kita tiba pada jalan yang menjadi takdir hidup. Membangun
sebuah karir untuk masa depan memang sulit, jika ingin berhasil. Kekuatan hati
menjadi salah satu kunci untuk meraih kesuksesan itu. Kita harus berani
melangkah, memulai perjalanan. Jangan lupa untuk meminta restu orang tua,
karena itulah landasan kesuksesan kita yang abadi. Inilah gambaran umum cerita
novel terbaru karya penulis produktif, Dyah Prameswarie.
Latar
budaya kampung Alor yang memesona menjadi daya tarik utama novel ini. Di sini,
kita memperoleh pengetahuan yang cukup lengkap tentang kain tenun alor. Bagaimana
proses pembuatan hingga upaya untuk menggaungkan keunggulan kain ini ke luar
daerah bahkan ke luar negeri. Ada satu kebanggan khusus yang terselip saat
membaca novel ini.
Di
kampung inilah dua tokoh utamanya, Mbarep dan Lilo memulai karier mereka. Kebengalan
sifat remaja banyak mewarnai cerita. Sifat-sifat itu pulalah yang berhasil
menciptakan konflik-konflik dan merangkainya menjadi kisah menarik sekaligus
inspiratif. Inilah yang menjadi kekuatan novel. Cerita mengalir sempurna
seperti realita. Bab demi bab tersusun dari nama-nama pelaku utama ini secara
bergantian, seperti episode-episode drama.
Namun,
konflik yang terbangun terasa seperti kue brownies, bantat. Konflik tersebut
tidak diciptakan secara tajam. Penulis seperti ragu untuk mengklimakskan
cerita. Pembaca seperti mendaki bukit yang rendah ketika membaca novel ini.
Namun
demikian, novel ini layak dibaca oleh siapapun, khususnya remaja. Tak ada zat
yang berbahaya. Bahasa gaul yang digunakan menjadi tambahan rekomendasi bahwa
novel ini sangat cocok untuk remaja. Bacaan yang ringan tapi sarat makna.
Dengan membaca novel ini, kita akan banyak belajar tentang sebuah kehidupan
baru. Kita bisa mendapatkan gambaran yang jelas tentang salah satu cara yang
bisa ditempuh remaja untuk mengawali karir cemerlangnya di masa depan. Juga
sebuah harapan untuk semakin menumbuhkan kecintaan kita pada tanah air
tercinta, Indonesia.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus