Pendidikan
berkualitas tetap masih menjadi pembicaraan yang menarik. Pendidikan
berkualitas masih menjadi tujuan dari proses pembelajaran di Indonesia.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh banyak pihak, sekolah, swasta, maupun
pemerintah.
1. Proses Pembelajaran Harus Menjadi Suatu Gerakan
Budaya
Ini artinya belajar itu bukan sebuah
keterpaksaan. Belajar itu adalah sebuah kebiasaan positif. Siswa belajar karena
senang, karena merasa butuh. Siswa belajar berdasarkan hati. Sejatinya,
pendidikan itu adalah mengasah hati manusia. Pendidikan itu tidak hanya
berorientasi pada otak manusia, tapi juga hatinya. Jika ini terlaksana takkan
ada istilah pinter keblinger.
The Heart of School |
Kembangkan The Heart of School ! Jantung sekolah itu adalah mesjid dan
perpustakaan. Pengembangan ini pada akhirnya akan memunculkan budaya literasi,
gemar membaca dan menulis. Kedua hal ini merupakan tanda dari peradaban manusia
yang sudah maju. Pendidikan memiliki sumbangsih besar pada peradaban manusia.
2. Guru Profesional
Kunci dari pendidikan yang
berkualaitas itu ada pada guru yang profesional. Guru memiliki niat untuk
memajukan pendidikan, memiliki komitmen dan integritas yang tinggi. Apapun yang
terjadi, guru tetap memiliki semangat untuk melaksanakan tugasnya dengan baik.
Ada empat tipe guru, yaitu :
a. Pengamat analitik :
Guru yang hanya mampu berkeluh kesah, mengkritik tetapi tidak memiliki
kontribusi yang positif. Istilah awamnya adalah omdo ( omong doang ).
b. Guru gagal :
Guru seperti ini biasanya malas dan tidak bertanggung jawab, sehingga sering meninggalkan kewajibannya dan
tidak memiliki kontribusi positif pada dunia pendidikan.
c. Guru yang tidak terarah :
Guru seperti ini rajin, bertanggung jawab, loyal, tetapi tidak memiliki
visi. Guru dengan tipe seperti ini dapat berkontribusi positif setelah diberi
pengarahan atau pelatihan.
d. Guru Ideal :
Guru tipe ini merupakan pertemuan antara abstraksi dan komitmen yang tinggi pula.
3.
Networking
Pendidikan yang berkualitas atau nomor satu itu takkan bisa
terpisahkan dari sebuah
jaringan, komunitas, pertemanan dan sejenisnya. Sekolah wajib bekerja
sama dengan pihak lain untuk meningkatkan kualitasnya tersebut.
Kepala sekolah harus bisa menjadi dirigen angklung yang
sukses. Hal tersebut bermakna bahwa seorang kepala sekolah itu harus mampu
mengarahkan warga belajarnya yang berbeda-beda pada satu tujuan yang sama,
yaitu keberhasilan pendidikan. Semua perbedaan itu diterima dan dikembangkan
demi sebuah kemajuan dalam proses pembelajaran.
4. Kreatif
Orang kreatif itu bagian dari sikap
optimis. Orang yang optimis akan tetap bertahan dan berjuang pada rintangan
yang menghadangnya. Sebaliknya, orang yang pesimis akan tetap berkeluh kesah
sekalipun yang datang adalah peluang bagus.
Banyak hal yang harus diciptakan,
dikondisikan dan dilakukan untuk meraih pendidikan yang berkualitas itu. Orang
bilang menjadi nomor satu itu pasti mengalami proses, perjalanan panjang dan
perjuangan. Tak akan ada kesuksesan tanpa usaha keras di dalamnya.
Pertanyaannya adalah : Siapkah kita menerima, melakoni dan memperjuangkannya
sampai puncak keberhasilan ? Jika pendidikan ingin berhasil, harus ada kerja
sama dari semua pihak. Setuju ? Yuk, kita mulai dengan perjalanan ini !
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus