BAHAGIA
DAN SUKSESMU TUH DI SINI
|
Ada Surga di Rumahmu, Mizan Production
|
Ramadhan dikirim oleh orang tuanya ke pesantren agar
menjadi orang yang berhasil. Setelah bertahun-tahun belajar dan mengabdi di
pesantren, ia dan sahabat-sahabatnya ingin mencari sesuatu yang baru.
Kesempatan itu datang, saat pesantren menjadi lokasi syuting. Seorang crew film
memberikan sebuah penawaran kepadanya untuk mengembangkan kemampuan bela
dirinya. Akhirnya, ketiga sahabat itupun merantau ke Jakarta dengan impian
besar. Sayang, jalan tak semulus harapan. Ada saja hambatan yang datang untuk
mencapai impian itu. Pada akhirnya, Ramadhan kembali pulang ke kampung halaman.
Ia mengkhawatirkan ibunya yang sakit keras. Setelah kepulangannya itu, ia
berkesempatan menjadi penceramah untuk menggantikan gurunya, ustadz Attar.
Akhirnya, ia berhasil memenuhi keinginan orang tua menjadi ustadz.
Film ini memiliki nilai didaktis yang sangat tinggi. Di
tengah arus modernisasi dan materi, film ini menawarkan suatu kebutuhan
mendasar manusia yang sudah mulai dilupakan bahkan ditinggalkan orang. Hidup
bukan hanya sekedar mengejar kebutuhan duniawi yang tak berbatas. Namun,
membahagiakan orang tua adalah hal utama dalam hidup manusia. Tanpa disadari,
kita sudah mulai mengalahkan kepentingan orang tua dengan kepentingan duniawi.
Ustadz Ahmad Al Habsy mengatakan, “ Ibu akan rela berkorban untuk 10 orang
anaknya. Namun seorang anak belum tentu bisa mengorbankan segalanya demi
seorang ibu. Demikian pula dengan ayah. Ayah akan berjuang sekuat tenaga untuk
kebutuhan sepuluh anaknya. Namun, belum tentu, seorang anak akan melakukan hal
yang sama seperti itu. Satu nasehat yang mampu menohok ulu hati kita. Betapa
selama ini, kita sering mengabaikan dan melupakan jasa-jasa orang tua.
Mengabaikan mereka demi karir dan kebutuhan duniawi lainnya. Kesuksesan dan
kebahagiaan itu sangat dekat dengan kita. Kesuksesan dan kebahagiaan itu adalah
ridha orang tua. Dengan ridha orang tua, segala urusan hidup kita akan mengalir
dengan lancar. Inilah makna yang tersirat dalam judul film ini, Ada
Surga di Rumahku.
Mengamati dialog-dialognya, film ini cukup banyak
menggunakan bahasa Palembang. Tapi, kita tidak perlu khawatir, karena ada
terjemahannya langsung menggunakan bahasa Indonesia. Di samping itu, banyak juga kalimat-kalimat bertuah yang bisa
menjadi pelajaran untuk kita. Ilmu itu
dekat dengan orang yang berani. Banyaklah bergaul dengan orang-orang yang
berilmu. Cintai orang yang cinta ilmu. Ridha orang tua adalah sumber keberkahan
hidup. Kunci surga adalah orang tua yang mendekatkan diri kita kepada surga.
Di
samping itu, selama tayangan film ini, mata kita senantiasa dimanjakan dengan
pemandangan alam yang memukau. Kharisma Jembatan Ampera dan sungai Musi yang
memesona. Selain nilai didaktis, pendeskripsian latar film ini cukup sempurna.
Dari
segi alur, film ini termasuk datar. Konflik yang muncul kurang dikembangkan
menjadi sesuatu yang menarik. Kita tidak akan menemukan pemikat berupa konflik
yang tajam dan menegangkan seperti di film-film pada umumnya. Jalan menuju surga
itu sangat datar, tidak ada aral melintang seperti dalam kehidupan nyata. Cinta
segitiga antara Ramadhan, Nayla dan Kirana hanyalah bumbu penyedap yang kurang
memberikan rasa. Demikian pula, warga masyarakat yang menentang ceramah ustadz
Ramadhan di sebuah kampung. Jika hal ini dikembangkan lebih mendalam, film ini
tentunya akan lebih hidup lagi. Misteri cinta segitiga itu mirip sinetron Si
Doel-nya Rano Karno. Akankah ada sekuel kedua film ini ? Walaupun demikian,
penonton sangat terhibur dengan adegan atau dialog-dialog yang cukup sering
mengundang tawa. Tangis yang berderaipun menjadi mereda kembali.
Dari
segi pemeranan, para artis pendukung seperti Husen Idol, Zee Zee Shahab, Elma
Theana dan Ustadz Ahmad Al Habsy juga tidak mendapatkan tantangan akting yang
luar biasa. Peran yang dilakoni tidak jauh berbeda dengan keseharian mereka.
Namun, mereka mampu memainkan tokoh-tokohnya dengan baik. Aura ustadz atau
penceramah yang diperankan oleh Husen Idol cukup memberi warna, terlebih lagi
Ramadhan kecil.
Dibalik
semua itu, film ini wajib ditonton oleh seluruh lapisan masyarakat. Film ini
menyimpan harta karun yang luar biasa, mampu memberikan kekayaan batin bagi
kita. Menumbuhkan kesadaran baru kepada kita. Membangkitkan semangat. Suatu
nilai didaktis yang takkan mampu terbayar oleh apapun juga. Seperti film-film
sebelumnya, Mizan Production selalu memberikan tontonan yang menghibur dan
menginspirasi. Yuk, kita rame-rame ke bioskop kesayanganmu mulai 2 April mendatang, ya !