3/28/2015

BEBEK KALEYO MAKNYUS



Siang yang agak redup mencari makan di daerah Pasteur. Aku ingat ada baso Solo yang terkenal enak. Tetapi apes ternyata  tutup. Untungnya di ujung jalan, pas belokan jalan Pasir Kaliki ada tempat makan baru. Katanya sih baru dibuka 30 Januari 2015.  Mau tahu namanya ? Yup, betul Bebek Kaleyo. Kata temen-temen makanannya enak, lho ! So, siang itu aku mangkal deh di sono.
           
pesen makanan yuk
Makanan yang kupesan adalah nasi merah, bebek peking, sate bebek dan kutantang diriku pada sayuran pahit yang sering dihindari orang banyak, yaitu tumis pare dan daun  pepaya. Untuk minumnya, aku memesan jeruk hangat. Tak sabar aku  ingin  menikmatinya.  Aduh, makanan yang kubawa ternyata cukup banyak. Ah, untung ada mas-mas yang cekatan membawa nampanku sampai di meja. Alhamdulillah, hari ini jadi bu Mega. Pelayanan prima.
         
Menu Bebek Peking dan Sate Bebek

  
Sambil menikmati alunan  musik, aku mulai menikmati hidangan di Bebek Kaleyo. Ssst… ini Tempat Makan  Enak,  Nyaman dan Murah di Bandung, kuliner bandung lho. Rasanya ? Suapan pertama membuatku ketagihan. Daging bebek pekingnya empuk, berbumbu dan maknyuuuss luar biasa !  Tambah segar dengan sambal mangga. Ajaibnya lagi, temanku  yang semula tidak suka bebek jadi ketagihan. Pas banget, kaleyo. Mindo lagi. Ketagihan. Pengen dua kali  bahkan mungkin lebih. Rekomendasi temanku ternyata benar. Enak banget ! Pare dan daun pepaya yang pahitpun menjadi santapan yang nikmat. Kekhasannya masih ada tapi cara pengolahan dan bumbu rahasianya menjadikan makanan pahit ini nyaman di lidah. Sampe-sampe dua pring kecil sayuran itu licin tandas,  tak bersisa. Luar biasa ! Sate bebeknya ? Super empuk ! Ah, benar-benar makan siang yang menggoyang lidah. Kaleyo… Kaleyo… Kaleyo !
            Bagi Anda yang suka bebek, banyak menu yang ditawarkan. Bebek Cabe Ijo, bebek bakar, Bebek Cetar, Bebek Kremes, Bebek Rica, Bebek Muda, Bebek tanpa kulit, Bebek Utuh. Harga yang paling mahal adalah bebek utuh Rp 98.000,-. Namun jika tak suka, ada juga menu ayam goreng kremes, ayam cabe ijo, ayam bakar, ayam sori dan ayam cetar. Selain itu, minumannya pun bermacam-macam. Ada the leci, sop durian, jeruk hangat, es campur, wedang jahe, es lidah buaya, es mangga, es pala, es kelapa batok, es kelapa jeruk dan jus stamina. Dengan ragam menu pilihan itu, tempat makan ini cocok untuk rame-rame.
           
Bebek Kaleyo, Pasir Kaliki
Tempat makan ini ada di pertigaan jalan Paster dan jalan Pasir Kaliki. Tempat makannya pun nyaman banget. Lapang,  luas dan bernuansa jawa dengan kayu-kayu jati. Joglo dengan tiang-tiang besarnya dan meja-meja serta kursi kayunya.  Serasa kuliner di kampung Jawa dengan angin semilir menerpa wajahku.  Betah   rasanya berlama-lama di sini sambil menikmati dim sum. Ngobrol bareng teman. Bercanda. Pokoknya tempat ini nyaman untuk nongkrong sambil makan-makan. Narsis juga bisa. Banyak juga keluarga yang datang ke sini. Ah, benar-benar tempat yang  nyaman. Walaupun berada di pinggir jalan, tapi suasana tetap adem. Bebek Kaleyo memang juara ! Makan lagi di sinih nyoo ! Harganyapun tak menguras kantong ! Benar-benar asyik. Bebek Kaleyo Tempat Makan Enak dan Murah di Bandung ! Anda berminat ? Silakan datang saja ke Jalan Pasir Kaliki no 185-189 ! Perempatan jalan Pasteur, sebrang Rumah Sakit Hasan Sadikin. Sekali datang pasti Kaleyo !

3/23/2015

REVIEW FILM ADA SURGA DI RUMAHMU


BAHAGIA DAN SUKSESMU TUH DI SINI

           
Ada Surga di Rumahmu, Mizan Production

Ramadhan dikirim oleh orang tuanya ke pesantren agar menjadi orang yang berhasil. Setelah bertahun-tahun belajar dan mengabdi di pesantren, ia dan sahabat-sahabatnya ingin mencari sesuatu yang baru. Kesempatan itu datang, saat pesantren menjadi lokasi syuting. Seorang crew film memberikan sebuah penawaran kepadanya untuk mengembangkan kemampuan bela dirinya. Akhirnya, ketiga sahabat itupun merantau ke Jakarta dengan impian besar. Sayang, jalan tak semulus harapan. Ada saja hambatan yang datang untuk mencapai impian itu. Pada akhirnya, Ramadhan kembali pulang ke kampung halaman. Ia mengkhawatirkan ibunya yang sakit keras. Setelah kepulangannya itu, ia berkesempatan menjadi penceramah untuk menggantikan gurunya, ustadz Attar. Akhirnya, ia berhasil memenuhi keinginan orang tua menjadi ustadz.
          Film ini memiliki nilai didaktis yang sangat tinggi. Di tengah arus modernisasi dan materi, film ini menawarkan suatu kebutuhan mendasar manusia yang sudah mulai dilupakan bahkan ditinggalkan orang. Hidup bukan hanya sekedar mengejar kebutuhan duniawi yang tak berbatas. Namun, membahagiakan orang tua adalah hal utama dalam hidup manusia. Tanpa disadari, kita sudah mulai mengalahkan kepentingan orang tua dengan kepentingan duniawi. Ustadz Ahmad Al Habsy mengatakan, “ Ibu akan rela berkorban untuk 10 orang anaknya. Namun seorang anak belum tentu bisa mengorbankan segalanya demi seorang ibu. Demikian pula dengan ayah. Ayah akan berjuang sekuat tenaga untuk kebutuhan sepuluh anaknya. Namun, belum tentu, seorang anak akan melakukan hal yang sama seperti itu. Satu nasehat yang mampu menohok ulu hati kita. Betapa selama ini, kita sering mengabaikan dan melupakan jasa-jasa orang tua. Mengabaikan mereka demi karir dan kebutuhan duniawi lainnya. Kesuksesan dan kebahagiaan itu sangat dekat dengan kita. Kesuksesan dan kebahagiaan itu adalah ridha orang tua. Dengan ridha orang tua, segala urusan hidup kita akan mengalir dengan lancar. Inilah makna yang tersirat dalam judul film ini, Ada Surga di Rumahku.
            Mengamati dialog-dialognya, film ini cukup banyak menggunakan bahasa Palembang. Tapi, kita tidak perlu khawatir, karena ada terjemahannya langsung menggunakan bahasa Indonesia. Di samping itu,  banyak juga kalimat-kalimat bertuah yang bisa menjadi pelajaran untuk kita. Ilmu itu dekat dengan orang yang berani. Banyaklah bergaul dengan orang-orang yang berilmu. Cintai orang yang cinta ilmu. Ridha orang tua adalah sumber keberkahan hidup. Kunci surga adalah orang tua yang mendekatkan diri kita kepada surga.
Di samping itu, selama tayangan film ini, mata kita senantiasa dimanjakan dengan pemandangan alam yang memukau. Kharisma Jembatan Ampera dan sungai Musi yang memesona. Selain nilai didaktis, pendeskripsian latar film ini cukup sempurna.
Dari segi alur, film ini termasuk datar. Konflik yang muncul kurang dikembangkan menjadi sesuatu yang menarik. Kita tidak akan menemukan pemikat berupa konflik yang tajam dan menegangkan seperti di film-film pada umumnya. Jalan menuju surga itu sangat datar, tidak ada aral melintang seperti dalam kehidupan nyata. Cinta segitiga antara Ramadhan, Nayla dan Kirana hanyalah bumbu penyedap yang kurang memberikan rasa. Demikian pula, warga masyarakat yang menentang ceramah ustadz Ramadhan di sebuah kampung. Jika hal ini dikembangkan lebih mendalam, film ini tentunya akan lebih hidup lagi. Misteri cinta segitiga itu mirip sinetron Si Doel-nya Rano Karno. Akankah ada sekuel kedua film ini ? Walaupun demikian, penonton sangat terhibur dengan adegan atau dialog-dialog yang cukup sering mengundang tawa. Tangis yang berderaipun menjadi mereda kembali.
Dari segi pemeranan, para artis pendukung seperti Husen Idol, Zee Zee Shahab, Elma Theana dan Ustadz Ahmad Al Habsy juga tidak mendapatkan tantangan akting yang luar biasa. Peran yang dilakoni tidak jauh berbeda dengan keseharian mereka. Namun, mereka mampu memainkan tokoh-tokohnya dengan baik. Aura ustadz atau penceramah yang diperankan oleh Husen Idol cukup memberi warna, terlebih lagi Ramadhan kecil.
Dibalik semua itu, film ini wajib ditonton oleh seluruh lapisan masyarakat. Film ini menyimpan harta karun yang luar biasa, mampu memberikan kekayaan batin bagi kita. Menumbuhkan kesadaran baru kepada kita. Membangkitkan semangat. Suatu nilai didaktis yang takkan mampu terbayar oleh apapun juga. Seperti film-film sebelumnya, Mizan Production selalu memberikan tontonan yang menghibur dan menginspirasi. Yuk, kita rame-rame ke bioskop kesayanganmu mulai 2 April mendatang, ya !

3/21/2015

XL DAN PERSIB : PANGERAN BIRU BANDUNG



Peresmian XL 4G LTE
Pusat perbelanjaan Paris Van Java Bandung menjadi saksi lahirnya Pangeran Biru Bandung yang kedua. Lho, kok dua ? Pangeran Biru Bandung biasanya identik dengan perkumpulan sepak bola asal kota kembang, Persib. Namun, Jumat, 20 Maret 2015, Bandung menggenapkan pangerannya dengan acara Peluncuran XL 4G LTE. Tempat berlangsungnya acara di restoran BMC Paris Van Java bernuansa biru. Tim kerja XL juga berkaos biru. Panggung utama juga dihiasi kain warna biru. Baju pembawa acara, Jodipun tak luput dari warna pangeran tersebut. Lahirnya pangeran kedua itu juga diperkuat dengan kedatangan Walikota Bandung, Ridwan Kamil dan Direktur Persib, Kang Farhan. Sahkan Bandung memiliki dua pangeran biru ? Soklah sing alakurnya ngamajukeun kota Bandung khususna, Jawa Barat tong hilap !
            Dalam acara tersebut,  XL memproklamirkan diri sebagai yang pertama menggunakan 4G di Indonesia. Kita kalah cepat dengan negara-negara lain yang sudah terlebih dahulu menggunakannya, bahkan oleh Kamboja sekalipun. Tapi, biarlah terlambat asal ada yang memulainya, ya ! Dengan peluncuran program baru ini, XL akan mendukung pelaksanaan Konferensi Asia Afrika yang akan berlangsung pada 24 April mendatang, mendukung program Bandung Teknopolis dan hal lain yang berbasis internet. Kita berharap adanya 4G LTE akan mempermudah kita, warga Bandung khususnya untuk  memanfaatkan jasa internet secara positif. Terhindar dari kemacetan di dunia maya saat mengakses data. Mengefektifkan dan mengefisienkan waktu berinternet ria karena kecepatannya bisa mencapai 100 Mbps dalam waktu 2 detik saja. Luar biasa ! Di masa depan, mungkin segala aspek kehidupan kita akan dihubungkan oleh teknologi canggih ini. Wow deh !
            Dalam siaran persnya, 4G LTE merupakan teknologi jaringan telekomunikasi tercanggih saat ini. Keunggulannya adalah kecepatan, efisiensi jaringan dan jangkauan layanan. Oleh karena itu, pengguna bisa memperoleh kecepatan dan kestabilan akses layanan data yang lebih baik, termasuk untuk mengunduh file besar, seperti foto dan video. XL berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan dan pengalaman pelanggan yang lebih baik. Di samping itu, bersumber pada Wikipedia, 4G LTE merupakan standar komunikasi nirkabel yang menggunakan jaringan GSM / EDGE dan UMTS / HSDPA untuk mengakses data dengan kecepatan tinggi menggunakan telepon seluler atau perangkat mobile lainnya. 4G LTE ini merupakan penerus jaringan 3G. Teknologi ini mampu mengunduh sampai tingkat 300 mbps dan upload 75 mbps.   
            Acara berlangsung cukup ceria dengan kehadiran pembawa acara kocak, Jodi yang didukung penuh oleh Yuli. Diawali dengan makan siang bersama, lalu berlanjut pada acara inti. Sebagai rangkaian acara seremoni, sambutan pertama disampaikan oleh Direktur Service Manajemen XL, Bapak Ongki Kurniawan , berikutnya Dirjen SDPPI Kemenkominfo, DR Muhammad Budi Setiawan, dan Walikota Bandung, Ridwan Kamil. Lalu, acara puncak, yaitu peresmian program XL 4G LTE dengan cara penekanan tombol bersama antara Pak Ridwan Kamil, Pak Ongki dan Pak Iwan. Imbasnya Lamborghini meraung-raung hebat memanggil para pemakai internet. Selanjutnya, acara hiburan dengan menampilkan artis Adera. Malam itu, Bandung ditutup dengan sebuah harapan akan masa depan dunia maya yang lebih baik.

Featured Post

Festival Cireundeu Cimahi: Maknyus, Icip-Icip Nasi Goreng Rasi

  Halo sobat yayuarundina.com – Kali ini, kita jalan-jalan tipis di dalam kota Cimahi. Tanpa disengaja muncul informasi acara Festival Cire...