Apa yang kalian lakukan pada musim
liburan ini ? Jalan-jalan ke pusat perbelanjaan ? Pergi ke pantai ? Makan-makan
di suatu obyek wisata ? Atau menggerutu karena terjebak macet saat pergi keluar
kota ?
Keindahan Alam Situ Cisanti |
Bagaimana
jika liburan itu kita kemping seperti anak pramuka ? Yah, itu satu pilihan
tepat untuk cuci mata dan cuci otak. Refresh. Menikmati indahnya alam. Hijaunya
dedaunan. Beningnya air. Dan, tentu yang sudah mulai langka ada di kota adalah
menghirup udara segar dan bersih. Mau ?
Kilometer Citarum 0 |
Salah
satu tempat kemping yang memesona itu adalah Situ Cisanti. Situ atau danau ini
merupakan bagian dari perkebunan teh Malabar, Pangalengan Kabupaten Bandung. Tepatnya
di desa Kertasari. Dari tempat inilah asal muasal air sungai Citarum mengalir.
Oleh karena itu, kita bisa melihat tulisan Kilometer Citarum O yang cukup besar
dan mencolok dengan warna merah.
Pabrik Teh |
Untuk
sampai ke tempat ini memang agak susah. Tidak ada angkutan umum. Danau ini bisa
dijangkau dengan mobil sendiri atau motor. Dari Bandung bisa ditempuh sekitar
dua jam tanpa macet dengan kecepatan sedang, karena sambil menikmati hijaunya
perkebunan teh yang menggoda mata sekaligus juga menggoda untuk berdiam
sejenak, foto-foto.
pesona perkebunan teh |
Tempat
kemping ini memang belum dikelola secara professional. Fasilitasnya belum
bagus, kecuali tempat parkir yang agak luas. Oleh karena itu, kita wajib
mempersiapkan segala sesuatunya demi kenyamanan. Peralatan kemping, makanan,
alat masak dan sebagainya. Kecuali, jika ingin kemping dengan gaya anak muda.
Ada beberapa warung yang menjual makanan dan minuman ringan serta menu wajib
kemping: supermi. Kita bisa juga membeli kayu bakar untuk api unggun atau masak
rimba.
Spot kemping |
Namun,
kemping di sini menawarkan keindahan alam yang asyik banget. Pemandangan danau
yang indah. Kita bisa mencari tempat kemping di beberapa tempat. Di pinggir
danau. Di bawah pepohonan. Di dekat tulisan Kilometer Nol. Di dekat dermaga.
Kita tinggal memilih tempat yang disukai, dekat dengan tempat parkir atau makin
menjauh.
Tepi danau |
Tantangan
terberat dalam kegiatan ini adalah udara dingin setelah tengah malam menuju
pagi. Apalagi jika api unggunnya padam. Seringkali kita terbangun karena
kedinginan, bahkan tidak bisa tidur karena menggigil atau batuk-batuk. Tapi,
kalau baju dan peralatan kemping kita sudah cocok untuk udara seperti itu pasti
nikmat.
Saat
bangun di subuh hari, kita sarapan. Lalu, berjalan-jalan mengelilingi danau
sambil menikmati indahnya alam dalam balutan kabut. Sungguh luar biasa ! Selain
itu, kita juga bisa mengamati para pemancing yang dengan sabar menanti ikan.
Sejak sore hari, mereka sudah berada di pinggir danau. Mungkin kita bisa juga
membeli hasil tangkapannya untuk dibakar sendiri dalam api unggun atau
oleh-oleh. Ikannya adalah Nila. Hmmm… yummy !