11/07/2013

CERITA ABG YANG UNIK : BOTOL DAN PRESTASI



Banyak cerita ABG yang beredar di berbagai media. Yang paling sering kudapatkan adalah cerita ABG yang bernada negatif seperti video porno yang terjadi baru-baru ini. Cerita ABG yang menghilang karena facebook. Juga sejuta cerita ABG lainnya yang seringkali membuat hati ini miris dan berdenyut-denyut. Tidak adakah cerita ABG yang positif? Cerita ABG berprestasi yang membanggakan ?  Dari sekian cerita ABG yang tidak pasti itu. Aku telah menemukan sesuatu cerita ABG. Namun, ada cerita ABG yang unik.
Ada sesuatu yang berbeda saat aku memasuki kelas pagi ini. Di setiap meja siswa, berdiri dengan gagah botol-botol minuman ukuran satu liter. Di semua meja.
“Ada acara apakah ini ?” pikirku.
Tanpa membuang waktu, aku segera menanyakannya pada siswa-siswi itu.
“Pesta minum bareng, Bu,” jawab mereka.
Aku mengerutkan kening.
” Bukankah ini jam pelajaran ? Hmmhh …,” pikirku.
Seolah memahami kebingunganku, seorang siswa yang duduk di bangku depan segera memberikan penjelasan yang pasti.
“Ini semua untuk Kak Itsnan, Bu. Kami mengumpulkan botol-botol kosong ini. Isinya nanti akan kami minum bersama-sama saat jam istirahat.”
            Aha, aku teringat pada peistiwa dua hari yang lalu. Siswa sekolah kami, Itsnan Widiantoro memenangkan lomba roket dan dia akan bertanding di tingkat internasional pada Desember mendatang. Kalau tidak salah di Vietnam. Oleh karena itu, dia harus banyak berlatih.
            Keluarga Itsnan bukanlah keluarga kaya. Prestasi itu menorehkan kebanggaan sekaligus juga kebingungan. Untuk berlatih, dibutuhkan banyak botol-botol minuman itu. Itsnan harus membuat berbagai macam roket dengan beberapa perhitungan. Ketiadaan bukan alasan untuk menghentikan langkah menuju prestasi. Ketiadaan harus disiasati. Prestasi takkan tercapai tanpa perjuangan. Inilah sebuah cerita ABG yang menarik.
            Botol dan prestasi menjadi simbol lunturnya ketiadaan dalam cerita ABG ini. Dalam botol-botol itu tersimpan kekuatan kebersamaan yang saling melengkapi. Kerja sama. Membangun jejaring sosial merupakan salah satu cara untuk berprestasi dalam status ekonomi yang sulit. Manusia itu memang makhluk sosial. Dia tidak dapat hidup sendiri. Dia membutuhkan orang lain. Orang lain akan memberikan warna dan juga akan melengkapi kekurangan seseorang. Tidak semua orang berstatus kaya. Tidak pula berstatus miskin. Hidup memang berbeda-beda. Perbedaan itu diciptakan untuk saling mengenal. Orang kaya membutuhkan orang miskin. Orang miskin membutuhkan orang kaya. Simbiosis mutualisma.
            Dalam cerita ABG ini, seorang remaja dari keluarga tidak mampu membutuhkan remaja-remaja lain untuk mendukung prestasinya. Sebaliknya, remaja-remaja itu membutuhkan Itsnan sebagai inspirator, mentor, bahkan kakak. Semoga jalinan kerjasama itu akan menorehkan prestasi-prestasi lain yang lebih membanggakan. Prestasi sebagai simbol sehatnya generasi muda Indonesia, lahir dan batin. Simbol dari dari cerita ABG yang akan membuat semua orang tersenyum lega. Cerita ABG tidak hanya bernada miring saja. Namun, banyak juga cerita ABG lain yang bernilai positif.


Artikel ini turut mendukung gerakan PKK Warung Blogger

Featured Post

Festival Cireundeu Cimahi: Maknyus, Icip-Icip Nasi Goreng Rasi

  Halo sobat yayuarundina.com – Kali ini, kita jalan-jalan tipis di dalam kota Cimahi. Tanpa disengaja muncul informasi acara Festival Cire...