Dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia berpotensi
menjadi bahasa internasional asalkan didukung oleh sumber daya manusia
Indonesia yang hebat.
Program sekolah RSBI/SBI memunculkan
kekhawatiran adanya bentuk baru nan halus akan adanya suatu penjajahan terhadap
budaya dan bahasa Indonesia, mengingat mental bangsa kita yang tidak sekuat
mental bangsa Jepang yang percaya diri dengan segala kemampuan dan
keberadaannya.
Namun, sebagai sebuah bangsa yang
ingin maju, kita tidak bias lagi mundur ke belakang. Kita harus bersikap
terbuka dengan segala perubahan yang terjadi di dunia ini. Demikian pula dengan
Budaya dan Bahasa Indonesia. Inilah mungkin salah satu dampak globalisasi.
Tanpa batas ruang, waktu dan tempat. Jika kita tengok kasus-kasus ke belakang,
budaya Indonesia sebenarnya memiliki nuilai jual dan berpotensi untuk
dikembangkan lebih maju lagi. Banyak orang asing yang jatuh cinta pada budaya
kita. Selanjutnya, tinggal orang-orang Indonesia sendiri yang mengemas budaya
tersebut dalam beragam bentuk yang menarik. Jangan dilupakan hak ciptanya agar
budaya Indonesia ini dapat dilindungi dari kejahatan intelektual. Bahasa
Indonesia pun bias eksis di dunia internasional.
Bahasa Indonesia memiliki fungsi dan
kedudukan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pertma, sebagai
bahasa persatuan. Bahasa Indonesia menjadi sarana berkomunikasi antarsuku
bangsa yang beragam. Kedua, sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan.
Bahasa Indonesia digunakan untuk mengkaji, memahami, dan memelajari berbagai
macam ilmu pengetahuan. Ketiga, sebagai bahasa Negara. Bahasa Indonesia
digunakan sebagai media berkomunikasi untuk acara atau kegiatan-kegiatan
kenegaraan.
Dalam kedudukannya sebagai bahasa
Negara itulah, bahasa Indonesia bias masuk dalam pergaulan internasional.
Indonesia kini sudah banyak dikenal oleh masyarakat dunia. Dalam sebuah berita
di harian umum Pikiran Rakyat beberapa waktu yang lalu terungkap bahwa bahasa
Indonesia telah dipelajari oleh 40 negara. Ini merupakan kebanggaan tersendiri
bagi kita, tinggal kita menyikapinya lebih positif lagi.
Kita harus yakin dengan hal itu,
berkemauan untuk itu dan percaya diri menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa negara dengan orang asing.
Sehubungan dengan itu, ada beberapa
hal yang dapat dilakukan. Pertama, manusia Indonesia harus meningkatkan skill, wawasan, dan pengetahuan sehingga
kelak dapat dipandang oleh bangsa lain sebagai manusia-manusia yang
berkualitas. Kedua, manusia Indonesia tentu saja harus memperluas pergaulan
dengan bangsa-bangsa lain. Faktor pendukung utamanya tentu saja manusia
Indonesia harus menguasai bahasa Inggris sebagai bahasa dunia.Secara
berdampingan, kita menggunakan kedduanya dalam berkomunikasi. Sebuah iklan telah
membuka langkah kearah itu. Hal tersebut bias menjadi sebuah inspirasi. Ketiga,
bangsa Indonesia juga harus menumbuhkan citra positif di mata dunia agar mereka
menaruh respek positif juga kepada kita.
Keempat, bangsa Indonesia harus lebih meningkatkan perannya dalam percaturan
kehidupan dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar