MELAWAN
KORUPSI
BY
ARUNDINA
Masalah korupsi masih menjadi
perbincangan hangat di tanah air ini. Tertangkapnya Nazarudin semakin
memperpanas masalah yang satu ini. Apalagi setelah istri almarhum Adjie Masaid
dijadikan sebagai tersangka. Kasus korupsi semakin panjang.
Apakah kita akan terus memperpanjang
tindakan korupsi ini sampai akhir zaman? Tidak ! Kita harus mengikis habis
tindakan yang sangat merugikan rakyat banyak ini. Secara terpadu dan bahu-
membahu seluruh rakyat Indonesia harus melawan perbuatan ini. Jika tidak,
bisa-bisa negara yang kaya raya ini akan terpuruk dalam jurang kemiskinan yang
dalam.
Awal perlawanan terhadap korupsi ini
harus dimulai dari diri sendiri. Kita harus mulai meredam nafsu, khususnya
nafsu terhadap harta. Jika mengamati para tersangka pidana korupsi, misalnya
Nazarudin, kita bisa melihat kehidupan mewah yang melingkupinya. Rumah, mobil,
rekreasi mewah, uang dan lain sebagainya. Sangat bertolak belakang dengan
kehidupan rakyat kecil, seperti dalam acara Jika
Aku Menjadi yang ditayangkan sebuah televisi swasta. Mereka harus berjuang
sangat keras demi sesuap nasi. Ironi sekali !
Oleh karena itu, kunci utama ada
pada diri kita sendiri. Kita harus mampu menahan godaan duniawi. Kehidupan
dunia adalah kebutuhan manusia, tapi kita harus berusaha sekuat tenaga untuk
tidak diperbudak oleh dunia, oleh harta. Koruptor adalah orang yang diperbudak
oleh harta dunia. Mereka selalu haus akan harta yang sifatnya hanya kesenangan
semu. Mereka selalu mengejar-ngejar dunia yang tak pernah ada habisnya. Menurut
saya, hal inilah yang menjadi landasan dasar mereka melakukan tindakan korupsi.
Kehausan akan harta menyebabkan mereka gelap mata. Uang Negara yang seharusnya
untuk kepentingan bersama ( rakyat ), mereka sikat habis. Oleh karena itu,
kunci utamanya adalah kita harus mampu mengendalikan diri, mengendalikan diri
terhadap godaan harta dunia. . Seperti kata Nabi Muhammad, "Berhenti
makanlah sebelum kenyang !"
Hidup kita bukan hanya untuk harta,
tapi hidup kita adalah untuk beribadah. Oleh karena itu, kita harus menanamkan
pola pikiran ini dalam diri kita masing-masing. Jika semua orang berpikiran
seperti itu, tentu masalah korupsi akan terkikis habis. Kita wajib mencari
harta. Namun, harta itu harus digunakan untuk memenuhi kebutuhan wajib kita.
Setelah itu, kita pun diwajibkan untuk berzakat, bersedekah, menyantuni anak
yatim, dan memberi makan orang miskin. Inilah cara mendasar untuk melawan
korupsi. Mudah-mudahan di masa depan, korupsi tidak menjadi bagian dalam
kehidupan masyarakat Indonesia ! Semoga.
Inspirasi tulisan : MENELADANI ASKETIS NABI
Ditulis oleh Asep Salahudin ( wakil Rektor
IAILM Pesantren Suryalaya Tasikmalaya )
Dimuat di harian Kompas edisi Sabtu, 4
Februari 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar