Manajemen Pendidikan
OPTIMALISASI FUNGSI KELAS
Dalam
forum pendidikan yang diadakan oleh LPP Salman pada Sabtu, 11 Agustus 2012 yang
lalu, Riswana Adhi mengungkapkan
gagasan tentang Manajemen Sukses
Pendidikan Berbasis Kelas ( MSPBK ). Beliau berpendapat bahwa kelas sebagai
kelompok belajar memiliki potensi yang baik untuk ditata demi kesuksesan sebuah
proses pendidikan, khususnya proses pembelajaran. Para siswa memiliki waktu
yang cukup lama di kelas, yaitu sekitar satu tahun pelajaran. Sayang jika waktu
tersebut terbuang secara percuma. Kelas memiliki tujuan bersama untuk mendukung
tujuan individu, memiliki sumberdaya potensial, kelas sebagai keluarga, wahana
ibadah, karya belajar dan prestasi. Kelas sebagai satuan sosial terkecil di
sekolah harus menjadi fokus dalam peningkatan kualitas pembelajaran. Jadi, guru
dan walikelas harus mengoptimalkan fungsi kelas tersebut dengan baik.
Modal utama kesuksesan tersebut adalah pelayanan prima
dari guru dan walikelas. Ujung tombak pendidikan ini harus memiliki kemauan
kuat untuk memajukan dunia pendidikan. Mereka harus memiliki pengaruh dan
kendali yang sangat kuat dalam proses pendidikan di kelas. Dengan demikian,
mereka memiliki kunci dalam menentukan baik buruknya kualitas pendidikan. Ada
beberapa hal yang darus dilakukan yaitu: optimalisasi peran serta fungsi guru
dan walikelas, empowering siswa, kemitraan dengan orang tua, sinergi dengan
semua pemangku kebijakan di sekolah khususnya dan pemangku kebijakan pendidikan
pada umumnya, secara terus menerus melakukan perbaikan-perbaikan, secara kontinyu meningkatkan kualitas,
melakukan semua hal tersebut berlandaskan motivasi ibadah ( ikhlas).
Kita bisa menggunakan beberapa alat untuk manajemen
Sukses Pendidikan Berbasis Kelas ini. Di awal tahun pelajaran, guru/ walikelas
bisa membuat sebuah kontrak kegiatan. Di dalamnya tertulis tujuan atau ha-hal,
karya, dan prestasi yang ingin dicapai
selama satu tahun tersebut. Di
samping itu, setiap siswa wajib memiliki diary yang salah satunya berisi
mimpi-mimpi mereka yang menjadi target sasaran hidup mereka. Setelah itu,
walikelas bisa membuat laporan kepada orang tua tentang kemajuan yang diraih
oleh siswa atau hal-hal yang menjadi kekurangan mereka. Alat-alat lainnya
adalah dream book siswa, buku proyek sukses belajar, buku agenda walikelas,
agenda guru, agenda siswa, peta kehidupan siswa dan buku koneksi.
Dengan manajemen yang baik tersebut, insya allah kita
bisa meraih lima dimensi sukses
pendidikan secara holistik, yaitu: sukses di kelas/ sekolah, sukses di
keluarga, sukses di masyarakat, sukses di berbagai tempat dan sukses di
akherat. Kriteria sukses di kelas adalah: siswa memiliki semangat bekajar,
berni bertanyam supel bergaul dan berprestasi. Ciri sukses di keluarga adalah
hormat pada orang tua, betah di rumah dan akur dengan saudara. Kriteria sukses
di masyarakat adalah mampu beradaptasi, memiliki life skill, dan juga mampu
bergaul. Siswa yang berprestasi mampu bertindak aktif dan partisipatif,
terlibat pada berbagai kegiatan dan mengenal lingkungan dengan baik. Pada
akhirnya semua kesuksesan itu dilandasi oleh kesuksesan akherat, yaitu: faham
terhadap agamanya, mengamalkan ajaran agamanya, mampu bersabar dan bersyukur, bekerja karena ALLAH dan juga
mengharapkan pahala. Kesuksesan ini tentunya menjadi target kualitas pendidikan
Indonesia. Semoga !
Disarikan
kembali oleh ARUNDINA
Bandung,
12 Agustus 2012